part 3

2 0 0
                                    

"Sekali lagi lo panggil pacar gue Jaja gue giplak lo serius!" Feeza hanya bisa tertawa melihat perdebatan kecil Loli dan Anna

"Hehehe udah! Apaan sih pake berantem segala ga malu sama Rey tu" Rey hanya tersenyum

"Ga usah marah kali An gue kan cuma becanda doang, ya ga Rey!? Gue ga panggil Jaja lagi tu"

"Lo sih nyebelin banget! Yaudah gue pulang duluan ya.. dahhh" Anna menaiki motor Rey dan melambaikan tangan

"Hahahaha suka banget lo gangguin sih Anna" Feeza tertawa lagi mengingat kejadian tadi

"Ga tau suka aja kalo liat Anna marah bawaannya seneng banget. Ohiya Za lo jadi kan temenin gue?" Loli meminta Feeza untuk menemaninya menjemput sepupunya dibandara.

"Bentar gue telpon tante gue dulu" Feeza menelpon tantenya dan mengatakan bahwa ia tidak bisa menjemput adik-adiknya les dan meminta tantenya saja yang menjemput mereka.

"Halloo tante.. tante hari ini Feeza ada tugas   tambahan perkelompok besok udah mau dikumpul jadi Feeza ga bisa jemput Hanna dan Nino" Nilam mengiyakan perkataan Feeza dan langsung mematikan telpon begitu saja.

"Gimana za diizinin ga?" Tanya Loli

"Diizinin kok, yaudah kita langsung pergi aja" Feeza mengambil kunci mobil didalam tas ransel miliknya lalu pergi kearah parkiran. Loli dan Feeza memasuki mobil dan pergi kebandara untuk menjemput sepupu Loli dari luar negri.

"Kenapa kita ga ajak Anna sekalian tadi li" tanya Feeza disela keheningan selama perjalanan

"Jujur nih ya za gue belum percaya sepenuhnya sama Anna makanya gue ga ngajak dia, lo inget kan kejadian 2bulan yang lalu" Loli memposisikan arah duduknya berhadapan dengan Feeza, memang mereka baru berteman dengan Anna mungkin karena itu Loli belum percaya sepenuhnya dengan Anna ditambah lagi kejadian 2bulan yang lalu, dimana Loli menceritakan masalah orang tuanya kepada 2 sahabatnya itu tapi Anna malah menceritakannya kesalah satu teman mereka dikelas mungkin Anna tidak sengaja atau memang Anna tidak bisa menjaga rahasia.

"Yang lalu biarlah berlalu li jangan pernah diungkit lagi, lagian kan Anna udah minta maaf dan dia juga bilang ga sengaja keceplosan cerita masalah lo keorang lain" Feeza memang penengah diantara mereka, ia sedikit dewasa dibandingkan kedua sahabatnya itu karna sudah terbiasa semenjak ditinggal kedua orang tuanya.

"Bukan bermaksud mengungkit za tapi lebih ke waspada aja sih biar kedepannya ga terulang lagi, orang yang paling gue percaya setelah orang tua gue ya lo za"

"Makasih udah percaya sepenuhnya ke gue li sebelumnya, gue harap juga gue bisa terus jaga kepercayaan lo" mereka bercerita banyak dan tidak terasa sudah setengah jam perjalanan akhirnya mereka sampai diBandara

"Eh btw kita nunggu dimana" tanya Feeza saat sudah sampai diparkiran

"Keknya kita tunggu dimobil aja kali ya"

"Kenapa kita ga masuk aja biar sepupu lo gampang nyari kitanya" ujar Feeza

"Ehh bentar bentar.. ini sepupu gue nelpon"

"Haloo.. posisi lo sekarang dimana ras. Gue sekarang ada diparkiran baru aja nyampe"

"Baru landing nih gue" saut Laras Gartiana Igate sepupu Loli. Mereka berdua hanya terpaut satu tahun saja, Laras anak kedua dari 3 bersaudara ia merupakan anak dari Igate Marganta yaitu kakak dari ayahnya Loli mereka sudah lama tinggal diSingapure karna sang ayah bertugas disana.

"Lo banyak bawa barang-barang ga?" Balas Loli

"Ngga kok cuma koper aja satu, ga usah susulin gue kesini biar gue aja yang keparkiran"

Sekitar 10menit Laras sampai diparkiran dan mencoba menelpon Loli karna ia tidak tau mobil apa yang dipakai Loli untuk menjemput dirinya.

"Gue udah diparkiran ni, lo dimana banyak banget disini mobil yakali mau gue ketok satu-satu" Loli tertawa mendengar perkataan sepupunya itu dibalik telpon

"Ras.. ras.. gue disini" Loli berteriak dan melambaikan tangannya kearah Laras

"Gila lo ya.. ga malu teriak-teriak gitu. Ini tempat umum lo, gue malu serius" ujar Feeza menepuk pelan bokong Loli

"Astaghfirullah maaf za serius ini pertama kali gue teriak" ia menutup mulutnya. Feeza akui ini memang kali pertama ia mendengar Loli berteriak sebab Loli adalah orang yg lembut dan sedikit pendiam apa lagi ditempat keramaian. Dari kejauhan Laras mendengar teriakkan Loli dan segera menghampirinya.

"Gila gede juga suara lo ya rupanya" Laras tertawa

"Udah sering latihan vokal dirumah " ucap Loli sembari tertawa dan ikuti tawa Feeza dan juga Laras

"Masukin sini ras koper lo" Loli membuka bagasi mobil dan memasukan koper Laras

"Ras ni kenalin temen gue Feeza" Loli memperkenalkan Feeza kepada sepupunya itu

"Haii gue Feeza" Feeza menjulurkan tangan kearah Laras

"Gue Laras, salam kenal ya"

"Temenin gue makan dulu yok laper banget nih, gatau ni perut bawaannya laper mulu" keluh Laras sembari memegangi perut

"Kebiasaan lama lo makan mulu! Yaudah ayok cuss cari makan. Lo yang traktir kan" ujar Loli

"Lo atau gue yang bawa mobil za" tanya Feeza

"Lo aja deh keknya li, gue mager hehe"

"Sini gue aja yang bawa biar cepet, mana kuncinya" Laras menjulurkan tangan pada Loli

"Ngga ngga biar gue aja, lo yang bawa mobil bukannya sampe tempat makan malah kerumah sakit" Loli ingat kejadian 1tahun yang lalu, hampir kecelakaan karna Laras nyetir mobil ugal-ugalan

.

Sampe sini dulu ya babayy💙💙

Dessysftr12

Cinta Yang HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang