Greesa dan Adimas

14 6 5
                                    


"Wuah! Luas banget disini! Adimas, ayok cepat kesini, lambat banget kamu!" Greesa berteriak kencang dari tengah lapangan, sedangkan yang diteriaki—Adimas tetap berjalan santai sembari memotret Greesa dari pinggir lapangan. Adimas pikir, Greesa terlihat sangat imut sekarang, badan kecil Greesa berlari kesana kemari dengan semangat. Rambutnya yang terurai menambah keindahan yang ia pandang sekarang.

"Sabar, aku bawa kamera makanya lambat, kamu mah enak gak bawa apa-apa," Adimas sedikit berdengus kesal sembari menghampiri Greesa yang masih melihat kagum stadion yang mereka datangi saat ini.

"Baru kali ini aku ke lapangan luas kayak gini, makasih ya Adimas udah mau nemenin aku!" tutur Greesa yang kegirangan dan tersenyum manis pada Adimas, membuat Adimas sedikit tersipu malu kemudian berbatuk kecil.

"Ekhem, ini mah gak seberapa, selain disini aku juga bisa ajak kamu ke tempat lain kok, pantai? Taman bunga? Cafe?"

"Iya deh iya, tapi kamu pasti tau aku mau kemana hehe," Greesa cengengesan sembari sedikit mencodongkan badannya ke arah Adimas dan mengeluarkan wajahnya yang memelas, berharap Adimas tau isi pikirannya.

Dan memang benar, Adimas tau isi pikiran Greesa sekarang. Walau begitu, ia tak langsung menjawab pertanyaan Greesa, Adimas justru malah memotret Greesa.

"Heh Adimas, bukannya jawab malah motret aku."

"Ya terserah aku dong, tapi kamu keliatan manis sekarang, makanya aku potret" jawab Adimas dengan santai sembari melihat hasil jepretannya. Sedangkan yang dipuji justru salah tingkah tak karuan hingga memukul keras lengan Adimas.

"Dih, napa mukul-mukul deh, lagian aku tau kamu mau kemana, mau makan es krim kan?"

"iya hehe."

"Yaudah ayok pergi kesana," Adimas segera menarik tangan Greesa kemudian mengajaknya berlari ke luar stadion.

"IH DIMAS! LARI KAMU CEPET BANGET!" teriak Greesa terengah-engah. Kaki pendeknya ini tak akan bisa menyamai langkah kaki jenjang Adimas. Ia sekarang seperti barang yang diseret paksa.

Adimas yang mendengar keluhan Greesa pun seketika berhenti di tempat. Tiba-tiba saja ia berlutut membelakangi Greesa, membuat Greesa sedikit terheran. MAU NGAPAIN LAGI NI BOCAH?

"Naik," ucap Adimas singkat membuat Greesa kebingungan.

"Naik kemana?"

"kemana lagi? Ya punggung aku dong Greesa, cepetan,"

"Wah tumben kamu peka, aku naik ya!" ucap Greesa antusias kemudian naik ke punggung Adimas tanpa segan-segan. Adimas segera memegang kedua kaki Greesa dengan erat dan berdiri.

"GO!" Greesa berteriak menandakan Adimas harus segera bergerak maju, dan Adimas pun segera berlari dan tersenyum lebar. Greesa yang menyelipkan kedua tangannya di leher Adimas juga tersenyum sumringah dan mengacungkan satu tangannya ke arah depan, memperagakan gaya andalan Super-Man.

***

Setelah berlari dan berjalan agak jauh dari stadion, tibalah kini mereka beruda berdiri di depan sebuah kedai es krim. Kini, Greesa menatap kagum interior kedai es krim yang di dominasi warna pink dan biru muda dengan sedikit kesan vintage. Adimas sedikit terkekeh melihat bagaimana senangnya Greesa hingga mulutnya terbuka lebar, bahkan lalat saja bisa terbang masuk sekarang ke mulut Greesa.

"Udah kagumnya?" tanya Adimas membuat perhatian penuh Greesa yang menatap kagum interior kedai es krim dihadapannya kini beralih ke pada dirinya.

"Udah! Ayok masuk!" ucap Greesa kegirangan lalu menarik tangan Adimas tanpa aba-aba. Walau Adimas sedikit terkejut, segera ia menyamakan langkahnya dengan Greesa. Setelah mereka masuk, seorang pelayan laki-laki yang berdiri tegap di meja kasir menyambut keduanya dengan ramah dan hangat.

Greesa's HappinesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang