2 bulan kemudian...
Di akhir bulan April ini, telah selesai sudah aku dan teman-temanku lainnya mengikuti pelaksanaan Ujian Sekolah.
Teman-temanku bersorak senang, akhirnya selesai sudah. Ada yang bahagia, karena sebentar lagi kita semua akan lulus. Dan tidak sabarnya lagi ada yang ingin segera melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, Sekolah minat mereka nanti masing-masing.
Aku juga turut ikut bahagia dan senang, namun alih-alih aku tidak begitu senang juga.
Kalian pasti tahu bukan maksudku barusan? Ya, sudah pasti artinya aku akan berpisah dan tidak akan bertemu lagi dengannya. Perpisahan yang sebentar lagi akan tergelar di depan mataku nanti.
Aku sudah mengetahui bahwa Dia akan melanjutkan ke Sekolah lain, itu artinya beda Sekolah yang akan aku dan dia lanjutkan besok ketika sudah lulus SMP ini. Dia ke SMK A, dan aku ke SMK B. Bagaimana aku mengetahuinya? Kebetulan sekali sebelumnya, kami berbincang-bincang sebentar di WA. Dia yang memberitahuku bahwa dia ke SMK A, karena disana ada jurusan yang sangat dia minati.
Yasudahlah...Itu hak dia juga mau lanjut kemana to?
----
Lanjut,
5 Juni yang akan datang...
Sekolahku mengadakan acara Purnawiyata (bisa dibilang acara kelulusan/ perpisahan). Sebelum tiba harinya. Tanggal 1 Juni ini, kami dibimbing para guru untuk melatih cara melaksanakan acara Purnawiyata yang baik dan terlaksana lancar ditiba harinya.Lebih ribetnya juga...ketika hari itu, untuk Perempuan memakai pakaian batik dengan jarik. Sedangkan laki-laki memakai kemeja putih, dasi dan celana panjang berwarna hitam.
Bukannya aku tidak mau memakai pakaian batik dan jarik, hanya saja kurang terbiasa aja gitu. Tapi ya karena aturannya begitu, ikuti sajalah.
Selama kami berlatih, aku selalu gugup setiap giliran perkelas maju ke panggung untuk melatih sikap yang tepat saat disana. Maksudnya ya sikapnya tu kayak yang formal agar pas di foto hasilnya cakep hahaha.
Nah maksud dari gugupku itu apa? Ya, aku gugupnya karena khawatirku jika dilihat Dia. Dan juga ketika giliran kelasnya maju ke panggung, itu membuatku gugup juga. Aneh sekali bukan diriku ini?
----
Akhirnya...Kami semua diberi waktu untuk istirahat 15 menit, aku pun bersama Riska. Langsung ke kantin, untuk mengisi perut yang lapar hahaha. Dan ya, aku bertemu dia lagi. Huh...padahal sudah biasa ketemu, mengapa langsung begini rasanya? Maksudku perasaanku ini lagi-lagi berkembang dah mana lagi jantungku yang terus berdebar kencangnya.
Baiklah...disini aku harus bersikap setenang mungkin...jangan gugup
Ingat...tujuanmu sekarang adalah makan, jangan terlalu fokus terhadap Dia, oke. Maksudku Kak Husaq...Tenang...tenang...Akhirnya pun, aku bisa makan dengan tenang bersama Riska. Sekali-sekali aku curi pandang ke Dia, Kak Husaq hehehe. Tapi, selama masih makan. Aku tidak sengaja mendengar percakapan Dia dengan temannya. Kebetulan meja makannya dekat dengan meja kantin yang kutempati ini. Yang mereka bicarakan itu...
"Hei, Husaq. Sekarang keputusanmu bagaimana? Apa kau akan mengungkap langsung itu kepadanya? Sebentar lagi kau dan dia akan tidak bertemu lagi setelah lulus ini. Apa kau akan terus pendam perasaan ini?." Tanya temannya. "Sebenarnya aku ingin banget buat ungkapin perasaanku kepadanya. Tapi aku canggung, mana lagi takutku kalau dia akan menyebutku aneh?." "Kurasa lebih baiknya, aku pendam saja ini perasaanku. Tidak masalah itu untukku, disini juga aku tidak tahu loh apakah dia juga sedang menyukai/ mencintai seseorang sama halnya sepertiku loh?." Tanya Kak Husaq lagi kepada temannya, "Huh..Husaq. Disini aku tahu, mungkin bisa saja dibaliknya dia juga begitu. Mungkin kan...Tapi setidaknya kau cobalah untuk memberitahunya perasaan yang selama ini telah kau pendam dalam 2 tahun ini, bodoh. Intinya, bilang saja ke dia. Kau ingin dia tahu, bukan? Kau loh yang bilang begitu padaku pas dulu kau curhat soal dia." Ujar temannya dengan sedikit menepuk pundak dia, sebagai bentuk sedikit menyakinkan Husaq itu.
Setelah mendengar percakapan itu, aku terdiam dan menundukkan kepalaku. Mulailah aku memikirkan...
Hmm?
Itu sebenarnya juga sama halnya yang sedang aku alami...Perpisahan diantara aku dan kau, kak Husaq. Akan tiba. Aku tidak bisa bertemu dengan kau lagi, tapi kuharapkan semoga bisalah aku bertemu kau ketika tidak sengaja berpas-pas an di jalan atau dimana lah hahaha...Bisakah?
Hanya saja...mungkin disini aku akan merindukan Kau. Merindukan senyuman itu yang telah terukir di bibirmu, canda tawamu, sikapmu yang selalu menunjukkan ketanggung jawaban, ditambah sedikit ketampananmu. Huh...Perasaan ini makin kian bertambah. Lantas harus bagaimana lagi coba?
Pertanyaan itu masih belum ada jawaban dari diriku...Sungguh...
Benar-benar bingung sekarang.
----
Di Rumah,
aku membaca buku novel dengan suasana tenang tentunya. Sambil mendengarkan musik dengan menggunakan earphone.Di novel yang kubaca. Disini, aku sampai dimana bacaan seorang laki-laki berani memgungkapkan perasaannya kepada wanita itu di taman. Ketika keadaan disana, sepi. Dan akhirnya, ending yang tak terduga membuatku sedikit terkejut. Wanita itu mengucapkan sebuah kata yang memiliki makna menghargai perasaan laki-laki itu kepadanya, kemudian dia langsung mengatakan "menolak". Selepas itu, dia pamit. Meninggalkan pria itu sendirian, yang hanya berdiri kaku disana. Dari endingnya, si pria itu memanglah sakit hati karena perasaanya di tolak oleh wanita yang dicintainya.
Tapi, disini dia tidak mempermasalahkan itu. Pria itu hanya ingin Dia tahu. Itu saja. Dan Pria itu pun, mulai menghapus pelan perasaan ini. Dan mulai fokus untuk memperbaiki diri saja dan pada impian lainnya. Begitu saja.
Dari cerita ini, aku dengan pria itu mempunyai hal sama. Kebetulan sekali memang hahaha. Tapi, bagaimana semisal jika aku seperti pria itu? Langsung dengan berani mengungkapkannya?...Tapi aku merasa jika Kak Husaq menolaknya bagaimana? Haishhh justru aku tidak ingin berpikir seperti itulah, pikirkan saja begini dah. Kau hanya ingin Dia tahu, sama halnya seperti Pria di novel itu. Bagaimana?
Tapi...benar adanya. Hanya saja, di sisi lain. Aku ingin dia menyukaiku juga. Tapi apa bisa?
Belum tentu bodoh, bukankah dia menyukai seseorang juga? Seseorang itu pastilah bukan kau hahaha.
Benar juga...
Beberapa menit, aku pun berpikir cara apa yang bisa dimasuk akal untuk masalah ini.
Dan...ya aku menemukannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Ini?
Teen FictionKisah ini menceritakan seorang gadis SMP, yang tiba-tiba muncul perasaan aneh didalam hatinya Dimulai dari Seseorang yang muncul begitu saja dihadapannya, tanpa sengaja itu membuat Hati gadis itu bergetar. Setelahnya, perasaan di hati tersebut yang...