5. Cantik

464 62 0
                                        


Setelah berkeliling ke toko satu dan lainnya, Hening memutuskan akan memberi kado Haekal berupa topi, sedangkan Renja akan memberi sepatu sneaker.

"Mau mampir dulu nggak, nih? Mumpung belum pulang"

"Mau, mampir makan"

Renja mengangguk, menautkan tali helm Hening lalu menyuruh gadis itu membonceng. Sepanjang jalan Hening mengomel karena perjalanan menuju tempat makan sangat lama.

"Kok lama banget sih, Ren? Kita mau makan dimana? Di ujung dunia?"

"Sebentar lagi sampai"

Hening melebarkan matanya, lalu tersenyum menampilkan deretan giginya.

"Tumben lo ngajak makan di deket pantai, tau aja kalo gue lagi pingin kesini, kaget gue"

"Tau lah, bukannya harusnya lo lebih kaget kalo gue nggak tau lo pingin makan disini?"

Renja melepas helm Hening setelah melepas helmnya sendiri. I love you cowok Act of service

"Tiap hari lo cerita tentang makan di deket pantai sama Wina, Haekal, Bara, gimana gue nggak tau"

Hening nyengir lalu berlari kecil menyusul Renja yang sudah berjalan lebih dulu. Renja dan Hening memilih makan di luar, di dekat pantai ketimbang makan di dalam cafe tersebut.

"Beneran habis nih?"

"Habis dong! Gue lagi laper"

Renja geleng-geleng kepala melihat kebiasaan makan Hening yang cukup banyak untuk ukuran seorang wanita bertubuh kecil. Hening tak bisa menahan senyumnya ketika Renja memindahkan semua udang goreng milik pria itu ke piring nasi gorengnya.

Renja melirik Hening, sama-sama tak bisa menahan senyumnya. Renja ikut tersenyum melihat senyuman Hening yang menular.

Selesai makan, mereka tak langsung pulang melainkan bermain pasir mumpung keadaan pantai tidak terlalu ramai.

"Banyak-banyakan kumpulin kerang! Yang kalah traktir ayam geprek!" Tantang hening sambil mengacungkan kayu kecil yang ia gunakan untuk menulis beberapa kalimat di pasir.

"Oke, siapa takut. Palingan lo yang kalah"

Hening berdecak lalu mulai mengumpulkan kerang sebanyak mungkin. Berpindah kesana-kemari untuk mencari kerang yang bersembunyi di balik pasir pantai, hingga jam di ponsel menunjukkan pukul setengah lima sore membuat Renja menghampiri Hening.

"Udah sore Ning, pulang sekarang"

Hening mengerucutkan bibirnya, lalu mengangguk.

"Bentar dulu" cegat Renja merebut kresek yang Hening gunakan untuk meletakkan beberapa kerangnya.

"Oh iya!" Ucap Hening bersemangat melihat Renja mulai menghitung jumlah kerang miliknya dan milik pria itu.

"Yess!! Kan, apa gue bilang! Gue menang!"

Hening menatap Renja sebal lalu memicingkan mata menelusuri pasir pantai.

"Nah!" Hening berlari menuju batu yang ada di dekat pantai.

"Sinii" pinta Hening.

Renja menurut, lalu mulutnya terbuka lebar begitu pula matanya. Mereka memusatkan perhatian pada seekor kepiting kecil yang berjalan miring.

"Gue menang" ucap Hening tiba-tiba.

"Ehh?"

"Iya dong, karena gue nemuin kepiting ini"

"Lombanya kan bukan nemuin kepiting, tapi banyak-banyakan kumpulin kerang"

"Tapi kepiting ini lebih perlu di apresiasi daripada kerang-kerang kosong lo itu!"

Love Countdown | MoonmengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang