Tiga

451 45 6
                                    

Character Haikyu milik Haruichi Furudate.

-

-

WARNING : Mengandung Spoiler bagi yang belum nonton atau baca manga.

Karakter dan scene ada beberapa

yang non canon atau OOC ide author

Terdapat bahasa kasar.

Boys Love. >__<

Happy Reading!

Atsumu duduk di balkon rumahnya dengan canvas dan cat yang tersedia didepannya, ia ingin melukis. Sudah lama ia tak melakoni kegemaran lainnya, ia mulai memoles canvas putih itu memakai pensil, ia ingin membuat sketsa terlebih dahulu. Atsumu memutuskan untuk melukis kedua orang tuanya, ia... ia hanya merasa bahwa ia begitu merindukan kedua orang tuanya meskipun setiap pulang sekolah ia selalu menyempatkan diri untuk mengunjungi dan berdo'a di makam kedua orang tuanya namun rasanya tak cukup, itu hanya membuatnya semakin merindukan kedua orang tuanya.

Osamu tengah pergi ke Tokyo untuk berlatihan di camp pelatihan Junior maka dari itu Atsumu memutuskan untuk melukis selama Osamu pergi karena jika ada Osamu yang ia lakukan hanyalah memperhatikan adik kembarnya.

Mengingat Osamu membuat Atsumu menghela napas, ia mendongkakan wajah menatap langit biru semakin lama Osamu semakin acuh padanya, Atsumu bertaruh Osamu bahkan tak sudi memandang wajahnya, saat tak sengaja mereka berpapasan yang Osamu lakukan adalah menunjukan pancaran api kebencian yang berkobar dimatanya, Osamu selalu menatapnya penuh kebencian, Osamu selalu mengernyit tak suka bahkan tak sekali dua kali Osamu mengernyit jijik padanya.

Setiap Atsumu memasak yang dilakukan Osamu adalah melempar makanan ke lantai atau membuangnya, saat Atsumu berinisiatif mencuci baju Osamu keesokan harinya Atsumu melihat baju yang dicuci olehnya telah hangus terbakar, saat tak sengaja Atsumu menyentuh barang Osamu atau tubuhnya yang ia dapatkan adalah sentakan serta cacian, kata pembunuh kini menjadi kata favorit Osamu jika sedang mencacinya.

Atsumu mengusap wajahnya kasar, ia merasa lelah dengan apa yang terjadi padanya namun ia harus berusaha tegar mengingat ucapan kedua orang tuanya sebelum pergi.

Setelah berjam-jam berkutat dengan canvas beserta cat Atsumu meregangkan tubuhnya yang terasa kaku, akhirnya lukisannya selesai, lukisan kedua orang tuanya yang tengah tersenyum tipis membuat Atsumu tersenyum lebar, tidak sebagus para professional namun Atsumu puas dengan hasilnya lagipula ini hanyalah kegiatan sampingannya saja.

Atsumu memejamkan matanya saat merasakan hembusan angin membelai wajahnya, tiba-tiba saja Atsumu memikirkan wajah seseorang yang selalu hadir diotaknya. Sakusa Kiyoomi, pria dengan tubuh tegap berwajah tegas, memiliki rambut berwarna hitam nan ikal serta mata yang tajam dan kelam matanya selalu memandang malas sekitarnya, wajahnya rupawan, hidung mancung serta bibir menggoda yang selalu merengut tak suka saat seseorang mengajaknya berbicara pun disertai dua tahi lalat yang berada dipelipisnya membuat Atsumu merona saat membayangkan pria itu, pria yang ia temui saat camp pelatihan kelas satu serta pria yang ia lawan saat Nasional tahun lalu, pria yang selalu membuat jantungnya berdegup kencang, pria yang selalu membuat pipinya merona dan memanas hanya karena mengingatnya saja, Atsumu paham bahwa ia telah jatuh hati pada pria itu awalnya ia pikir itu hanyalah perasaan kagum dan perasaan sesaat namun sampai saat ini terhitung satu tahun lamanya perasaan itu masih hadir membuat Atsumu berasumsi bahwa ia memang jatuh cinta.

Why am I still here?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang