01: Keluarga

3.4K 237 109
                                        

YOU POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

YOU POV

"Darimana kau dapat rokok elektrik seperti ini, Jake. Jawab mommy!!" bentakan seorang wanita menghancurkan suasana pagi yang begitu cerah. Aku langkahkan kaki menuruni anak tangga dengan menenteng tas kerjaku beserta beberapa berkas yang harus aku bawa ke kantor. Niat hati ingin menikmati sarapan bersama keluarga baruku, namun aku sangat tak menyukai nenek lampir itu. Ya, wanita bersurai hitam yang sedang memarahi anak laki-lakinya tersebut. Berkat temperamennya yang tinggi, bapakku jadi jatuh sakit seperti ini, padahal nenek sihir beserta anak kandungnya itu hanya bergantung hidup pada kami. Jika tak ada aku yang mengurusi perusahaan keluarga kami, mungkin ia akan membawa lari semua uang bapakku dan kabur bersama lelaki yang lebih muda.

Aku hampiri bapak yang tersenyum ramah dari kursi roda miliknya, aku salim tangan beliau lalu mengecup puncak kepalanya penuh kasih sayang. "Hari ini, aku mau bertemu client penting dari Indonesia. Doakan semoga lancar ya pak. Jika kita berhasil memenangkan tender ini, bapak bisa pulang ke Indonesia sementara waktu." jelasku yang hanya bisa dijawab anggukan kepala oleh bapakku. Beliau srmpat mengucapkan beberapa kata yang aku simpulkan, "Semoga berhasil ya nak". Aku tersenyum lalu menjawab, " Amin, pak!" sengaja aku berbicara dalam bahasa indonesia agar tak dipahami oleh nenek lampir itu.

"Y/n-ah, ayo sarapan dulu!" ajak nenek lampir seraya menarik sebuah kursi agar aku duduki. Namun, perhatianku malah tertuju pada rokok elektrik di tangannya, "Kau sudah siap, Jake? Ayo pergi sekarang!" ajakku pada adik tiriku tersebut, sempat aku ambil rokok elektrik di tangan nenek lampir dan mengembalikannya pada Jake yang telah mengenakan seragam sekolahnya. Tanpa memperdulikan wanita itu, aku mengambil sebuah roti lalu berjalan menuju pintu rumah diikut Jake di belakangku. Aku makan roti tersebut sambil menunggu mobil milikku panas, sementara Jake sudah masuk sambil terus memperhatikanku dengan senyuman di wajahnya. Aku menoleh ke anak itu, "Kenapa?" aku bertanya dalam bahasa korea agar ia mengerti.

Walaupun kami tinggal di Amerika Serikat, tapi tak ada seorangpun dalam keluarga ini yang memiliki darah orang Amerika. Aku dan ayahku, murni orang pribumi Indonesia, sementara Jake dan ibu kandungnya berasal dari Korea Selatan, namun Jake lahir dan besar di kota ini, yaitu Boston, Amerika Serikat.

"Nuna, cantik sekali!" puji Jake dengan senyuman di wajah yang sangat manis sekaligus tampan. Inilah yang membuatku tak bisa membenci adik tiriku tersebut, karena dia sangatlah menggemaskan, jauh berbeda dengan ibunya yang sangat menjengkelkan. Jika dia bukan adik tiriku, mungkin sudah aku rekrut dia menjadi sugar baby-ku.

 Jika dia bukan adik tiriku, mungkin sudah aku rekrut dia menjadi sugar baby-ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BROADCAST JOCKEY (JAKE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang