Pov Author
Batam Kota, Batam
2011 (11 Tahun lalu)Di Perumahan Elite Orchard Park Batam. Kawasan hunian ini adalah proyek terbaru dari Moeis Land. Seluas 42 Hektare, dimana 40% dari luas lahannya adalah ruang terbuka hijau dan asri dengan lifestyle mirip singapura. Kemudian Point Of Interest dari Orchard Park Batam ini adalah 15 menit menuju Airport, 5 menit menuju ATM Center, 5 menit menuju ke rumah sakit Elisabeth, 5 menit menuju ke sekolah Kalista, 5 menit menuju Park Avenue Mall dan 6 menit menuju SPBU Batam Center.
Di Sebuah rumah, salah satu hunian Orchard Park yang terlihat megah dan berclass sangat menonjol perbedaannya dengan hunian yang lain.
Nampak ada kesibukan di rumah itu. Ada 2 pria dewasa berumur 34 Tahun yang sedang berbincang ringan sambil menikmati secangkir kopi. Dan seorang laki-laki berseragam Putih Abu sedang memakai kaus kaki terburu-buru. Ada juga 2 orang wanita dewasa berumur 34 Tahun. Mereka telah bersahabat sejak masa sekolah dulu.
Jessica Huang Effendy berdarah China-Indonesia Ibu dari 2 orang anak, istri dari Jonathan Effendi. Pria berdarah Indonesia asli.
Dan Aleena Tan Moeis berdarah China-Indonesia Ibu dari 1 orang anak, istri dari Harvey Moeis pria berdarah Indonesia-Jerman.
Di meja makan juga terlihat seorang anak gadis cantik, berperawakan Indonesia-Jerman-China memakai seragam khas Sekolah Dasar Kalista. Gadis kecil itu sedang menikmati sandwich yang dibuat oleh Jessica Huang sahabat dari mommy nya."Jessi maafkan aku sepagi ini merepotkan mu, aku dan Harvey ingin menitipkan Ceca. Aku akan menemani Harvey mengurus perusahaan nya di Jakarta selama seminggu. Kami tidak bisa membawa Ceca.
" Iyaa Aleena kamu engga perlu sungkan seperti itu. Aku ngerti anak-anak kan sedang melangsungkan Ujian Nasional. Lagipula Ceca sudah ku anggap anak ku sendiri. Kamu kaya ke siapa aja heran deh". Sambil mengusap rambut gadis kecil yang dipanggil Ceca itu."Racheeeel"
Teriak wanita berumur 35 Tahun itu tidak lain Jessica Huang memanggil putri nya yang masih di Kamar, kini ia memberikan salam ke putra nya Rafael Effendy yang mencium pipi nya kemudian berpamitan pergi."Racheeel, Ceca udah nungguin daritadi buruan cepet!!!"
"Iyaa maaa. Bentaran dulu napa" Terdengar dari anak yang bernama Rachel. "Esa aja gak sewot kok mama yang bawel".
Nama aslinya Rachel Geela Effendy. Nama panggilannya Rachel. Namun terkecuali Chesa. Sahabat nya itu lebih milih memanggil Achel daripada Rachel. Begitu juga Rachel, lebih suka memanggil Chesa dengan nama Esa atau Sa, bukan Ceca yang memang panggilan Chesa sejak TK.
Achel berlari kecil menuruni tangga dia juga memakai seragam khas Sekolah Dasar Kalista. Rambut panjangnya di gerai begitu saja.Aleena yang mendengar pertengkaran ibu dan anak itu hanya tersenyum sambil tetap menikmati sandwich nya.
Achel menarik rambut panjang Esa pelan."Pagiii Sa"
Achel tidak melihat di kursi sebrang ada mommy Aleena mommy dari Chesa.
Esa menoleh, melihat Achel yang menduduki kursi di sampingnya. "Pagi chel" Balasnya tersenyum.
"Ehh ada mommy" Kaget Achel baru tersadar. "Pagiii mom"
"Pagi sayang nya mommy. Semangat ya Ujian nya. Hari ini biar mommy sama Daddy yang anter kalian ke sekolah."
"Kok Mommy sama Daddy yang anter? Biasanya sama pak supir aja. Ya kan sa?".kata Achel sembari menyikut lengan Esa. Dan Esa hanya terdiam tidak merespon.
Hmm Sayang hari ini mommy sama Daddy sehabis anter kalian langsung ke bandara. Mommy mau menemani Daddy di Jakarta selama seminggu di sana. Rachel tolong temani Ceca ya."
"Iyaa mommy. Achel temenin Esa. Esa ga akan kesepian"
" Uhh manis banget anak mommy yang satu ini. Mommy janji setelah kalian selesai ujian, Mommy ajakin jalan-jalan ke pantai. Gimana?"
"Yeayyyy pantai Sa, kita ke pantaiii". Sorak Achel kegirangan. Sebelum memasukkan sandwich ke mulutnya.
" Heem" Chesa hanya mengangguk meraih tas Rachel untuk memasukkan botol minum warna hijau tosca kesayangan Rachel. Setelah membereskan tas sekolah mereka, sambil berlari-lari kecil kearah mobil, mereka pun menuju kesekolah diantar sang supir.
KAMU SEDANG MEMBACA
PURE LOVE
Storie d'amoreKepergianmu membawa luka disertai duka. Kepedihan yang aku simpan direlung hati yang terdalam. Ku tutup rapat sehingga tidak akan ada lagi yang bisa untuk dibuka, dan angin pun belum tentu bisa menembusnya. Kuncinya ada pada mu. Semua tergantung kei...