Chapter 1

4K 289 65
                                    

Sebelum baca ceritanya, jangan lupa tonton dulu trailernya.

Cuss langsung aja kita ke TKP! Kita ke rumah pack-nya Myungho!

•••

Hujan gerimis turun dari langit malam yang gelap, membasahi tanah dengan ritme lembut namun tidak menenangkan. Seo Myungho terduduk di sudut ruangan yang dingin, lututnya ditekuk dan kedua tangannya gemetar memeluk tubuh kurusnya. Omega itu tahu, tak ada jalan keluar dari neraka ini.

"Ayo, Myungho." 

Suara Lee Dongwook terdengar, rendah dan penuh ancaman. Alpha besar itu berdiri di depan teman-temannya, matanya menyipit dengan tatapan yang membuat bulu kuduk siapa pun berdiri. 

"Jangan buat aku marah. Kita semua tahu kau gak punya pilihan lagi." kata Dongwook.

Myungho menggeleng pelan dan suaranya hampir tenggelam dalam ketakutan, "Aku gak akan melakukannya." suaranya bergetar namun tegas.

Dongwook tersenyum miring, "Kau pikir kau punya hak untuk menolak perintahku? Omega kecil yang menyedihkan sepertimu hanya hidup karena belas kasihku. Kalau aku mau, aku bisa menghapusmu dari dunia ini. Jadi, turuti saja apa yang kuinginkan." katanya.

Myungho menggigit bibirnya, menahan tangis yang hampir pecah. Selama bertahun-tahun, ia telah bertahan dengan cemoohan, pukulan, dan hinaan. Tapi malam ini, batas kesabarannya telah habis.

"Aku gak peduli! Aku lebih baik mati daripada menuruti keinginanmu!" Myungho berteriak, seluruh tubuhnya bergetar, tetapi matanya memancarkan api perlawanan yang tak pernah dilihat Dongwook sebelumnya.

"Beraninya kau melawanku! Hajar dia!" Dongwook meraung, amarahnya tak terkendali.

Malam itu, Myungho tidak hanya dihina dengan kata-kata—tubuhnya menjadi sasaran kebencian yang tak terukur. Di ruang sempit belakang sekolah, Dongwook berdiri di sana dengan tangan bersilang di depan dada, mengawasi dengan senyuman puas saat beberapa anggota pack-nya menyeret Myungho ke tengah ruangan.

Seorang beta bertubuh kekar bernama Park Seojun, salah satu pengikut setia Dongwook, menghempaskan Myungho ke lantai. Wajah Myungho mencium dinginnya ubin kotor, dan rasa sakit menjalar dari lututnya yang membentur keras. Namun, ia tidak berteriak. Myungho tahu bahwa mereka menikmati suara kelemahan dan ia bersumpah tidak akan memberikan itu pada mereka.

Dongwook mendekat dan berjongkok agar wajahnya sejajar dengan kepala Myungho. "Lihat ini, omega kecil. Apa susahnya menuruti perintahku jika kau ingin hidup dengan selamat disini?" tanyanya dengan nada mengejek.

Myungho tidak menjawab, meski seluruh tubuhnya gemetar.

"Kau seharusnya tahu tempatmu. Sampah sepertimu hanya pantas menjadi mainan kami. Dan kau akan menyesal karena telah menolak perintah kami!" Dongwook mendesis, lalu menjambak rambut Myungho dengan keras, memaksa omega itu menatap matanya.

Myungho menggigit bibirnya, menahan rasa sakit yang tajam di kulit kepalanya. "Aku... gak akan... melakukannya..." gumamnya, meski suaranya nyaris hilang dalam desakan napas.

Dongwook tertawa dingin, lalu melepaskan cengkeramannya dengan kasar, membiarkan kepala Myungho terhempas ke lantai. "Bagus. Mari kita lihat sampai kapan kau bisa bertahan." katanya.

SEVENTEEN : Code Five | JunHao ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang