Part 2

6 0 0
                                    


"Tadi ada telpon dari pihak kepolisian, mereka mengatakan bahwa mama kamu juga sudah meninggal sayang, tapi tubuh mama kamu sudah tidak utuh lagi karna sudah terbakar bersamaan dengan mobil yang dikendarai oleh papa kamu" Nilam tertunduk lesu menjelaskan apa yang ia dengar dari pihak polisi.

"Ga.. ga mungkin mama pasti masih hidup! Mama pasti masih hidup!" Feeza menangis sejadi-jadinya mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh tantenya itu.

"Tante juga ga percaya tapi itu kenyataannya jadi kita harus bisa terima dan ikhlas yah sayang. Tante janji, tante akan jaga kalian sampai kalian tubuh dewasa" Nilam memeluk tubuh Feeza mencoba menenangkannya.

Seorang anak berusia 12tahun hanya bisa menangis melihat orang yang begitu ia sayangi harus pergi selamanya secara bersamaan, ia merasa sangat terpuruk karna ada adik-adiknya yang masih kecil, mereka masih sangat membutuhkan dekapan seorang ibu dan bimbingan dari seorang ayah. Feeza sebagai anak pertama ia harus tetap tegar dan kuat untuk adik-adiknya. Seiringnya waktu mereka tumbuh tanpa ada sosok kedua orangtua disamping mereka.

4tahun berlalu..

"Tante aku pergi sekolah dulu yah. Adik-adik tante yang anter kan?" Tanya Feeza yang saat ini sudah beranjak dewasa, ia sekarang sudah duduk dibangku kelas 2 SMA. Ia masuk disalah satu Sekolah ternama diJakarta.

"Iya tante yang akan antar mereka kesekolah"

"Dahh adik-adik kakak sayanggg.. kakak pergi kesekolah dulu yah" Feeza berpamitan kepada sang adik yang saat ini sudah duduk dikelas 3 dan 4 Sekolah Dasar.

"Iya kakak cantik. Hati-hati dijalan yah" ujar Hanna kepada kakaknya

"Kissnya mana? Kok lupa sih" sang kakak menunjukkan pipinya menggunakan jari telunjuk kepada adiknya.

"Hehehe iya Hanna lupa" Hanna tertawa kecil kearah kakaknya lalu mencium pipi kanan dan kiri.

"Nino ga mau cium kakak juga?" Feeza memasang wajah cemberut kearah adik laki-lakinya itu.

"Hem iya.. muuaahhh.. udah kakak pergi sekolah sana nanti terlambat" Nino tumbuh jadi anak yang sedikit pendiam sedangkan Hanna ia tumbuh menjadi gadis periang dan banyak bicara.

"Yaudah kakak pergi dulu ya. Dadahhh" Feeza kesekolah menggunakan mobil sendiri, ia memang sudah tidak mempunyai kedua orang tua lagi akan tetapi harta warisan peninggalan kedua orang tuanya tidak akan habis sebab sang ayah pemilik perusahaan besar "Alatas group" yang terkenal diJakarta tapi sekarang perusahaan tersebut sudah diambil ahli oleh Bapak Angga Prayudha sahabat baik Alm Ali, Nilam adik Ali tidak begitu pandai dalam dunia perkantoran jadi ia memilih sahabat kakaknya untuk meneruskan perusahaan sampai salah satu anak dari Ali siap untuk memegang perusahaan tersebut.  Sedangkan ibunya mempunyai beberapa cabang toko butik di Jakarta yang sekarang dipegang oleh Nilam adik dari Alm Ali.

SMA MANDIRI 1

Feeza mengendarai mobilnya menuju parkiran sekolah, ia mempunyai tempat parkir khusus untuk didirinya disekolah itu.

"Anna itu Feeza" teriak Loli saat melihat mobil Feeza memasuki halaman sekolah dan memarkirkan mobilnya.

"Akhirnya dateng juga itu anak, kita udah kering berdiri disini dari tadi nungguin dia" gerutuk kecil Anna

"Mungkin dia tadi nganterin adik-adiknya dulu Na" jelas Loli kepada Anna sebab Loli berteman dengan Feeza sudah lama sejak mereka masih duduk dikelas 2 SMP.

"Gue mau nanya gunanya tante Feeza buat apa sih kalo apa-apa masih Feeza yang ngelakuin!? Kalo gue punya tante kek gitu udah lama gue usir dari rumah!" Loli tidak menggubrik apa yang dibicarakan oleh Anna ia hanya berdegum pelan.

"Heii.. ngapain kalian berdiri disini ga capek apa" Feeza menghampiri sahabatnya itu setelah memarkirkan mobilnya.

"Kita nungguin lo!" Teriak Anna ditelinga Feeza

"Aduhh..aduhh.. mau ngerusak pendengaran gue ni ceritanya. Lagian kenapa pake nungguin gue segala, kan kita nanti bakal ketemu juga dikelas" Feeza memegangi telinganya

"Kita mau mastiin lo sekolah hari ini!"

"Udah udah ayok kekelas, pelajaran pertama pak medi loh! Mau dihukum karna telat masuk kelas" Loli menarik tangan Anna dan Feeza menuju kekelas mereka.

Mereka memasuki kelas dan duduk dibangku mereka masing-masing. Loli duduk bersebelahan dengan Feeza dan Anna ia duduk dibelakang Loli.
Loli angelyca merupakan teman Feeza sedari SMP sedangkan Anna aurorae mereka baru berteman sejak masuk SMA. Loli merupakan anak tunggal dan Anna anak bungsu dari 2 bersaudara. Anna mempunyai kakak bernama Aina shaqueen. Aina merupakan seorang dokter anak ia sudah menikah dan dikaruniai seorang anak laki-laki yang sekarang sudah berusia 3tahun, suami Aina bekerja disalah satu perusahaan yang cukup besar sebagai manager dan sering kali bertugas keluar kota.

"Za pulang nanti temenin gue yah"

"Temenin kemana?" Feeza mengarahkan pandangannya kepada loli seraya mengeluarkan beberapa buku.

"Jemput sepupu gue dibandara, tadi nyokap gue bilang kalo sepupu gue yang dari singapore mau kesini. Terus nyokap gue ga bisa karna ada meeting dikantor dan ga bisa ditinggal" Loli menjelaskan kepada Feeza

"Sama Anna juga kan"

"Ngga.. kita berdua aja"

"Loh kenapa? Kita kan kalo kemana-mana selalu bertiga. Kenapa sekarang Anna ga ikut" Feeza menaikan satu alisnya

"Gue ga percaya sepenuhnya sama Anna za, tapi lo diem aja ya" suara loli pelan

"Kan cuma jemput sepupu lo kenapa harus ada kata percaya dan ga percaya! Ada rahasia yang lo simpen?" Wajah Feeza mendekat kearah Loli

"Heii kalian ngomongin apa kok ga ngajak-ngajak gue sih! Gue kan mau tau juga hhemm" Anna yang melihat gerak gerik mereka tadi mulai penasaran dengan apa yang mereka bicarakan baru saja.

"Eh..eee..eengga kok, ini Feeza cerita kalo kemarin dia ketemu sama cowok ganteng banget terus sih cowok minta nomor WhatsApp dia dong" ujar Loli terbata-bata disertai tawa kecil

"Hhaahh! Serius za?" Anna mendekati tempat duduk Feeza dan Loli

"Iihh apaan sih! Engga kok, gue ga mau kenal sama yang namanya cowok-cowok dan sejenisnya" tutur Feeza kepada sahabatnya itu
"Kenapa pake acara bawa-bawa cowok sih.. si Loli, bikin tambah pusing aja" ujar Feeza didalam hati

"Udah-udah sana duduk nanti keburu pak Medi dateng dihukum lu!" Saut Feeza lagi

Mereka menikmati satu persatu mata pelajaran hari itu dan tidak terasa hanya hitungan menit lagi bel pulang berbunyi.

Kringgggg...kringggg....
Bel pulang sudah berbunyi semua siswa-siswi meninggalkan kelas mereka masing-masing dan bergegas pulang.

"Anna lo bawa mobil atau dijemput" tanya Feeza

"Biasa gue dijemput ayang" ujar Anna tertawa kecil

"Idihh ayang-ayangan! Bucin lo!" Sambung Loli

"Biarin bucin dari pada lo tu jomblo akut" ejek Anna pada Loli. Pacar Anna bernama Reyno praharja, Feeza dan Loli sering memanggilnya dengan sebutan Jaja akan tetapi Anna tidak menyukainya dan ia sering marah apabila Feeza dan Loli memanggil kekasihnya dengan nama itu. Dari kejauhan sudah terlihat motor Reyno kekasih Anna.

"Tu Jaja udah dateng" nada bicara Loli sedikit mengejek

"Sekali lagi lo panggil pacar gue Jaja gue giplak lo serius!" Feeza hanya bisa tertawa melihat perdebatan kecil Loli dan Anna

"Hehehe udah! Apaan sih pake berantem segala ga malu sama Rey tu" Rey hanya tersenyum

"Ga usah marah kali Na gue kan cuma becanda doang, ya ga Rey!? Gue ga panggil Jaja lagi tu"

"Lo sih nyebelin banget! Yaudah gue pulang duluan ya.. dahhh" Anna menaiki motor Rey dan melambaikan tangan


.
Sampai disini dulu yah semoga suka💙💙 jangan lupa vote dan komen

Cinta Yang HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang