Menilisik dari setiap akun sosmednya, tampak laki-laki dari keluarga sederhana. Cukup menarik, apa salahnya aku mencoba untuk mencintainya. Dia laki-laki yang baik, semoga kali ini aku tidak salah pilih.
"Aku mau menjadi pasangan mu." Ku kirim pesan itu tepat pada pukul 21.00 WIB. Tidak ada respon darinya, apakah dia sudah tidur? Secepat itukah tidurnya?
"Ting ...." Terdengar pesan masuk dari handphone ku. "Apa ini maksudnya? Kau mau menjadi kekasih ku? Benarkah?" Pertanyaan beruntun dia berikan kepada ku.
"Iya, kamu berubah pikiran untuk menjadi kekasihku?"
"Tidak nona Aira, aku sangat senang mendengar jawaban mu. Bagaimana mungkin aku menyia-nyiakan perjuangan ku untuk mendapatkan mu, bukankah begitu NONA KECIL?"
"Dasar pria menyebalkan, selalu saja memanggil ku nona kecil. Apa dia tidak tahu bahwa aku bisa gila jika dia selalu bersikap seperti itu." Bantinku kesal. "Jangan memanggil ku nona kecil TUAN PEMILIK TANAH!" Ucapku sedikit menekankan kata di akhir kalimat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Duda Kaya
Random~Denis~ "Apakah kau menyukai ku NONA KECIL?" ~Aira~ "Dasar pria menyebalkan, jangan memanggil ku nona kecil TUAN PEMILIK TANAH!" Jawabku kesal