03

7.8K 251 11
                                    

©prettybabo

Day Twenty Four

Jaemin bergerak gelisah diatas tempat tidurnya. Sudah berapa posisi yang ia coba agar ia bisa tidur, tapi matanya sama sekali tidak mengantuk. Jaemin harus tidur siang ini karena semalam ia terjaga hingga saat ini dan kantung matanya sangat mengerikan mengalahkan kantung mata panda.

"Sepuluh domba... sebelas domba... dua belas domba..." Jaemin menghitung domba-domba yang melayang-layang di dalam kepalanya. Jaemin berharap cara ini bisa membuatnya cepat tertidur karena Jaemin tidak ingin Jeno melihat keadaan wajahnya yang kelelahan akibat terjaga sepanjang malam.

"Ayo tidur. Daddy akan pulang enam jam lagi. Nana tidak mau terlihat jelek di depan Daddy nanti." Jaemin memejamkan matanya lagi, tapi sesuatu dalam tubuhnya tiba-tiba bergerak pelan. Membuat tubuh ramping itu menggeliat.

"Hmm, Daddyhh.." Jaemin otomatis mengingat Jeno ketika sensasi pada bagian tubuhnya didera kenikmatan yang sekarang menjadi candunya. Hybrid manis itu memang memasang sebuah vibrator berbentuk telur di dalam anusnya, karena Jaemin merasa kosong.

Ini adalah pertama kalinya Jeno meninggalkannya begitu lama. Lima hari! Bayangkan saja Jaemin yang hampir setiap pagi dan malam lubangnya selalu diisi dengan penis Jeno tiba-tiba harus kosong. Jeno memang tidak memberinya perintah untuk selalu mengisi anusnya dengan sex toys, tapi sepanjang pagi ini Jaemin merasa dirinya begitu merindukan Jeno dan juga segala sentuhan sensualnya jadi Jaemin memasang mainan yang Jeno berikan padanya.

Jeno sudah mengajarkan bagaimana cara menggunakan vibrator telur itu—juga beberapa mainan lainnya, bagaimana menaik turunkan kecepatan dan menyetel berbagai macam mode getaran. Siang ini Jaemin menggunakan mode yang akan bergetar setiap setengah jam selama lima menit. Memang tidak senikmat penis Jeno, tapi setidaknya lubangnya tidak terasa terlalu kosong lagi.

Malam nanti Jeno akan pulang, begitu yang dikatakan Jeno pada Jaemin tadi pagi. Dan Jaemin langsung segera menghentikan kegiatan menjahitnya dan berusaha sekeras mungkin untuk tidur. Jaemin ingin tampil bugar untuk Jeno nanti malam.

"Angh~ hmmm ... apakah Nana perlu melepaskan telur ini supaya bisa tidur?" Jaemin bergumam pelan sambil melebarkan kakinya, penisnya yang mungil setengah tegang. Jari-jari lentik Jaemin menuju lubang anusnya, perlahan-lahan berusaha mengeluarkan telur yang sedari pagi mengisi tubuhnya.

"Mhhmm..shh.." Jaemin mendesah pelan, geli sekali rasanya ketika telur itu bergerak menggesek dinding lubangnya membuat ekor kucingnya bergerak-gerak. Akhirnya telur itu keluar juga, diletakkannya vibrator telur itu di nakas samping tempat tidur.

"Uh, tidak enak. Lubang Nana kosong." Jaemin mengerang lagi padahal belum ada lima menit ia bergelung dibawah selimut. Kaki jenjang Jaemin menghentak-hentak kesal seraya turun dari tempat tidur menuju lemari Jeno yang sekarang juga menjadi lemarinya.

"Yang mana yaa.." Jaemin membuka laci berukuran lumayan besar berisi koleksi sex toys yang kata Jeno adalah miliknya, ada berbagai macam dildo dan vibrator berbagai ukuran dan warna. Cambuk, tali, nipple massager, nipple clamp, cock ring dan masih banyak sekali mainan yang sebenarnya Jaemin juga tidak paham bagaimana cara memakainya.

"Yang merah saja! Kesukaan Daddy!" Pilihan Jaemin jatuh pada dildo berukuran sedang, dengan riang Jaemin menunggingkan tubuhnya didepan meja rias di samping lemari dan mengarahkan dildo itu ke dalam lubangnya.

"Hmm..uhh...nghhh...Daddyhh.." Kepala dildo itu mulai menyeruak masuk. Jaemin memejamkan matanya, pikirannya langsung membayangkan lubangnya sedang dilebarkan dengan penis Jeno.

"Ohh...ahhh...shh..." Kaki Jaemin bergetar. Dildo ini jelas jauh lebih besar dari vibrator telur yang tadi dipakainya. Tangan Jaemin mendorong dildo di tangannya dalam sekali hentak.

TOY - NOMIN Vers.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang