••✦[1 - Kita Putus!]✦••
happy reading!
vote + komen + share [✓]
***
Plak! Bunyi tamparan yang nyaring itu membuat perhatian semua orang ditarik hingga mereka benar-benar dibuat ternganga dengan kejadian epik di tengah lapangan sekolah. Dua pasangan fenomenal yang disebut-sebut sebagai most wanted-nya SMA Bima Sakti kini bertengkar hebat dan menjadi tontonan para penghuni sekolah. Tak sedikit yang menyoraki aksi si cewek yang menampar pipi si cowok. Semuanya terhanyut dalam adegan seru itu yang tampak seperti sinetron-sinetron pelakor di televisi.
"Jijik banget gue liat lo berdua dateng ke sekolah tanpa punya rasa malu kayak begini." Perkataan yang tersirat makna kebencian itu mengalun di udara, menambah suasana di sekitar lapangan sekolah menjadi semakin panas. "Wah, emang udah pada gak punya otak. Botol bener. Bodoh dan tolol!"
Tawa menggema terdengar di sekeliling tiga orang itu setelah mendengar ucapan pedas si cewek.
"Lo juga, Cabe. Udah tau sekolah di sini pake beasiswa, lo masih berani nantangin gue?" desis Vallerie menatap tajam cewek berponi yang menggandeng tangan cowok di sampingnya. "Lo kalo mau pansos mikir, dong. Malah jadi pelakor. Ganjen banget. Gak laku, ya? Makanya ambil pacar orang."
"Anjay, gak laku katanya nih!"
"Yoh, emang 'kan! Gak laku wuuuu!"
"Modal pansos wuuuu!"
Vallerie tersenyum miring mendengar sorakan penuh dukungan dari sekelilingnya, sedangkan cewek berponi yang dikatai oleh satu sekolah itu hanya bisa menatap sinis.
"Lo sombong banget."
Vallerie mengangkat sebelah alisnya menantang. "Kenapa emang? Suka-suka gue," balasnya sewot, membuat cowok bermata hitam itu menggeram tertahan. "Mending sombong daripada sok-sokan suci padahal aslinya kotor, 'kan? Ups, sorry, keceplosan deh. Gini-gini gue bersih loh."
"Anjay, anjay! Semakin memanas!"
"Labrak teros!"
"Senggol dong! Ratunya Bima Sakti mau dilawan!"
Vallerie tersenyum manis, puas dengan respons di sekelilingnya, lalu cowok di depannya itu membuka suara, semakin membuatnya semangat menghujat.
"Vallerie," geram Zavier, mata hitamnya menyorot tajam mantan pacarnya itu.
"Apa? Ada masalah? Gak suka? Sorry, gak peduli gue." Vallerie tersenyum menyeringai, ia puas dengan aksinya saat ini. Melabrak dua orang yang paling dibencinya dan membuat mereka dipermalukan di depan orang-orang. Ini sangat menyenangkan. "Gue tau lo gak suka sama perjodohan ini, tapi gak gini juga caranya, Pengecut."
Zavier diam sambil mengepalkan tangannya erat.
"Bilang ke bokap lo sana. Batalin. Gitu dong. Cemen banget pake acara selingkuh segala. Sebegitu pengennya ya gue yang batalin duluan? Pengecut nih bos." Lantas Vallerie tertawa ala penjahat, bersedekap dada dan tersenyum meremehkan. "Ternyata tipe cewek lo yang modelan di luar culun tapi di dalam liar, ya? Ih, jijik sekaliiii."
"Cukup!" bentak Zavier kepalang emosi. "Gini-gini Putri lebih baik dari lo. Dia nggak culun, lo semua aja yang ngiranya begitu. Gue suka dia karena dia temenan gak beda-bedain anak dari keluarga mana, gak kayak lo. Dasar sombong, manja, gak tau diri. Lo pikir lo kaya? Salah, orang tua lo yang kaya, bukan lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
(HIATUS) My Dangerous Boy
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) --- Saat Vallerie tahu kalau pacarnya selingkuh dengan sahabatnya, dia langsung bilang putus saat itu juga dan pindah sekolah setelah mempermalukan mereka berdua habis-habisan. Baru seminggu dia di sekolah baru, tiba-tiba...