"Lo tinggal dimana?" tanya Bret memecah keheningan didalam mobil Alphard miliknya
"Gue tinggal di condo Treetops, kenapa?"
"Oh gue punya 1 condo juga disitu, udah lama gue ga kesana. Sekalian aja gue kesana plus anterin lo"
Phen tidak menghiraukan perkataan Bret, dia malah menikmati pemandangan disekitar
"Nama lo siapa?" tanya Phen, tapi pandangannya masih tertuju pada jendela mobil
"Lo tanya sama gue?" Bret masih fokus melihat pandangan didepannya
"Iya, emang siapa lagi selain kita disini"
"Lo kalo nanya, liat kearah lawan bicaramu. Jangan liatin kelain, Phen"
Deg !! - suara jantungnya Phen
"Lo-lo manggil gue?" tanya Phen yang akhirnya melihat kearah Bret yang sedang menyetir mobil
"Lo kok tau nama gue?" tanyanya
"Kan kemaren lo dipanggil sama Tarn, ya gue kan sebagai manusia normal ya dengar lah, nama lo Phen" ujar Bret yang masih fokus
"Oke. Terus nama lo siapa?"
"Kepo banget sih lo, mau tau nama gue, ngefans ya?"
"Ya aneh lah gue naik mobil lo tapi gue gatau nama lo siapa, terus gue manggil lo apa? Woi gitu? Kalo lo mau begi-"
"Nama gue Bright" ujar Bret sambil melihat sedikit kearah Phen yang lagi kepo
"Hmmmm"
"Namamu bagus, bersinar, tapi tidak dengan lo yang jauh banget 360 derajat beda dengan nama lo"
"Jangan bandingin sama nama gue ya pasti beda lah sama kelakuan gue, gue ini suka bolos, nakal"
"Parah banget emang lo, udah keliatan dari pakaian lo, kaya gembel. Baju lo udah keluar2 dari celana lo, kancing baju lo udah terbuka 2 kancing gitu"
"Lo perhatiin gue?" tanya Bret
"Ya gue kan punya mata, ya bisa liat dong cara berpakaian lo gimana"
"Diem diem lo perhatiin gue juga ya" Bret ingin tersenyum tapi dia tahan
"Kamar lo nomor berapa?" tanya Phen
"5221"
"Kalo lo?" lanjut Bret
"Gue 5222. Jangan bilang kita tetanggan"
"Serius??" Bret langsung melihat kearah Phen
"Yaiyalah, ngapain juga gue bohong"
__________________________________________
Sesampainya di condo..
"Ma-makasih ya... Bright..." ucap Phen tepat didepan kamarnya tapi dia tidak melihat kearah Bret, dia asik menekan tombol password kamarnya
Bret melihat kearah Phen dan tersenyum kecil. Lalu memencet tombol password kamarnya
Bret dan Phen memasuki kamar mereka masing masing.
"Sialan, kenapa itu cewe harus disebelah kamar gue. Kalo gue bawa cewe kesini ya pasti dia tau nanti. Ta-tapi, dia cantik banget....... Malu malu juga sama gue" gerutu Bret tapi masih ada rasa bersyukurnya karena ketemu perempuan cantik
"Kenapa gue harus tetanggaan sama itu cowo? Mana modelannya kaya anak anak nakal lagi, duh.... Tapi dia kok mau nganterin gue pulang ya? Jangan2 ada udang dibalik batu" gerutu Phen
Phen ingat bahwa hari ini paket bra nya datang dari salah satu e-commerce yang dia pesan, karna notifnya baru saja masuk dihpnya.
"Asik, bra gue mau datenggg asikk, ganti baju dulu ahhh"
Phen pun mengganti baju dengan memakai tanktop dan dalaman bra yang masih tembus pandang, tanktop Phen berwarna putih dan bra Phen berwarna hitam. Mau tidak mau Phen harus memakai tanktop putih itu karna baju itu saja yang tersisa masih bersih, sisanya lagi masih dilaundry.
TING TONG TING TONG
"Yaelahh siapa lagi ni yang datang, gue lagi pake baju transparan gini" Phen bergegas membuka pintu
Phen membuka pintu dan memunculkan kepalanya saja, badannya bersembunyi dibelakang pintu
"Ini... Gue barusan mesen makan, gue kepencet 2 kali, jadinya kebeli 2 porsi. Nih buat lo" kata Bret sambil menjulurkan tangannya
"Ma-makasih, jangan bikin gue berutang budi sama lo ya" kata Phen
Dia langsung mengambil makanan tersebut dan langsung menutup pintunya
"Beginikah cara terimakasih sudah diberi makanan?" Bret sedikit kecewa, tapi yasudahlah Bret langsung masuk kekamarnya lagi
___________________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BRIGHT | Bright & Davikah
Fanfiction"HAH?? Sejak kapan gue mesen beha?? Gue mesan baju tshirt kok malah yang datang beha?? Mana busa beha nya tebel lagi" teriak Bright kaget melihat paket yang dia buka isinya 1 beha berwarna merah menyala dan 1 nya lagi berwarna hitam, Bright sempat m...