3.

394 37 8
                                    

wonyoung bersama dengan ketiga teman nya melangkah bersama menuju laboratorium komputer.

sebelum memasuki ruang praktek, semua siswa wajib meletakan ponsel nya di rak yang tersedia dan nanti akan di kunci oleh guru.

yuri menghentikan langkah nya di mading dekat laboratorium, dia melihat hyewon, pacar nya yang berjalan menghampiri nya, di ikuti teman² nya di belakang nya.

"kenapa?" tanya yuri heran.

hyewon mendekatkan dirinya ke telinga yuri, wonyoung sudah was-was dan bersiap untuk melempar sepatunya ke hyewon jika dia berani macam-macam.

tapi dia mengurungkan nya karena melihat hyewon hanya berbisik ke yuri.

"bisik-bisik apaan lo anjir" heran ryujin.

"monyet diem"

"tai"

semua yang ada di sana terkekeh kecuali wonyoung, mood nya hari ini sedikit buruk dan bertambah buruk ketika melihat tatapan tengil yujin kepadanya, kacau sudah mood nya hari ini.

"eh guys, gue ada keperluan nih, kalian duluan aja ke lab, nanti gue nyusul." ucap yuri tiba-tiba.

ketiga teman nya menyengrit heran. "keperluan apaan?" tanya yuna.

"nanti aja gue ceritain" balas yuri lalu berjalan duluan di ikuti hyewon di belakang nya.

"tenang aja kali, gak bakal kita perkosa juga temen lu itu" ucap ryujin lalu mencolek dagu yuna sebelum pergi dari sana.

"HEH!" teriak wonyoung kepada yujin dan kazuha yang masih ada di sana.

kedua nya saling menatap bingung "kita?" tanya kazuha dengan bodohnya.

eunchae menepuk jidatnya ingin tertawa, tetapi ia urungkan.

"iyalah lu berdua. macem-macem sama temen gue, gue patahin leher lu berdua ya!" ancam wonyoung.

kazuha hanya meringis

sedangkan yujin malah maju mendekat ke arah wonyoung. "yaudah gue macem-macemin lu aja gimana?" bisik nya ke telinga wonyoung dengan nada menantang.

wonyoung mengerjap lalu mendorong yujin hingga dia sedikit terjengkang ke belakang. untung saja yujin bisa menyeimbangkan tubuhnya, atau mungkin dia akan terjatuh dan itu sangat memalukan.

"udah lah gausah di urusin, mending kita ke lab" ujar yuna menenangkan.

wonyoung mengangguk. "gue jadi heran kok bisa yuri pacaran sama makhluk astral kek mereka, cakep aja engga" ucapnya lalu menggeret kedua sahabatnya masuk ke dalam laboratorium, menjauhkan kedua teman nya dari 2 mahluk aneh di hadapan nya.

kazuha menahan yujin ketika dia berniat untuk membalas ucapan wonyoung. "kalo lu bales sampe tahun monyet pun lu berdua gak bakal selesai²"

"sumpah kok ada cwk sengeselin dia?" heran yujin

kazuha menahan tawa melihat raut wajah yujin yang terlihat sangat kesal. " btw lu di dorong cewek imut kek wony aja lunglay, lemah"

"anjing. gak siap tadi gue makanya lunglay" balas yujin tak terima.

"iyedah terserah" ucap kazuha lalu meninggalkan yujin yang masih setiap menatap pintu ruang lab.



🐶🐰



kini wonyoung hanya bersama eunchae di ruang lab, yuna tadi di panggil guru eskul tari sedangkan yuri izin untuk pulang setelah bertemu hyewon tadi, entah apa yang terjadi, yang jelas jika terjadi sesuatu pada yuri karena hyewon, dia tak segan-segan memberi nya pelajaran.

"ada sesuatu yang harus gue omongin sama lo"

"eh-?" wonyoung menoleh ke arah eunchae sembari menaikan sebelah alisnya bingung.

"tinggal ngomong aja kali, biasanya aja selalu nyrocos" ucap wonyoung sembari terkekeh.

eunchae hanya tersenyum masam, andai saja sahabat nya tau apa yang tengah membebani pikiran nya.

"gue-" belum sempat eunchae berucap, guru sudah datang.

"ssttt, nanti aja waktu istirahat, udah ada bu sumi, bisa gawat kalo kita ketauan ngobrol" jelas wonyoung yang di balas anggukan lemas oleh eunchae.



🐶🐰



wonyoung harus pulang telat hari ini, setelah pulang sekolah dia harus rapat dengan anggota osis yang lainnya.

setelah mengambil tas nya di kelas, wonyoung berniat untuk langsung pulang tetapi langkah nya terhenti karena tiba-tiba merasa tidak nyaman di bagian perutnya.

"duh gawat, tanggal berapa si ini?"  gumam nya resah lalu mengecek tanggal di kalender di ponsel nya sembari berjalan menuju toilet.

"wah.. parahh" wonyoung menggeleng frustasi. "kenapa dateng nya pas gue lupa bawa pembalut si?!"  wonyoung merengek sembari menggigiti kukunya bingung. dia tidak ada persiapan, dan sialnya hari ini dia tidak membawa jaket.

"anjing!" umpat nya. semua teman nya pasti sudah pulang sekarang, lantas siapa yang akan membantunya?
koperasi sangat jauh dari sini, tidak mungkin dia harus berjalan dalam keadaan seperti ini.

wonyoung menutup mata nya, tidak ada pilihan lain selain berdoa, berharap ada seseorang yang ke toilet dan nanti bisa membantunya.

tak lama setelah itu wonyoung mendengar langkah kaki mendekat, dia membuka sedikit pintu toilet tetapi dia tidak melihat siapa-siapa

"woy! ada orang kan? bantuin gue dongg. gue haid, beliin pembalut di koperasi atau ambilin di uks. tolong" bisik wonyoung sedikit keras dari balik pintu.

selanjutnya wonyoung hanya mendengar langkah kaki yang menjauh dari sana.

wonyoung berharap orang itu mau membantunya.

tak lama setelah itu, sebuah tangan telulur menyerahkan sebuah pembalut. "makasih, lo tunggu aja di luar nanti gue ganti duit nya" ujar wonyoung lalu menutup pintu toilet kembali.

setelah selesai dengan urusan nya wonyoung keluar dari toilet, walaupun rasa nya tidak nyaman tapi ini lebih baik dari pada sebelumnya.

"ini duit nya, maka—" wonyoung menghentikan ucapan nya, kaget melihat orang yang ada di depan nya. "yujin? jangan bilang yang nolongin gue tadi lu?"

"kalo iya emang kenapa?"

"harus nya lo berterimakasih sama gue" jelas yujin sedikit songong.

wonyoung memutarkan bola matanya malas, lalu meraih tangan yujin meletakan beberapa lembar uang di tangan nya "tuh duit nya" ujar nya.

sebelum wonyoung melangkah pergi, yujin terlebih dahulu meraih tangan nya, meletakan uang yang di berikan wonyoung tadi di saku depan seragam nya.

"sombong nya lu bikin gue makin suka ganggu lu" ucap nya sembari menalikan jaket nya di pinggang wonyoung.

"gue pergi dulu, see you tomorrow bunny?" ucapnya lalu mengecup pipi wonyoung sebelum pergi dari sana.





TBC

don't forget to like and comment

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 31, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

18Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang