01 - A memorable day

176 80 42
                                    

"Berdiri sendirian itu ternyata lebih melelahkan"
"Zeana Diandra"

Jangan lupa teken bintang nya ya^∇^

Aku harap kalian adalah pembaca yang tau bagaimana cara menghargai sebuah karya:)
.
.
Sebelum lanjut baca aku punya satu pesan buat kalian
Jangan lupa bersemangat untuk hari ini dan seterusnya nya💞

Sebelum lanjut baca aku punya satu pesan buat kalianJangan lupa bersemangat untuk hari ini dan seterusnya nya💞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Zeanaaaaaaaa"

Suara nyaring milik gadis yang di ketahui bernama Syera Eliana menggelegar hingga ke ujung ruangan lantai dua.

Gadis itu dengan langkah cepat berjalan menuju salah satu kamar yang hanya berjarak 10 cm dari arah kamar nya.

Sementara gadis yang di teriaki mulai menutup kedua telinga nya rapat-rapat. Mata gadis itu masih terpejam, bahkan posisi nya masih sempurna berada di balik selimut.

"Shiballl"

Zeana mengumpat kecil. Sudah hampir 10 menit penuh sepupu nya Syera berteriak memanggil nama nya hingga gadis itu terbangun. Sungguh, ia akan benar-benar mengutuk om tante yang memindahkan dirinya ke tempat non kedap suara seperti kamar nya saat ini.

"ZEAAA!"

Brak, brak, brak

Zeana semakin menggeram kesal. Saat ini gadis berisik itu tengah menggedor-gedor pintu putih kamar nya.

Alih-alih bangkit Zea justru semakin menenggelamkan kepalanya di dalam selimut biru langit. Ia tak akan membuang tenaga hanya untuk membuka pintu itu, lagi pula kamar nya tak pernah ia kunci. Jika manusia di balik pintu sana masih memiliki akal ia tak akan bersusah payah membuang energi untuk berteriak dan menggedor-gedor pintu.

Krekk

Tentu saja! Manusia itu masih memiliki akal. Buktinya saat ini handle pintu berwarna abu-abu metalik itu bergerak memutar 180° dari posisi awal nya. Itu artinya seseorang berusaha untuk membukanya.

"Lo tuli?"

Dua kata pertama yang Zea sambut pagi-pagi begini. Ia menyibak selimut nya kasar, mendengus kesal manatap Syera yang sudah bertengger di ambang pintu bersama setumpuk ember pakaian yang ia bawa.

Parasite in human guise

"Gue takut lo bisu karna kebanyakan teriak"

Pagi-pagi buta begini dirinya sudah di buat naik pitam. Maksudnya, tidak bisa kah hidup nya dibiarkan tenang kali ini saja?

Gadis bercepol itu menarik langkah kaki nya mendekat. Kemudian menjatuhkan ember berisikan beberapa potong baju di dekat ranjang Zea.

"Up to me!" Ucap nya sambil tersenyum lebar. Tangan nya ia sedekap kan di depan dada pres yang terbalut baju tidur motif abstrak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐙𝐄𝐀𝐍𝐀 ✓ [ REUPLOAD ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang