It should be

90 13 1
                                    

It Should be
By Raizeelve
Characters @ Masashi Kishimoto
Rate-S
Prompt 20
SasuSaku AU
S-Savers Contest: Banjir TomatCeri 2022

Summary

Sakura kehilangan kata. Untuk setiap narasi yang mereka lafalkan, untuk setiap takdir yang Tuhan bubuhkan, untuk setiap waktu yang mereka tandaskan, dan untuk setiap metafora yang fatamorgana. Setiap kata pada pesan ini adalah yang paling menyembilu baginya.


•••

Jadi, Sasuke siapa yang harus disalahkan, kau, Itachi, atau Tuhan yang membuat takdir pelik ini?

•••


Uchiha Sasuke lahir dari keluarga sederhana, bukan keturunan konglomerat, tinggal di apartemen mewah, memiliki porsche keluaran terbaru, apalagi berpenghasilan kelebihan. Ia lelaki biasa yang hanya diasuh oleh kakek dan neneknya yang tua dan renta. Dicukupi dengan penuh kasih sayang tanpa banyak uang.

Di usianya yang masih remaja, Sasuke sudah bisa mencari penghasilan sendiri. Bekerja paruh waktu sebagai tukang antar susu keliling di pagi hari dan pelayan di sebuah mini market pada malam hari.

Sasuke tidak pernah punya mimpi, sejak usinya mulai memasuki usia puber. Tidak seperti anak muda seuisianya yang berambisi untuk menjadi seorang pilot atau pengacara di usia dewasa nanti. Sasuke bukan tak ingin, tapi nampaknya ia hanya akan berkahir kecewa jika punya mimpi seperti kawan sebayanya. Jadi, sejak saat itu Sasuke hanya bertekad untuk menghasilkan uang, untuk membantu membayar utang kakek dan nenek yang sangat disayanginya.

Selain mengasuhnya, kakek dan nenek Sasuke juga adalah orang yang membesarkan Uchiha Itachi, kakak sulung Sasuke. Ya, ia adalah kakak yang tidak tahu diri. Gemar berjudi dan bahkan rela menggadaikan sertifikat rumah dan tanah sang kakek. Jadi lah Sasuke kini hidup dengan sangat sederhana karena gaji pensiunan sang kakek harus terpotong lebih dari separuhnya untuk membayar kembali sertifikat rumah milik mereka.

Saat usianya menginjak angka tujuh belas, Sasuke jatuh cinta. Sebetulnya, cinta tidak pernah ada dalam agenda milik Sasuke. Selama ini ia hanya fokus untuk menyelesaikan sekolah dengan nilai yang baik agar bisa mendapat beasiswa. Namun pernyataan cinta Haruno Sakura mengacaukannya. Jantung Sasuke bertalu, telinganya bersemu, pikirannya meramu. Sepertinya Sasuke juga jatuh cinta pada Haruno Sakura.

Setelah upacara hari kelulusan, Sasuke pamit pulang lebih dini pada Sakura. Urusan pekerjaan katanya. Sakura mengangguk, dengan berat hati mengeloskan Sasuke pergi. Sakura tahu keadaan Sasuke dan ia merusaha untuk mengerti.

Awalnya semua terasa indah. Sakura mencintai Sasuke, Sasuke mencintai Sakura. Saling menautkan tangan, mengeratkan sentuhan, dan berbagi suam tubuh sepulang sekolah. Mereka akan berpisah setelah sampai di depan rumah Sakura. Saling melempar senyum dan meredam degub, berkata hati-hati di jalan, Sasuke. Indah sekali.

Sakura selalu ada untuk Sasuke. Bahkan di hari Sasuke melakukan wawancara untuk beasiswa yang di-apply nya, Sakura rela bangun lebih awal, dan naik kereta pukul enam pagi. Demi bisa membuatkan bekal dan mengantar Sasuke. Sakura bahkan menunggunya hingga wawancara selesai. Bagi Sasuke, Sakura itu hangat seperti matahari musim semi, terlalu hangat untuknya. Sasuke sering kali berpikir apakah keputusannya sudah benar dengan mengencani Sakura, dengan segala beban dan masalah yang ia tanggung.

Rutinitas mereka masih berlangsung setelah lulus dari sekolah menengah dan berkuliah di universitas yang berbeda. Sakura akan menunggu Sasuke selesai bekerja, dan Sasuke akan mengantar Sakura pulang. Sasuke selalu merasa bersalah, karena membuat Sakura hampir selalu menunggunya berjam-jam hanya agar bisa pulang bersama. Sakura akan selalu berada di sana. Di sudut kafe tempat Sasuke bekerja. Dengan memakai kaca mata baca, menatap laptop yang menyala, beberapa buku-buku bisnis, satu porsi stroberi short cake, dan segelas smoothie rasa nanas. Sasuke tidak mengerti selera Sakura.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 02, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

It Should BeWhere stories live. Discover now