Sexy Doctor Being My Canvas

708 44 11
                                    

Warn! NC🔞, pussyboy, vagina.

.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, seniman adalah orang yang mempunyai bakat seni dan berhasil menciptakan dan menggelarkan karya seni. Disatu sisi, Jeongin sangat ingin menjadi seniman. Namun disisi lain, ayahnya ingin sang putra menjadi tentara pengabdi negara. Tanpa tahu kebenaran yang selama ini disembunyikan oleh Jeongin selaku sang putra. 


"Ayah, aku mau jadi seniman yang menghasilkan karya lukis dan tulis. Bukan menjadi abdi negara," keluh Jeongin dimalam sebelum keberangkatan menuju tempat pelatihan militer.


"Tidak ada bantahan, Jeongin. Kamu harus menuruti kemauan ayah, dan itu mutlak." Ayah Jeongin benar-benar keras kepala. Lantas beliau berlalu meninggalkan anaknya kedalam kamar.


Jeongin tertunduk sedih dan mulai berandai-andai. Jika saja bundanya masih hidup, mungkin ia bisa menolak kemauan sang ayah. Tapi mustahil, ayahnya memiliki hati yang keras.


Pemuda berusia 23 tahun itu beranjak dari sofa, merebahkan diri di kamar, tertidur dengan mata berair.


.


Baskara mengintip malu-malu dibalik awan, tertutupi daun oleh rimbunnya pepohonan. Jeongin sudah siap dengan kemeja biru lautnya dan sebuah tas dalam gendongan. Menghela nafas dan menenangkan pikiran bahwa semuanya akan baik-baik saja.


"Jeongin, kata abdi pembina kamu harus ke rumah sakit dulu untuk periksa stamina dan mengambil vitamin. Jadi kamu pergi kesana sendiri dulu ya, ayah mau ke kantor sebentar." 


Belum sempat Jeongin menjawab, beliau sudah terlanjur pergi begitu saja. Membuat helaan nafas kembali ia dengungkan. Terpaksa Jeongin harus naik taksi sendiri mengingat satu-satunya mobil sudah dibawa sang ayah pergi.


Sampai di rumah sakit, Jeongin disuruh menunggu dulu sebab sang dokter tengah menangani pasien diruang UGD. Sempat berpikir sekarang adalah waktu yang tepat untuk lari, kabur dari keadaan yang mencekik. Namun, lengannya keburu ditahan oleh sebuah tangan besar. Jeongin berbalik menoleh, rupanya dokter yang ditunggu sudah datang.


"Dengan saudara Yang Jeongin?" Yang ditanya mengangguk kikuk, tidak menyangka ternyata dokter itu tampan juga.


"Mari silahkan masuk," ujar dokter.


"Uhm, pemeriksaannya apa saja dok?" Basa basi.


"Pertama-tama, perkenalkan saya Hwang Hyunjin. Pemeriksaannya mudah saja, kamu tidak perlu khawatir." 


Hyunjin duduk di kursi miliknya dan mempersilahkan Jeongin duduk dihadapan. Lantas pemuda usia 27 tahun itu berdehem. "Jeongin, kamu yakin ingin masuk tentara?"

BAHTERA •hyunjeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang