Bab 6 Revisi

459 43 6
                                    

Happy reading

.

.

.

.

Malam ini Kao berencana ingin mengajak Gulf makan malam dan membicarakan sesuatu dengannya, tapi Gulf menolak dengan alasan dia sibuk dengan tugas2 kuliahnya. Padahal yang sebenarnya terjadi, pria itu enggan bertemu dengan Kao dan malah asyik membaca surat dari sang pengagum rahasianya dengan senyum yang terus menyungging di wajahnya.

" Aku kira kau sudah melupakan diriku phi, andai kau tahu aku juga sangat merindukanmu na krab".

Gulf bergumam sambil tersenyum malu malu setelah membaca surat itu hingga kantuk mulai menyerangnya, entah mengapa malam ini seakan beban di hatinya terasa hilang. Perasaan sesak di dadanya seakan menguap begitu saja setelah membaca surat itu, seakan akan surat itu bagaikan obat penenang bagi jiwa Gulf.

Keesokan harinya, Gulf memasuki ruang kelasnya dengan senyuman yang merekah indah di bibirnya yang seksi sangat terbalik dengan keadaannya kemarin. Gulf bahkan terlihat sangat ceria menyapa siapapun yang di lewatinya hingga membuat semua orang di sana hanya menatapnya tak percaya.

Hal itu tentu saja juga tak luput dari pandangan kedua teman kepo-nya. Mild dan Lee menganga tak percaya dengan apa yang dihadapannya sekarang, pasalnya terlihat Gulf sedang mengobrol riang sembari tersenyum pada orang lain. Sangat berbeda sekali dengannya kemarin yang  seakan akan malaikat maut pun tak berani untuk bertanya apa yang sedang pria itu alami.

"Ai Gulf, kau sehat? Kau seperti anak kecil yang baru saja mendapatkan mainan dari ibunya. Atau jangan jangan kau bermalam bersama phi Kao dan melakukan hal menyenangkan?".

Plakk

Sebuah pukulan melayang dengan cukup keras pada kepala Mild dari Gulf dan juga Lee membuat pria itu mengaduh sakit.

" Ai' Sat, sakit...kenapa kalian tak membunuhku saja sekalian".

" Oke kha...sini, aku bahkan akan memotong tubuhmu itu menjadi 10 potongan".

" Hehe...khotot krab, aku hanya mengatakan apa yang ku pikirkan saja".

" Kau tak pernah berpikir karena itu mulutmu terlalu ringan setiap kali berbicara, bagaimana bisa kau mengatakan itu saat kita tahu Gulf itu sok suci...hehehe".

" Ai' sat Lee...kukira kau membelaku, tapi mulutmu ternyata juga busuk. Kalian tahu apa alasanku tak melakukannya dengan phi Kao bukan, jadi jangan mengatakan hal itu lagi dan jangan menatapku seperti itu".

" Lalu apa yang terjadi padamu Gulf? Kau terlihat sangat bahagia di banding kemarin yang seakan akan dunia runtuh menimpamu. Apa kemarin kau bertengkar dengan phi Kao, dan hari ini kalian kembali berbaikan?". Tanya Lee penasaran.

"Pao krab...aku dan phi kao baik baik saja meski kami jarang bertemu akhir2 ini. Sudahlah jangan bertanya lagi padaku, tak baik para jomblo terlalu kepo pada masalah orang" Ucap gulf sambil terkekeh.

☀❤‍🔥🌻

Kini hari hari Mew dan Gulf kembali bersinar, setiap hari Mew kembali menulis surat dan juga membaca surat balasan dari Gulf. Pria itu selalu terlihat tersenyum setiap kali sang adik membawa sebuah surat sepulangnya dari kampus.

Hingga suatu hari kondisi Mew semakin melemah, dia merasakan sesak dan panas pada dadanya. Alat yang terpasang pada tubuhnya tak dapat lagi membantu pernafasannya dengan baik, meski sesaat kemudian nafasnya mulai teratur kembali.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secret Admirer (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang