Chapter 2

2.1K 256 36
                                    

Beberapa jam kemudian, Junhui kembali memasuki kamar Myungho bersama dengan seseorang. Pria di sebelah Junhui itu terlihat ramah dengan senyuman lebar yang langsung membuat Myungho yang baru saja bangun dari tidurnya merasa sedikit lebih nyaman.

"Namaku Dokyeom. Aku asisten Alpha Junhui. Dia mungkin terlihat menyeramkan, tapi sebenarnya dia cukup baik, jadi kau gak perlu terlalu takut." katanya sambil menunduk sedikit.

Junhui melirik Dokyeom dengan alis terangkat, tetapi tidak mengatakan apa-apa.

"Namaku Seo Myungho." kata Myungho dengan sedikit canggung.

Dokyeom mendekati tempat tidur Myungho dengan gerakan hati-hati dan membawa bungkusan kecil berisi kain bersih dan ramuan obat, "Aku akan mengganti perbanmu, oke? Ini mungkin sedikit sakit, tapi aku janji akan melakukannya dengan cepat." katanya.

Myungho mengangguk pelan, membiarkan Dokyeom melakukan pekerjaannya. Saat tangan Dokyeom dengan lembut menyentuh kulitnya, ia tidak bisa menahan rasa perih yang menjalar dari luka-lukanya.

"Kau pasti melalui banyak hal di luar sana, Myungho." gumam Dokyeom, suaranya penuh simpati.

Myungho terdiam. Ia tidak tahu harus mengatakan apa. Tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan apa yang ia alami di bawah kekuasaan Dongwook dan pack-nya.

"Kau gak harus memberitahu kami sekarang. Tapi aku hanya ingin tahu siapa bajingan yang sangat kejam untuk meninggalkan omega sepertimu dalam keadaan seperti ini." Junhui tiba-tiba berkata, memecah keheningan.

Myungho menggigit bibirnya dan matanya mulai berair. Ia tidak ingin mengingat wajah Dongwook atau rasa sakit yang ditimbulkan pria itu. Tetapi sesuatu dalam suara Junhui—ketegasan yang lembut dan keinginan untuk melindungi—membuatnya ingin percaya.

"Dia... alpha dari pack-ku. Lee Dongwook. Dia... dia selalu menyakitiku." Myungho akhirnya berkata, suaranya nyaris berbisik.

Junhui mengepalkan tangannya, rahangnya mengeras mendengar nama itu. Meskipun ia belum mengenal Myungho dengan baik, hanya mendengar cerita itu sudah cukup untuk membangkitkan amarahnya.

"Lee Dongwook... Black Rail Pack..." gumam Junhui, seolah mencatat nama itu dalam pikirannya.

Dokyeom menatap Junhui dengan kekhawatiran, "Alpha, tenang. Kita harus berhati-hati. Dia berasal dari pack sekolah lain yang terkenal ganas, kita gak boleh gegabah." katanya.

Junhui tidak menjawab, tetapi tatapannya tidak berubah. Ia sudah memutuskan bahwa siapa pun yang menyakiti omega seperti Myungho ini akan menyesalinya.

***

Malam harinya, Junhui kembali ke ruangan Myungho. Ia membawa semangkuk sup hangat dan duduk di kursi dekat tempat tidur, memperhatikan Myungho yang masih terlihat gelisah.

"Makanlah ini." kata Junhui dengan lembut.

Myungho memandang sup itu dengan ragu, tetapi aroma hangatnya begitu menggoda. Dengan tangan gemetar, ia menerima mangkuk itu dan meminum perlahan. Untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, ia merasa kenyang.

"Apa kau masih merasa takut?" Junhui bertanya tiba-tiba.

Myungho menatapnya bingung, "Takut?" katanya.

"Ya. Rasa takutmu pada Dongwook. Atau siapa pun yang menyakitimu." kata Junhui.

Myungho menunduk dan mengingat kembali semua trauma yang pernah ia alami, "Aku selalu merasa takut." katanya mengaku dengan suara kecil.

Junhui bersandar di kursinya dan menatap Myungho dengan penuh perhatian, "Ketakutan itu normal. Tapi di sini, kau gak perlu merasa takut. Aku akan memastikan gak ada yang bisa menyakitimu lagi." katanya.

SEVENTEEN : Code Five | JunHao ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang