Waktu yang sangat dinantikan para murid pun tiba, bel pulang sekolah akhirnya dibunyikan, semua murid berlarian bergegas meninggalkan Sekolah, begitu juga dengan Fara dan Naura yang sudah meninggalkan halaman sekolah dengan mobilnya.
Mereka Sebelumnya sempat kesal pada Freya, karena Freya selalu saja menolak ajakannya ketika ingin di antar pulang sekolah, hanya karena dia lebih suka berjalan kaki untuk menikmati udara di sore hari.
Padahal rumahnya lumayan jauh jaraknya dari sekolahan, hanya saja ada beberapa jalan tikus yang mempermudah Freya untuk cepat sampai dirumahnya yang hanya bisa dilewati dengan berjalan kaki ataupun kendaraan beroda dua.
Sedang menikmati langkahnya tiba-tiba terlihat ada keributan besar dihadapannya itu, padahal jalan ini adalah jalan tikus terakhir nya, yang artinya sebentar lagi Freya bisa sampai dirumah.
Hal ini pun membuatnya banyak berpikir, antara melanjutkan perjalanan atau pergi memilih jalan lain.
Belum juga memutuskan pilihannya, akan tetapi segerombolan antara dua kubu dihadapannya itu kini berlari mendekatinya, dan terlihat jelas aksi mereka yang saling memukul dengan benda tajam juga kayu yang terlihat begitu mengerikan.
Ada beberapa orang yang Freya kenali.
Setelah dia amati, ternyata salah satu kubu yang sedang berkelahi itu adalah geng Onartim.Namun tiba-tiba saja, muncul seseorang yang menggunakan topi hitam dan masker dari belakang Freya, dengan cepat dia menarik tangan Freya dan berhasil membawanya aman menjauhi perkelahian itu.
Mereka sekarang ada di sebuah gudang kosong, yang ada dibelakang rumah yang entah siapa pemiliknya.
Seseorang yang menariknya itu perlahan membuka topi juga maskernya dan Freya begitu terkejut ketika melihatnya.
" E-lo? "
" Iya gue. Kenapa?! "
" Ihh ngapain lo narik tangan gue, terus bawa gue kesini lagi! "
" Dih, masih untung gue tolongin. Tau gitu gue biarin aja tuh lo disana, biar kena sasaran mereka! "
" Ehh, bukan gitu juga maksudnya. Ehm tapi makasih ya udah nolongin gue. "
ucap Freya yang mereda dari amarah nya dan ternyata orang yang dibalik topi juga maskernya itu adalah Reyvno.
Yaps, dia si ketua geng Onartim." Lagian lo ngapain tadi disana gue tanya, hah?! "
" Iya itu jalanan yang biasa gue lewatin tiap berangkat dan pulang sekolah, mana tau gue kalo lo bakalan berantem disitu juga, " sahut Freya menjelaskan.
" Enggak di anterin atau naik ojol gitu, kan bisa? " lagi-lagi Revyno bertanya.
" Pertama gue lebih suka jalan kaki, kedua gue enggak pernah mau buat di anter jemput, "
" Unik juga yaa lo, " balas Revyno sembari menatap Freya cukup lama dan hal itu berhasil membuat Freya jadi salah tingkah seketika.
Suara ramai klakson motor yang berdatangan pun mengalihkan pandangan antara keduanya.
Ternyata anggota geng Onartim, yang datang dengan sepeda motor nya itu. Semua mata pun terlihat kebingungan, setelah mendapati Freya yang ada di dalam gudang bersama dengan ketua nya itu.
" Kacau bener si bos yak, "
" Wahh boss, "
" Anak orang abis lo apa-in bos? "
" Bos? Dia kan cewek yang ngusik lo disekolah itu? Ngapain lo ajak kesini? "
" Ahh berisik lo semua! Jadi gimana, kita menang gak? Terus mereka gimana? " jawab Reyvno langsung mengalihkan pembicaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVYNO
Teen Fiction-Ketika kehadiranmu merubah hidupku menjadi anak berandalan di sekolah, bukanlah keinginan Revyno, tapi keadaan lah yang membuatnya berubah menjadi anak nakal yang selalu saja membuat masalah sebagai bentuk pemberontakannya pada keluarganya yang mas...