BAB 3: "MAKSUD PERASAAN INI"

11 0 0
                                    

Malam tiba
Aku sedang belajar beberapa mapel untuk besok, sebenarnya aku malas belajar. Tapi, takutnya kalau tak belajar. Bisa-bisa semisal besok ada ulangan dadakan, itu gawat. Karena guru-guru di sekolah ku, biasa mengadakan ulangan dadakan.

Selang 30 menit kemudian...Lagi-lagi...

Deg
Deg
Hah? Tidak-tidak lagi...
Kak husaq...kenapa kau selalu muncul di pikiranku lagi?

____

Sebelumnya
Setelah aku search informasinya. Lantas aku terkejut, dari informasinya tertulis bahwa itu menandakan seseorang sedang menyukai orang yang tidak sengaja bertemu dengannya atau muncul tiba-tiba di pikiran.

Hah?
Ini tidak mungkin...kenapa aku menyukainya? Aku tahu menyukai lawan jenis itu memanglah wajar, hanya saja atas dasar apa aku menyukainya?

Masih terpikirkan alasan apa yang bisa dimasuk akalkan dalam hal tersebut. Sekilas aku langsung terbayangkan dirinya lagi, mulai dari wajahnya sedikit oval, gaya rambut sedikit undercut, kulit sawo matang, senyumannya, cara bicaranya, dan...

Deg...deg
Aduh...kenapa aku bodoh seperti ini?
Aku ini malah seperti anak polos, yang sebelumnya belum tahu maksud ini semua ternyata jawabannya berlawanan dengan perkiraanku.

Huh...Apa benar aku menyukainya?
Tapi, ini disebut menyukai atau mencintai? Eh bukannya itu sama saja? Tapi bisa saja berbeda?

Arghhh sudahlah...

Aku pun langsung tiduran di atas kasur, menatap langit rumah, bimbang dengan apa yang terjadi padaku.

Sekali lagi...Dia muncul lagi dalam pikiranku, reflek aku langsung menutup wajahku dengan bantal.

Deg...deg...deg
Kacau lagi diriku ini, wajahku memerah, jantungku berdetak kencang tak karuan. Lagi-lagi seperti ini terus...huh...

----

Ting...

Saat ku cek notifikasi apa yang berbunyi dari HP ku, ternyata notifikasi Whatsapp. Dari Kak Husaq. Aku langsung gugup, melihat namanya tertampang saja membuatku reflek gugup bertambah jantungku yang mulai berdetak kencang.

Tenanglah...tenanglah
Kau harus bisa mengendalikan diri kau yang selalu begini oke...

Akhirnya, selang beberapa detik aku mulai agak tenang. Lanjut aku buka pesan message apa yang dikirim kak Husaq kepadaku.

Whatsapp
Kak Husaq: "Halo, Assalamualaikum. Eee bagaimana kabarmu sekarang?."
Aku: "Waalaikumussalam, Baik-baik saja kabarku. Bagaimana denganmu? Dan ada apa Kak Husaq bertanya seperti itu?."
Kak Husaq: "Kabarku baik:D heee...memangnya ngak boleh kalau sesama teman saling nanya kabar?:( "

Hah?
Teman? Tapi...kau selalu bertemu denganku di Sekolah WOY. Ngapain juga kau nanya kabar, aneh banget.
Tapi yasudahlah...

Whatsapp
Aku: "Maaf, baik-baik aku mengerti. Memang tidak masalah untuk hal itu."
Kak Husaq: "Hehehe oke:D "
Kak Husaq: "Oh iya, ngomong-ngomong. Kau kalau sarapan pagi lauknya apa? Kalau aku, biasa makan roti hehehe. Biar kayak orang kota:v "
Aku: "Nasi Goreng sarapannya kalau aku, Nasi Goreng buatan ibuku lezat banget."
Kak Husaq: "Ooo, begitu ya. Lalu kau kalau bangun tidur jam berapa?."
Aku: "Jam 3."
Kak Husaq: "Wow, kau bangun jam segitu masih kuat melek? Pagi banget kau bangun. Memang dari jam segitu kau mau ngapain sampai tiba kau mau berangkat sekolah?.
Aku: "Dari jam segitu aku bersih-bersih, mandi, membantu ibuku masak, nunggu Adzan subuh, cek perlengkapan sekolah. Itu saja.
Kak Husaq: "Ooo, wah kelihatannya kau rajin sekali anaknya hehehe."
Kak Husaq: "Eh, kalau begitu ngobrolnya sampai sini dulu. Terima kasih loh, mau ngobrol bentar sama aku. Semoga besok kita bisa belajar dengan baik dan lancar ya:D Sampai jumpa."
Aku: "Iya, sampai jumpa."

Aku terdiam sebentar, sontak aku langsung membanting HPku di atas kasur. Tentu saja tidak akan ku banting di lantai atapun tembok, itu konyol lah. Aku menutup wajahku dengan kedua tangan, wajahku memerah dan nafasku agak tidak terkontrol. Lagi-lagi seperti ini, menyebalkan.

Padahal cuma obrolan basa-basi, kenapa aku kerasa tergirang-girang? Dan lagi, kak Husaq juga sepertinya orangnya asik. Maksudku kayak orang akrab gitulah.

Aku rasa...aku memanglah menyukainya.

Tapi, untuk membuktikan apakah itu ya atau tidak. Aku tunggu sampai 1 bulan apakah nantinya aku masih ada perasaan aneh ini kepadanya atau sebaliknya.

Baiklah, aku rasa itu usulan yang bagus.

----

Nailah...
Nailah...Kau lucu banget ya bagiku
Mana lagi pipi kau yang tembem banget.

Kak Husaq...kenapa kau bilang begitu? Itu aneh

Huh? Hahahaha aku kasih pujian sedikit masa begitu reaksinya?

Hmmm terserah kau lah Kak Husaq

Hahaha...kau ini memang beda dari gadis lain bagiku...Hahaha

Senyumannya terukir, membuatku ikut tersenyum.

APA YANG???!!!

Aku bangun dengan terkejut, nafasku terengah-engah, jantungku juga berdetak kencang sama hal jika dia terlintas masuk kedalam pikiranku.

Ternyata hanya mimpi...
WOYLAH kenapa yang awalnya dari ketidak sengajaan bertemu di Perpustakaan dan Kantin, kemudian bertemu di kelas, arghh lebihnya di Sekolah dah, dan dipikiranku. Sekarang malah sampai kebawa mimpi.

Kak Husaq...kau menyebalkan dah

Setelahnya, aku pun langsung bangun. Merapikan tempat tidur, dan mengerjakan aktivitas yang biasa aku lakukan sebelum tiba waktu aku berangkat sekolah.

Dan ketika sarapan, aku yang awalnya makan dengan tenang sambil menonton TV. Lagi-lagi Dia muncul dalam pikiranku, sontak aku mulai bertingkah gugup mana lagi wajahku memerah.

"Nak, kau baik-baik saja?" tanya ibuku, "aku baik-baik saja, Bu."

Ibuku yang hanya menjawab "o" saja langsung pergi menuju dapur. Aku yang melihat ibu ke dapur, menghelas nafas.

Kenapa seperti ini lagi sih...
Aku belum terbiasa mengendalikan perasaan ini
Ini itu maksudnya aku menyukai atau mencintai?
Arghh sudahlah itu membuatku pusing lama-lama.

Cinta Ini?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang