2

100 8 0
                                    

 

Sudah terhitung satu minggu aku berada di dunia ini. Yah ternyata dunia ini adalah sebuah novel yang terakhir kali ku baca sebelum meninggal. Aku mengetahuinya beberapa hari lalu melalui mimpi ku. Aku tak mengerti, ini adalah hal paling tak masuk akal yang pernah ku alami.

Namun meski terasa aneh, aku juga sangat bahagia. Mengapa? Karena dunia ini merupakan tempat dimana seseorang yang kusukai tinggal. Ya Rafaelo Chandra Adinata atau harus kusebut si Antagonis.

Dan aku adalah Rania Eliza seorang tokoh figuran tidak penting. Aku bahkan tidak ingat ada seorang rania di dalam novel. Mungkin dia hanyalah tokoh numpang lewat. Tidak jelas dan tidak penting untung diingat.

Ah! aku baru ingat dia adalah si gadis pendiam yang selalu berada di diantara para sahabat tokoh utama. Tidak dia bukan salah satu dari mereka. Dia adalah si babu antagonis wanita Angelina rene widianto. Yah akhirnya aku mengingatnya.

"Cih namanya sangat tidak cocok. Bukankah lebih baik namanya diganti Devil rene widianto?". Gumamku

Back to topik

Alasan Rania dijadikan babu adalah karena ia bukan berasal dari keluarga kaya raya seperti kebanyakan murid disekolah elit tersebut. Ia dapat bersekolah disanapun adalah berkat otaknya yang pintar hingga mendapatkan beasiswa.

Ia hanya tinggal berdua dengan ibunya. Ibunya hanya memiki usaha toko kue yang tidak besar. Namun juga tidak kecil. Namun dengan usaha itu tetap saja bersekolah di sekolah elit tidaklah cukup. Karena kebanyakan murid disana adalah para anak dari konglomerat, pengusaha dan pejabat.

-------------

Hari ini hari terakhirku dirumah sakit. Oh ya, mungkin kalian penasaran dengan alasanku atau kusebut saja pemilik tubuh ini bisa masuk rumah sakit. Alasannya adalah dia dirundung oleh beberapa siswi disekolah. Menyiksanya di kamar mandi hingga lebam dibeberapa bagian tubuh  dan luka dipelipis hingga berdarah akibat kepalanya yang dibenturkan ke sebuah dinding hingga membuatnya pingsan. Belum cukup disitu mereka masih menyiramnya hingga basah kuyup untuk mengakhiri aksi mereka.

Jujur saja meski bukan akulah yang mengalami hal tersebut. Namun mendapatkan ingatan tentang bagaimana orang-orang itu menyiksanya (diriku) membuatku trauma. Kau tau kondisi mentalku yang sudah rusak sejak awal masih dapat kurasakan meski sudah berpindah ke Dunia ini. Lalu dihadapkan dengan kejadian seperti ini Membuatku lebih sakit mental.

Selama beberapa hari bunda rania atau sebut saja beliau bundaku saat ini selalu menatapku khawatir. Namun, dia selalu saja menampilkan senyumnya didepanku seolah-olah mengatakan 'semuanya baik-baik saja sekarang'.

Bohong Beliau berbohong. Bagimana bisa semua baik-baik saja disaat hampir setiap hari di tengah malah aku selalu melihatnya menangis diam-diam. Walau beliau bukan ibu kandungku namun melihat dan merasakan perhatiannya selama seminggu ini membuatku merasa nyaman dan merasa dijaga dan dilindungi yang tak pernah kurasakan dikehidupanku yang pertama. Melihatnya menangis seperti itu juga membuatku sedih. Aku tak suka melihatnya seperti itu.

Namun aku sedikit faham mengapa ia menangis. Mungkin ia merasa gagal melindungi anaknya hingga terbaring di rumah sakit dengan tubuh penuh luka akibat perundungan yang dialami disekolah.

- - - -

  Sesampainya dirumah aku langsung beristirahat karena tubuhku masih terasa sakit dan lemah. Dan maaf saja aku tidak mengalami acara drama hilang ingatan dan memiliki sebuah sistem seperti kebanyakan novel online yang kubaca. Awalnya kufikir akan ada sebuah sistem yang datang padaku dan mengabulkan segalanya. Itu sepertinya seru juga namun tentu saja jangan terlalu berharap karna pada akhirnya tidak akan sesuai ekspektasi.

Sebenarnya pada awalnya aku ingin berdalih hilang ingatan saja. Namun melihat bunda yang terlihat sangat sedih dengan keadaanku yang seperti ini aku menjadi tidak tega menambah beban fikirannya dengan membuat pengakuan bahwa anaknya (aku) hilang ingatan. Jika kulakukan pasti ia akan semakin sedih dan aku tidak tega melihat itu.

Lagipula aku mengingat segalanya tentang kehidupan rania. Aku bersyukur untuk itu karna aku tidak perlu bingung bagaimana harus bersikap terhadap seseorang di sekelilingnya.

Rania orang yang sangat tertutup bahkan pada ibunya. Meski dirundung ia tak pernah sekalipun mengadu bahkan jika ada luka ia akan menutupinya sebisa mungkin agar tak membuat ibunya curiga. Mungkin ia sadar ibunya sudah memiliki beban yang berat dan ia tak ingin menambah itu.

Tentang ayah? Aku tidak tau. Tidak ada ingatan tentang ayahnya. Mungkin ayahnya sudah meninggal .

Malam hari

Tok tok tok

"Masuk ajah bun. Gak dikunci kok" sahutku

Ceklek (pintu terbuka)

"Lagi apa?"  Tanya bunda heran disaat melihatku tengkurap dilantai dengan setengah badan berada di bawah tempat tidur.

"Mmm lagi cari hp bun tapi gak ketemu dari tadi. Jadi aku coba cari di kolong siapa tau ada disana" jawabku dengan muka polos.

"Kenapa gak nanyak sama bunda? Kan siapa tau bunda yang nyimpen hp kamu" jelasnya

"Eh iya ya rania lupa" sambil tepuk jidat

Bunda terkekeh melihat kelakuanku

"Ada dikamar bunda hp nya. Bunda yang simpen pas kamu masuk rumah sakit . Bunda lupa kembaliinnya. Ayo keluar  makan malam bunda udah masak".

Aku hanya mengangguk dan mengikutinya dari belakang.


Nama para tokoh

RANIA ELIZA W  (figuran/ aku)

RAFAELO CHANDRA ADINATA(antagonis pria)

ANGELINA RENE WIDIANTO(antagonis wanita)

RINA FEBIYA  (ibu rania)

ELINA FEBRI WIJAYA (sahabat antagonis)

ROSELINE EVELY BRATA  (sahabat antagonis)

FELISYA PUTRI DIRGA  (sahabat antagonis)

(Silahkan klik bintang dan komen jika kalian menikmatinya. Terimakasih sudah membaca😁)

Extras For AntagonistsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang