Seoul

273 31 14
                                    

Hari ini bertepatan 1 hari sebelum mulainya pembelajaran baru bagi Mahasiswa/Mahasiswi Hybe University.

Cukup sulit untuk berkuliah di Hybe University, saingan nya sangat berat.

Bukan cuman itu, banyak mahasiswa/mahasiswi yang masuk kesana dari golongan atas.

Hanya beberapa saja yang bisa masuk ke Hybe University menggunakan jalur Beasiswa.

Salah satunya Park Jimin, namja manis yang datang jauh-jauh dari Busan ke Seoul.

Jimin adalah salah satu murid terpintar di SMA, jadi pihak kampus sendiri memberikan Jimin Beasiswa full.

Walaupun nominal nya tidak lah besar, tapi itu sangat berharga untuk Jimin sendiri.

Awalnya orang tuanya menolak Jimin berkuliah di Hybe University dikarenakan kampus itu sangat mahal.

Tapi Jimin berusaha meyakinkan orang tuanya bahwa dirinya bisa mendapatkan Beasiswa.

Dan setelah tes masuk university, Jimin merasa sangat yakin bahwa dirinya akan keterima di Hybe University.

Hingga 2 minggu berlalu, Jimin mendapatkan email dari pihak kampus yang menyatakan dirinya diterima.

Cukup mengejutkan kedua orang tuanya, dan berakhirlah Jimin di seoul.

Walaupun sedikit tidak rela meninggalkan orang tua kesayangannya mau bagaimana lagi dirinya harus mengejar mimpinya.

Kini Jimin sudah berada di Seoul, cukup ramai dan padat, tidak ada satu pun yang Jimin kenal di Seoul.

Hanya dirinya dan keheningan saja yang menemani selama di Seoul.

"Padat sekali, sangat berbeda dengan Busan"gumam Jimin sambil melihat sekeliling.

Sambil menunggu Taxi, Jimin melihat gedung-gedung yang cukup tinggi dan bagus.

Hingga taxi pesanan nya tiba, Jimin memutuskan untuk segera menaiki Taxi pesanannya menuju Hybe University.

Butuh waktu sekitar 25 menit dari kota, beruntung jalanan tidak macet jadi lebih cepat sampai.

Sesampainya di University, Jimin langsung membawa koper dan tasnya.

Di lobby banyak para staff yang berlalulalang di lobby.

"Permisi kak"panggil Jimin.

"Iya de, ada yang bisa saya bantu?"tanya resepsionis.

"Begini kak, ruangan untuk penerimaan mahasiswa baru di belah mana yah?"tanya Jimin.

"Nanti ade lurus aja di sepanjang lorong terus ada papan nama di pintunya ruang penerimaan mahasiswa baru"jelas nya.

"Lurus sepanjang koridor ini kan kak?"tanya Jimin memastikan.

"Benar de"sahut nya.

"Baik kak, terimakasih"ucap Jimin sopan.

Jimin mulai berjalan lurus di koridor kampus.

Banyak sekali ruangan-ruangan staff yang tidak di ketahui oleh Jimin.

Hingga pada pintu ke 8 Jimin menemukan ruangan penerimaan mahasiswa baru.

Cukup melegakan ternyata tidak terlalu jauh.

Sugar Baby IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang