Bab 3

1.2K 78 0
                                    

Jangan lupa vote ya biar aku semangat bikin ceritanya

Pintu ruang rawat Syasa terbuka menampilkan seorang cowok yang berjalan tergesa-gesa menuju ranjang Syasa dan langsung memeluk Syasa dengan sangat erat.

"Kamu siapa?"tanya Syasa yang kaget kenapa cowok ini tiba-tiba memeluknya.

"Kamu gak ingat aku alis?" Tanya cowok tersebut dengan pandangan terluka.

"Raska alis mengalami hilang ingatan sementara akibat koma" jelas laki-laki yang tadi mengaku sebagai ayah pada Syasa.

Raska yang mendengar penjelasan tersebut menggangguk paham, dan kembali menatap kepada Syasa yang juga menatap padanya.

"Gakpapa kamu gak ingat aku, aku bakal bikin kamu ingat aku lagi alis" ucap Raska dengan lembut.

"Kamu siapa?" Tanya Syasa sekali lagi.

Syasa mulai paham dengan keadaan, sepertinya dia bertransmigrasi, tapi dia tidak tau dia bertransmigrasi kenovel atau kedunia lain, seperti novel-novel yang pernah dia baca.

Apalagi biasanya jika seseorang bertransmigrasi dia akan bertransformasi kenovel terakhir yang dia baca, tapi Syasa ingat dengan betul novel yang terakhir dia baca adalah novel tentang keluarga Cemara.

Syasa bahkan ingat dengan betul siapa-siapa saja tokoh yang ada pada novel tersebut, atau dia bertransmigrasi sebagai figuran ya sehingga dia tidak dijelaskan didalam novel.

"Aku Raska Ares Adiatama pacar sekaligus tunangan kamu alis" ucap Raska memecah lamunan Syasa.

Syasa yang mendengar ucapan Raska mulai berpikir dengan keras siapa Raska karakter novel mana, terlalu banyak novel yang dia baca sehingga dia lupa ini Raska yang dinovel yang mana.

Melihat Alis yang hanya diam soalah tengah berpikir keras dengan dahi berkerut.

"Gak usah memaksakan untuk ingat alis, aku gak mau sakit lagi, aku akan bikin kamu ingat pelan-pelan tentang kita, jadi kamu lebih baik istirahat lagi" ucap Raska sambil membaringkan tubuh Syasa kembali pada ranjang.

" Catrin aku sama mas Halim pamit pulang dulu ya, Raska ayok pulang nak biarin alis istirahat kasihan alis" ucap wanita yang tadi mengenalkan dirinya sebagai Tante Linda.

"Sebentar lagi ma, Raska masih mau lihat wajah alis" jawab Raska.

"Baiklah tapi jangan lupa pulang ya, biarin alis istirahat,kamu jangan ganggu" ucap wanita tersebut pada Raska.

Raska hanya menggangguk pelan sambil melihat kembali kepada alis.

Setelah hampir satu jam Raska hanya diam memperhatikan alis yang kembali tidur, meski ada sedikit ketakutan dihatinya saat alis tidur, dia takut alisnya tidak akan bangun lagi.

Raska berdiri dari duduknya dan berpamitan pada kedua orang tua alis, dan beranjak meninggalkan ruang rawat alis.

"Sayang kamu juga pulang" ucap ayah alis kepada istrinya

"Tapi mas aku masih mau disini nemanin alis" Batah bundanya alis

"Tapi kamu juga butuh istirahat, besok kamu kesini lagi, aku bakal jagain alis disini jadi kamu tenang aja" bujuk ayah alis pada istrinya

Setelah mendapat bujuk dari suaminya akhirnya bunda alis pergi dari ruangan rawat alis.

"Sayang ayah tinggal sebentar ya" ucap ayahnya alis sambil mengusap kepalanya alis yang bebaring diatas ranjang.

-

Sudah satu Minggu Syasa berada didunia ini, dia masih belum sadar dia masuk kedalam novel yang mana.

Yang dia tau tubuh yang ditempati nya saat ini bernama Alisa Venezuela, tapi tidak ada tokoh novel yang bernama Alisa seingatnya.

Dan setiap hari pula cowok yang mengaku sebagai tunangan nya tersebut datang untuk menemaninya.

Syasa akui cowok tersebut sangatlah tampan seperti tokoh utama didalam novel-novel yang biasa Syasa baca di dunianya memiliki wajah yang dingin tapi akan sangat tampan bila tersenyum.

"Alis" panggi Raska memecahkan lamun Syasa.

"Mau jalan-jalan?" Tanya Raska

Sepertinya dia memang butuh jalan-jalan, Syasa pun mengangguk pelan sebagai jawaban.

"Tunggu sebentar aku ambil kursi roda dulu" pamit Raska.

Semenjak Syasa bangun dia memang belum bisa berjalan dengan baik, bahkan tangannya pun terkandang masih lemah, sehingga mau tidak mau dia selalu bergantung pada orang-orang disekitar nya.

Efek koma yang dialami oleh alis membuat Syasa kesulitan, dalam berjalan ataupun mengarak tubuh bagian lainnya.

Dan sudah dua hari pula dirinya menjalankan fisioterapi.

Pintu kamar terbuka dan masuknya Raska sambil mendorong sebuah kursi roda.

Raska membantu Syasa untuk naik kekursi roda dengan menggendongnya, meskipun ini bukan kali pertama Raska menggendong nya tetap saja Syasa masih kaget.

Jantung Syasa berdetak kencang, dia tidak terbiasa berdekatan seperti ini dengan seorang cowok.

Halo guys.
Akhirnya bab 3 selasai.

Aku harap kalian suka ya.

Ini udah lumayan panjangan sedikit wkwkwk:-P

Jangan lupa vote ya:-)


Tunangan Second Male (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang