13.🔞🔞

271 15 1
                                    

Author POV

Felix mondar-mandir memegang ponsel nya, terlihat raut wajah cemas di wajahnya.

"Astaga, y/n. Kau dimana? Kenapa belum pulang, ini sudah sangat larut." Gumam felix

"Aku sudah mencari ke rumah chan tapi tidak ada, di apartemen lino juga tidak ada. Lalu aku harus kemana lagi?"

"Papah? Mamah mana kok belum pulang?"

"Emm.. anu... Mungkin mamah pergi kerumah papah chan, mungkin dia kangen sama yedam. Lixie bobo aja besok pasti mamah pulang."

"Iya, pah. Papah juga bobo ya jangan kerja terus."

"Iya, sayang." Lixie masuk ke kamarnya, felix terus mencoba menelpon y/n dan hasilnya tetap sama  ponsel y/n tidak aktif.

"Ya tuhan, kemana dia." Felix yang frustasi menjatuhkan tubuhnya ke sofa sampai-sampai ia tertidur disana.

Author POV end

_____________________________________

"Makanlah, nanti kau sakit."

"Tidak, aku tidak lapar."

"Makanlah, kau tidak akan punya tenaga untuk melayani ku jika tidak makan."

"Apa hanya ini keinginan mu? Menculikku untuk memenuhi hasrat mu?"

"Tidak, lebih tepatnya untuk memiliki mu."

Aku membuang muka, aku benar-benar benci melihat wajahnya. Chan yang dulu aku kenal telah berubah hanya karena keegoisan dan obsesi nya.

"Kau makin cantik jika memasang wajah seperti itu, sayang."

Aku mengacuhkan nya.

"Aku sedang berbaik hati padamu, jadi makanlah." Sialan perutku berbunyi mau tidak mau aku makan disuapi tangan iblis berwujud manusia ini.

"Bersantai lah dulu aku akan menaruh piring lalu berganti pakaian." Tak menghiraukan nya aku langsung membuang muka. Dia hanya tersenyum lalu pergi.

20 menit berlalu ia kembali dengan mengenakan kaos hitam dan celana pendek.

"I'm back, baby. Lama menunggu?"

Dia menaiki ranjang lalu berbaring di sebelah ku.

"Sayang, aroma tubuhmu masih seperti dulu. Aku menyukai aroma ini."

Chan beranjak dari posisinya menjadi duduk dan menatapku.

Chan menciumi pipi hingga leherku, sesekali digigit olehnya membuat ku sedikit mendesah.

"Aah...ah.."

"Kau menikmati nya?" Aku hanya diam malas untuk menjawabnya, jangankan untuk menjawab melihat wajahnya saja aku enggan.

Chan kembali menciumiku hingga ia berhenti di belahan dadaku lalu merobek kaos yang aku kenakan.

"Oh..sorry. aku tidak sengaja merobeknya." Smirk chan membuatku sedikit takut.

Terpampang jelas dadaku yang masih terbalut bra hitam, tanpa basa-basi chan langsung mengeluarkan yang ada di balik bra itu lalu menghisapnya satu persatu.

"Aaakhhhh...aa..hh." aku sedikit menahan desahan ku jika tidak dia akan bertindak lebih.

"Jangan ditahan sayang lepaskan saja, aku tau kau menikmati nya."

Chan meremas dadaku memilin niplenya hingga menghisap kuat membuat desahan ku tak tertahankan lagi.

Dari dada chan turun ke perut, membuat ku kegelian akan jilatannya di perutku.

2 SUAMI || Bang Chan & Lee FelixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang