ASGARDIA - Descendants Of Quetzalqoatl

2. Kembali dan Perubahan (2)

Asgardia. Tempat yang mempesona, dengan keindahan fantasi yang kental. Kastil abad pertengahan, aula peringkat dan pencapaian, asosiasi pemain, misi permintaan di berbagai peringkat, level, title, status, skill dan yang paling kelihatan mencolok adalah ras makhluk hidup selain manusia juga memiliki peradaban di sini. Peradaban ras non-humanoid lebih sering ditemukan didalam dungeon, sedangkan peradaban humanoid sangat kental akan budayanya. Mereka sendiri membentuk kerajaan dengan ras mereka sebagai rakyat, yang tidak menutup kemungkinan masih ada manusia disana. Begitu pula pada peradaban manusia, ada beberapa desa ras lain yang lebih memilih tinggal di perbatasan ataupun membentuk kelompok sosial kecil di masyarakat kota dengan ibukota kerajaan sebagai pusat organisasi.

Disana, Han Seonwoo menghabiskan 4 tahun sebagai Valerian Decaprion yang bertahan hidup di Intermadiate Area karena level yang sangat rata-rata. Dia bukan orang yang memiliki wewenang di wilayah itu. Bukan juga orang dengan kepopuleran tinggi. Hanya pemain yang memiliki rumah sederhana di wilayah itu dan melakukan leveling di gunung belakang kediaman Duke, jika dia beruntung akan menemukan tim raid untuk melakukan 'Siege' ke lembah yang tak jauh disana terdapat beberapa dungeon Rank-B sampai Rank-S.

Kehidupan yang sangat berbeda di jalani oleh Dimitri. Awal Valerian dan Dimitri terjebak di Asgardia adalah ketika mereka mereka berdua dengan damai makan malam ayam goreng sebagai perayaan kelulusan Dimitri masuk perguruan tinggi, diangkut paksa dengan portal biru dan muncul di alun-alun City of Begining. Karena kegilaan adik Seonwoo itu pada game, adik bayinya mendesak untuk memakai ID nama asing dengan marga yang sama. Valerian untuk Seonwoo dan Dimitri untuk adik bayinya dengan marga 'Decaprion' sebagai tanda bahwa mereka berhubungan.

Penampilan mereka sama persis seperti di Bumi. Hanya pakaian mereka yang berganti menjadi kemeja putih lusuh, celana kulit berwarna coklat dan sepatu boot setinggi betis berwarna hitam. Seiring berjalanya waktu, perkembangan Dimitri melonjak pesat diantara pemain yang di kirim bersamaan. Status Dimitri melebihi batas Newbie Area, dan pindah menuju Area yang lebih tinggi meninggalkan Valerian yang kecepatan kembangnya lebih lambat dari Dimiri.

Awalnya mereka masih saling berhubungan dan Dimitri menolong hyungnya agar cepat menyusulnya. Berjalan selama 2 tahun, tiba-tiba Dimitri memutuskan hubungan dengan Valerian. Valerian yang sudah mulai naik ke Intermadiate Area dari Amateur Area, mendapati Dimitri sekali lagi meninggalkanya dan kali ini Dimiri sama sekali tidak menunggunya sampai di Area yang sama, begitu Valerian sampai di Intermadiate Area dan Dimitri sudah naik ke Advanced Area.

Valerian tersenyum pahit. Ia tidak mendambakan bantuan item atau potion seperti terakhir kali dari Dimitri. Valerian akan berkembang dengan kecepatanya sendiri tanpa menambatkan tali beban pada kaki Dimitri. Walaupun Valerian tidak mempermasalahkan apapun tentang Dimitri yang tanpa sepatah kata apapun meninggalkanya, Valerian hanya ingin ucapan 'sampai bertemu lagi di area selanjutnya' atau 'aku akan sesekali kemari mengunjungimu' dari mulut Dimitri. Valerian hampir mengira Dimitri membuangnya. Valerian tidak mengeluh, dia hanya bisa menjalani kehidupan sebagai pemain dengan baik dan menghargai nyawanya.

Sebagai pengingat keputusan Dimitri untuk dirinya sendiri agar tidak melakukan sesuatu yang bodoh ketika bertemu Dimitri, Valerian meninggalkan ciri khas miliknya yang sangat mirip dengan Dimitri, rambut hitam legam dan mata hitam seperti kucing. Valerian mulai mengubah warna rambutnya menjadi silver secara permanen dan memanjangkanya sampai siku, bahkan Valerian membeli potion untuk mengubah warna matanya menjadi biru permanen juga. Valerian dan Dimitri mulai hidup secara terpisah. Biarkan Dimitri berkembang seperti selalu yang ia lakukan sebagai gamer. Valerian disini hanya ingin membuat Dimitri tersenyum bahagia.

"Hyung, jika kamu melamun lebih banyak lagi, kamu akan terlambat kelas pagi tahu. Bukankah kamu sudah mengakatanya kemarin sore?" Adik bayinya yang tersayang membangunkan Seonwoo yang melamun dengan raut wajah pahit.