Sudah pukul 03:09, tetapi Reza sama sekali belum tertidur, jika pada biasanya, lelaki di tengah malam seperti ini maen game, berbeda dengan Reza, yg bermain dengan alat lukis nya, jika tengah malah seperti ini ia senang sekali menggambar seseorang, entah itu ayahnya atau Nene Kirana, Tetapi sekarang ini Reza sedang melukis seseorang, yg berarti di hidupnya, yg menemaninya untuk tertawa yaitu, Senna sudah, sudah lama sekali, Reza tak melukis sketsa, muka Senna sekarang ia melukisnya, tentunya dengan rasa yg sangat bergembira
"Cantik" gumamnya, cukup lama Reza memerhatikan gambar Senna
Sampai akhirnya, Reza meletakkan alat lukisnya, dan ia berjalan untuk ke kasur dan membaringkan dirinya di sana
"Anak baru kemarin" Reza menjeda Kalimatnya beberapa detik"itu Senna" gumam ny kembali
Setelah mengatakan itu, Reza bergegas mengambil kunci motornya. ia menjalankan motornya, dengan kekuatan cepat rata rata
"Nice, itu Senna, cewe kemarin benar Senna" ujarnya dengan memandangi rumah yg berukuran besar, sungguh ia ingin masuk, tetapi Reza undurkan niat nya itu, karena ini sudah malam
Di larutnya malam, Reza tak langsung pulang, ia pergi ketempat dimana ia dan Senna sering ke sana, waktu mereka masih kecil
Semilir angin menembus tulang reza, ia sama sekali tak perduli dengan dirinya sendiri, jika ia sedang senang dan sedih, ia pasti akan menemukan tempat ini. walopun itu tengah malam sekalipun
'Klo gitu gue Pepet boleh kali yah'
'seterah'
Percakapannya, dengan reval terngiang begitu lama di dalam pikirannya, ia tak bisa melupakan kejadian beberapa jam yg lalu, jika waktu bisa di ulang, ia tak akan sama sekali berbicara seperti itu kepada reval
"Ahkks" ujar Reza, dengan meninju angin
Sementara di kejauhan sudah ada seorang pria paruh baya yg melihatnya sejak dari tadi, pria itu ayahnya sendiri. xander tak menyangka, bahwa anaknya suka bermain di tempat yg sudah lama ia tak temui
"Za" xander menepuk bahu Reza
Reza mengerutkan alisnya bingung, mengapa xander berada disini? bukankah tadi ayahnya sudah tertidur lelap ?
"Maaf, ayah ngikutin kamu" xander memandangi tempat itu " sudah lama ayah tak kesini, kamu lagi ada masalah?" Tanya xander, pasalnya Reza selalu menemui tempat ini, jika ia sedang sedih
"Ga ada" ujarnya singkat
"Jangan kaya gitu, ayok cerita ke ayah"
"Ga ada, saya pulang" xander menggelengkan kepalanya, anaknya itu tak pernah sama sekali cerita kepadanya, mau dia senang mau pun tidak, Reza selalu memendamnya sendiri, kecuali buku bukunya, di sana dunia Reza berada di dalam sebuah buku
*****
"Hey ketos"ujar Senna
"Woi denger ga sih"
"Dasar ketos budeg, gue sumpahin telinga lu, ga bisa ngedenger lagi" ujarnya, dengan terus berjalan
Brughh
"Aduhh, woi lu" Senna memerhatikan muka Reza sejenak "udah budeg, ga bisa lihat lagii" Reza tak merespon apa yg Senna bicarakan, ia melambaikan tangan nya kepada Senna, pertanda bahwa ia akan menolong wanita itu
"lu ga bisa apa ngucapin minta maaf?" ucap Senna
"Bukan gue yg salah" ujar Reza, dengan muka yg datar
"Tapi kan, tadi gue dah panggil panggil lu, lu budeg?" Tanyanya
"Nama gue bukan ketos" Senna, yg mendengar itu pun refleks memukul lengan Reza
KAMU SEDANG MEMBACA
THREE LOVES WITH FRIENDS SENN'ZA
Short StoryReza kendrick Xander pria dari keluarga xander itu telah berhasil menemukan orang yg mewarnai hidupnya setelah hampir tiga tahun Reza selalu memikirkan dan di hantuin rasa cinta nya sekarang ia menemukan kembali wanita itu. tetapi sikap dan penampil...