1-Awal permulaan

225 62 56
                                    

Halo semuanya!

Semoga kalian suka yaa dengan cerita yang aku buat ini setelah lama Hiatus dan terus ikutin jejak REVYNO sampai ending nanti.

~Happy reading~

🌠

Segerombolan lelaki dengan seragam sekolah yang berantakan, tanpa atribut lengkap, kini saling memukul satu sama lain. Kedua kubu itu saling menyerang.

Mereka membuat keributan di belakang sekolah pagi ini, hingga membuat semua murid heboh.

Beda dengan murid lainnya yang memilih cari aman, menjauh dari perkelahian, Freya bahkan sebaliknya, memilih datang menghampiri mereka.

" Berhenti lo semua atau gue laporin! " teriaknya yang berhasil membuat semua orang tercengang, seketika itu juga, mereka pun menghentikan perkelahiannya.

rasa muak yang begitu besar pada geng berandalan ini, yang selalu saja membuat masalah di sekolah, menjadikannya berani mengambil langkah tegas untuk menegurnya kali ini.

Salah satu dari mereka pun menghampiri Freya. Semua murid terkejut melihat keberaniannya.

" Udah bosen hidup lo?! " tanya cowok dengan kerah bajunya yang sengaja di keluarkan itu pada Freya.

Freya yang tadinya penuh percaya diri, kini mendadak menciut nyalinya.

" A-apa lo?! Berani ngelawan cewek? Dasar pengecut! " bentak Freya menutupi rasa takutnya. Tatapan cowok itu pun begitu serius padanya.

" Berani juga lo, " ucap cowok itu tersenyum tipis. Freya pun merasa begitu sesak, karena sadar sudah salah mengambil langkah.

Sosok cowok yang ada dihadapannya itu pun berhasil membuat sekujur tubuh Freya gemetaran.

Freya yakin dengan apa yang dilakukannya ini pasti menarik perhatian semua murid, karena laki-laki ini adalah Revyno ketua geng besar yang sangat di takuti di sekolahnya. Onartim, itulah nama geng mereka.

Lalu cowok itu pun menoleh pada teman-temannya. " Cabut bro! Males gue ngeladenin yang pake rok, " ucapnya meledek dan di susul dengan tawa teman-temannya itu.

Perkelahian pun selesai, murid-murid berhamburan memasuki area sekolah. Freya menarik nafas lega, karena bisa lolos dari ketua geng itu.

Tepukan tangan dari kedua sahabatnya pun saling bersahutan, yang kini datang menghampiri Freya.

" Demi apa ini Freya?! ucap Naura kagum.

" Lo gak lagi kesambet kan? Tiba-tiba berani nyamperin geng berandalan itu. Lo gak takut Frey kalo jadi target teror mereka selanjutnya?? " tanya Fara cemas.

Tanpa membalas ucapannya Freya pun langsung saja menarik kedua tangan sahabatnya itu, " Udah, masuk kelas aja yuk, "

ajak Freya yang sebenarnya juga takut akan jadi bulan-bulanan teror dari geng berandalan itu.

°°°°°

Freya berjalan memasuki area sekolah keesokan paginya. Satu tangannya pun  memainkan rambut hitam panjangnya yang indah terurai, lalu memperbaiki jepitan berbentuk pita berwarna merah yang dikenakannya itu pada rambutnya.

REVYNOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang