𝖒𝖊𝖓𝖔𝖓𝖙𝖔𝖓 𝖆𝖙𝖆𝖚 𝖇𝖊𝖗𝖒𝖆𝖎𝖓

19 4 0
                                    

"Haahh kapan coba tu bapak² selesai ngomong nya " keluh seorang gadis yang tengah berdiri di jajaran siswa siswi di temani terik nya panas sang Surya.

"Ckh, diem lu dari tadi ngeluh mulu baru juga 5 menit" ucap siswi yang risih karena sedari tadi temannya itu terus mengeluh.

"Gimana GK ngeluh, gua pegel tau GK mana panas lagi,lagian ya kalo mau pidato minimal salam pembuka langsung penutup aja,intinya mah lewat aja lagian cuman ngasih selamat buat kenaikan kelas doang bukan acara bagi bagi uang "

"Mohon diam yang di sana, Baik sebelum menutupi sekali lagi,selamat untuk kalian semua untuk kenaikan kelas nya dan untuk para siswa-siswi yang baru saja di terima di Sekolah ini, Bapak ucapkan terimakasih sudah berjuang dan terus lah menjadi anak yang berprestasi, baik mungkin itu saja yang bisa bapak sampaikan terimakasih dan silahkan untuk masuk kedalam kelas masing-masing"

Semua para murid berhamburan memasuki kelas nya masing-masing



🪄🪄🪄




Semua siswa/i sudah berkumpul dan duduk manis di tempat nya masing karena 2 menit yang lalu bel berbunyi. Dan tak di pungkiri kelas pasti ribut mereka sibuk memperkenalkan diri pada teman kelas yang baru,karena salah satu peraturan sekolah yang mengatakan setiap naik kelas murid di acak kembali sehingga bisa lebih bersosialisasi, tak terkecuali siswi yang duduk di meja ke 3 netra nya hanya tertuju pada satu buku, mata nya pun terus menulusuri setiap kata kata dalam buku tersebut,dia mempunyai dunianya sendiri dalam pikiran nya itu.

Suara sepatu yang berjalan menuju arah kelas membuat semua murid langsung duduk dengan rapi, pintu pun terbuka semua mata tertuju kepada seorang guru perempuan di hadapan nya.
"Pagi anak anak, selamat datang di kelas XI-2 semoga kalian betah ya, perkenalkan nama ibu adalah Dita dan ibu harap kita bisa bekerja sama dengan baik selama Semester akhir nanti, jika kalian ingin bertanya silahkan tanyakan saja pada ibu jangan sungkan sungkan ". Sosok perempuan tersebut menampilkan senyuman hangat nya.

"Baiklah Pertama-tama mungkin kita tidak langsung belajar yah, tapi kita harus membuat organisasi terlebih dahulu, baik..ada yang ingin menyalonkan menjadi ketua. Silahkan acungkan tangan dan sebut nama kalian" Semua murid hening seketika....

"Apa mungkin ibu langsung tunjuk saja, baiklah mari kita lihat nama kalian" Bu Dita pun membuka buku absen yang di hadapan nya,mata nya menulusuri setiap nama  siswa siswi baru nya itu,membuat semua murid di kelas itu khawatir jika nama mereka akan terpanggil.

"Baik, ibu sudah memilih 3 calon,pertama Byun Eui Joo, Ke 2 Yang Jungwon ,dan yang terakhir Cho Fanha  baik silahkan maju kedepan"

Murid yang terpanggil pun maju dengan muka masam dan berbalik menghadap semua murid yang sedang tersenyum tulus,terlalu naif jika di bilang tulus, akan tetapi semua terheran mengapa yang maju hanya 2 orang saja.

"Tunggu,bukan kah ibu bilang 3 kenapa yang maju hanya 2 siapa yang tidak maju"ucap Bu Dita, semua murid melihat sekeliling mereka terheran heran siapa sosok yang tidak maju tersebut.

"Baik ibu ulang lagi, Byun Eui Joo, Yang Jungwon, dan Cho Fanha jika merasa nama nya terpanggil silahkan maju" semua murid langsung menunggu siapa yang tidak maju

"Sepertinya Jungwon tidak masuk Bu"ucap Eui Joo  laki laki yang tengah berdiri di hadapan teman sekelas nya, Semua pun sadar tidak ada salah satu murid yang memakai name tag 'Yang Jungwon' 

"Baiklah tidak apa-apa,jika kalian bertemu dengan Jungwon tolong kabari ibu, kita lanjut kan saja pemilihan nyaa" kelas IX-2 pun di isi dengan pemilihan hingga di tutup oleh suara bell.

🪄🪄🪄


"Haahhh Hyuungg Lo si ngajak gua naik gerbang belakang mana ketauan sama pak gyu lagi, apes banget" curahan hati seorang pemuda yang selesai dengan hukuman nya.

𝕾𝖈𝖍𝖆𝖉𝖚𝖜 𝖛𝖆𝖓 𝖉𝖊 𝖒𝖆𝖆𝖓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang