This is just a Fan Fiction. Collaborations with @bbyo_nim
Semua yang ada di dalam cerita tidak berhubungan dengan visualisasi yang digunakan, dan juga tidak berhubungan dengan cerita karakter yang saya pinjam dari original story Kinn Porsche by Daem...
Sinar sang surya yang masuk dari sela tirai jendela jatuh mengenai wajah seseorang yang masih terlelap di dalam tidur nyenyaknya. Tangannya mulai menggapai ke atas meja ketika mendengar suara berisik yang keluar dai jam wekernya. Decakan ringan keluar dari bibirnya, pemuda yang saja menginjakan kakinya di usia 20 tahun ini mengusak rambutnya dengan frustasi karena tidur nyenyaknya terganggu. Kedua netranya seakan dapat menghancurkan apapun yang melintas di depan pandangannya.
"Sialan! Dasar jam pengganggu! Sudah seharusnya kau ku musnahkan minggu lalu."
Hari ini adalah hari minggu dan tentu saja harus dimanfaatkan dengan sungguh-sungguh untuk mahasiswa seperti dirinya. Menghabiskan waktu diatas kasur merupakan hal yang sulit untuk di dapatkan bagi mahasiswa yang sudah di ujung pendidikan.
Pemuda yang baru saja resmi menjadi legal sebulan yang lalu ini mengenakan kaus oblong favoritnya yang bertuliskan "Big". Namanya Big, dia memiliki garis wajah Jepang yang tebal, mata yang tajam dan garis rahang yang tegas.
Dan kini mata itu kembali menusuk tajam ke arah pintu saat ia mulai mendengar suara langkah kaki mendekat ke arah pintu kamarnya. Big tidak perlu berpikir untuk menebak siapa yang akan muncul di detik berikutnya.
"Yoo-brother! How's sleep?"
Namanya Vegas, ia saudara tiri dari Big dan menjadi si sulung di dalam rumah ini. Bertanggung jawab sebagai salah satu tulang punggung keluarga karena sudah bekerja, masih lajang di usianya yang sudah menginjak 25 tahun. Mereka memiliki satu anggota lagi yang masih duduk di bangku sekolah menengah atas, dan dia adalah si bungsu Macau. Hubungan Big dan Macau cukup dekat karena sedari dulu Big menginginkan seorang adik, namun tetap ada sekat di antara mereka mengingat mereka adalah saudara tiri. Big kembali menghembuskan napas kasar dan bangkit dari kasurnya, berjalan mendekat ke arah pintu dengan langkah kesalnya.
"Enyahlah!"
Dia mendorong bahu Vegas menjauh darinya tetapi secara tidak sengaja membuat tangannya menyentuh pakaian yang dikenakan Vegas. Sebuah kilas bayangan melintas di kepalanya, Big segera menggelengkan kepalanya dengan kuat untuk menghilangkan bayangan yang muncul di kepalanya. Melangkah mundur ke belakang, menutup pintu kamarnya lagi lalu bersandar di sana, membenturkan kepalanya ke sisi pintu menyadari dia melihat sesuatu yang seharusnya tidak dia lihat.
"Bajingan.. dengan siapa lagi dia akan berkencan kali ini?"
Tepat sekali! Dia melihat bayangan Vegas yang sedang berganti pakaian dan menyemprotkan parfume ke badannya. Itu bukanlah pemandangan yang sedap untuk dilihat dan hal itu benar-benar membuat bulu kuduknya merinding. Big kembali menggelengkan kepalanya, berusaha untuk menghilangkan jejak bayangan Vegas di dalam kepalanya.
Berterima kasih lah pada notifikasi yang muncul dari ponselnya sehingga dapat mengalihkan perhatiannya dari bayangan Vegas yang tadi muncul di dalam kepalanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.