22

691 144 52
                                    

"AAAGH! Sial! Semuanya berantakan!" Jungkook mengamuk. Hampir semua objek yang bisa dijangkau tangannya hancur dibantingnya.

"Diamlah, Kook! Kau membuat kepalaku semakin pusing!" Lisa memijat pelipisnya.

"Diam?" Jungkook melotot dan menyambar lengan Lisa sekon berikutnya. "Ini semua salahmu! Semua terjadi karena kebodohanmu, Lis!"

Tak terima disalahkan, Lisa-pun menghempaskan tangan Jungkook dengan kasar dan mendorong tubuhnya. "Kau bilang salahku? Semua ini tidak akan terjadi kalau kau tidak memancing emosi Taehyung dan menantangnya, Brengsek." Suaranya meninggi.

"Jadi, maksudmu semua ini salahku? Kau yang mempunyai ide sialan itu, Lis. Kau yang menyuruhku datang ke restoran untuk kencan ganda, seharusnya kau bisa menahan Taehyung untuk tidak mengejar Rosie. Percuma aku menceritakan hal itu padamu, kau benar-benar tidak berguna, Lisa."

* Plak

Lisa melayangkan satu tamparan keras di pipi Jungkook, amarahnya memuncak hingga wajahnya memerah.

"Tidak berguna katamu? Kau yang tidak berguna, Jeon. Kau dan hiperseksmu yang membuat semuanya berantakan. Kalau kau bisa menahan diri, semuanya tidak akan menjadi kacau seperti ini. Dan aku tidak akan kehilangan Taehyung."

"AAAGH!"

Jungkook semakin frustrasi mendengar luapan amarah Lisa. Semuanya memang berawal dari kesalahannya. Dia yang tidak bisa menahan gairah seksualnya justru terus memojokkan Rosie, alih-alih melakukan terapi untuk menghilangkan candunya pada seks.

Tapi apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur. Hubungannya dengan Rosie sudah tidak bisa diperbaiki lagi, pun dengan pertemanannya dengan Taehyung.

"Taehyung." Manik legam Jungkook memenuh. "Bagaimana kalau Taehyung mengatakan semuanya pada Rosie?" Teringat gertakan Taehyung.

"Apa maksudmu?" tanya Lisa bingung. Keningnya terlipat, wajahnya mulai menunjukkan rasa jenuh akan segala hal yang berhubungan dengan Jungkook.

"Taehyung tahu aku bermain dengan wanita lain." Jungkook menjeda ucapannya lantas memaku pandangannya pada Lisa. "Bagaimana kalau selama ini Taehyung tahu tentang hiperseksku dan—?"

"Itu urusanmu," jawab Lisa singkat lalu menyambar tas miliknya. "Jangan pernah meminta bantuanku untuk urusan yang satu itu, Jeon!" Tegasnya, berniat pulang.

Kaki jenjang Lisa diayunkan dengan langkah besar. Dia tidak tahan lagi berada di kediaman Jungkook. Apalagi pria yang baru diputuskan Rosie itu terus menyalahkannya. Namun belum sempat dirinya memutar knop pintu, Jungkook menarik tangannya dan menghempaskan tubuh ke sofa.

Lisa mengerang kesakitan, tetapi aksi brutal Jungkook selanjutnya membuat Lisa membelalakkan mata dan merutuki pria bergigi kelinci yang kini melucuti pakaiannya.

"BAJINGAN! APA YANG KAU LAKUKAN, JEON?!" Teriak Lisa, berusaha melepaskan diri dari cengkeraman Jungkook.

Jungkook kembali tuli saat nafsu menguasai dirinya. "Diamlah, Lis! Bekerja samalah denganku agar kau tidak kesakitan."

"BAJINGAN! KAU GILA! JANGAN MACAM-MACAM DENGANKU, JEON!" Amukan Lisa tertelan setelah Jungkook membungkam bibir tebalnya.

"Salahkan Taehyung yang membuatku menjadi seperti ini," ucap Jungkook usai puas mencium Lisa. Kini manik legamnya tengah menyusuri setiap jengkal tubuh mulus Lisa yang telah tanggal dari segala kain yang menutupinya.

UNDENIABLE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang