Bab 1

852 67 51
                                    

Happy reading

.

.

.

Seorang gadis cantik dengan wajah cemberutnya kini melangkah dengan tak sabar menuju ke ruang tengah sebuah mansion yang sudah beberapa tahun ini dia tinggali. Gadis itu menatap tajam dengan perasaan kesal pada seorang pria tampan yang terlihat sedang asyik melakukan kegiatan yang biasa dia lakukan disaat tak sibuk.

" Phi Mew....phi...".

Sebuah panggilan dari sang gadispun tak mampu membuat pria itu berpaling dari kegiatannya, hingga sang gadis pun terpaksa harus kembali menelan rasa kesal sembari terus mendekat.

" Phi Mew".

Kali ini bukan hanya sebuah panggilan yang dilontarkan oleh sang gadis pada pria di dekatnya, namun juga tangannya sibuk menggoyangkan lengan si pria membuat pria itu mendengus kesal saat aktivitasnya terganggu.

"Alaiwa nong, minggir jangan menggangguku na krab". Jawab pria itu sembari masih menatap telepon genggamnya dengan fokus.

"Oihh...Phi Mew, cepat bersiap na kha. Apa phi lupa jika kita akan pergi berkencan hari ini". Ucap gadis itu dengan wajah yang semakin cemberut.

" Kencan? Kenapa kau mengatakan itu, lagipula jam berapa sekarang, bukankah ini masih pagi dan kau lihat aku masih sibuk". Jawab pria bernama Mew tanpa sedikitpun mengubah fokusnya dari telepon genggam miliknya.

Gadis itu kini mulai menghentakkan kakinya karena kesal mendengar ucapan Mew, bahkan kini terus terdengar suara rengekan. Gadis itu kini bahkan mulai menarik lengan Mew membuat pria itu beranjak dari tempatnya, tanpa mereka sadari jika seseorang melihat ulah mereka dengan senyuman dan gelengan kepala pelan.

" Apa phi bilang, pagi??? Ini sudah sangat siang phi Mew, bahkan para ayam sudah kenyang sekarang dan kau bilang masih pagi".

" Benarkah? Kenapa aku merasa sekarang masih pagi".

" Berhenti membuat alasan phi, dan cepat ganti bajumu. Aku tidak mau karena ulahmu aku harus terlambat melihat filmnya...ingat kau sendiri yang sudah berjanji padaku untuk menemaniku melihat film itu".

" Oke...oke tunggu sebentar na krab, tunggu aku menyelesaikan game ini dulu".

" Mai dai kha, kau harus bergegas sekarang juga atau aku akan memanggil mommy untuk memarahi mu".

" Oihhh, baiklah tunggu sebentar. Kau selalu saja mengancam ku jika keinginanmu tak dituruti". Ucap Mew sembari beranjak naik kelantai atas menuju kamarnya.

" Jika kau sudah tahu itu, kenapa masih melawanku...wlee, cepat ganti bajumu".

Mew hanya menggeleng pelan mendengar ucapan sang gadis, saat ini dia sudah tak ingin lagi berdebat dengan gadis itu. Lebih baik dia segera menemani gadis itu pergi dan segera bergegas pulang kembali untuk melanjutkan kegiatannya yang terganggu.

Tak berapa lama terlihat Mew mulai menuruni tangga dengan setelan kaos berwarna putih, celana jeans dan tak lupa sebuah topi yang menutupi kepalanya dengan rambut yang sedikit terlihat dari luar. Mew terlihat sangat tampan dengan kulit putih dan perawakan tingginya memakai pakaian itu, tak dipungkiri jika pesona inilah yang mampu membuat semua orang terpana setiap kali melihat sosok itu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Secret Admirer (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang