Sebuah guncangan membuatku tersentak, adrenalin seketika meningkat ketika aku menyadari sesuatu yang buruk terjadi pada pesawat ini. Meski sudah sering melakukan perjalanan dengan menggunakan pesawat, hal ini sama sekali tidak mengurangi ketakutanku. Aku tidak memiliki ketakutan akan ketinggian. Tetapi, dalam situasi buruk seperti ini siapa pun pasti akan mengalami kepanikan.
Dua awak pesawat berlari dari arah kokpit. Wajah mereka terlihat pucat, tidak perlu menjadi seorang ahli untuk membaca arti raut wajah itu. Keduanya mencoba tetap profesional dan memberi pengarahan kepada para penumpang agar mengenakan sabuk pengaman dan menundukkan kepala ke bawah.
Keduanya semakin panik setelah guncangan besar terjadi. Secepat mungkin awak pesawat itu kembali ke kursi petugas sambil mengencangkan sabuk pengamannya. Salah satu awak pesawat terus meracaukan sesuatu, wajahnya pucat seperti akan tumbang. Aku merasakan ketinggian pesawat terus menurun. Tidak ada yang bisa kulakukan selain menggenggam pegangan kursi sebagai penyanggah.
AIR POCKET!
Hal paling mengerikan terjadi. Keadaan di dalam pesawat terlihat tidak terkendali, kepanikan membuat semua orang berteriak. Kematian berada dalam satu garis tipis, satu kesalahan bisa berakibat fatal. Aku berharap ini hanyalah mimpi! Siapapun, tolong bangunkan aku! Air mataku lolos, aku tidak kuasa menahannya. Aku menangis sekuatnya, meraung memanggil nama Mommy.
MAYDAY! MAYDAY!
Pilot memperingatkan kami tentang benturan. Ya, pesawat akan jatuh! Napasku tercekat! Suara teriakan semakin menggema, aku menoleh ke samping. Penumpang di sebelahku histeris, wajahnya merah padam penuh dengan air mata. Gerakan pesawat yang turun secara tiba-tiba membuat jantung ingin melompat keluar.
Aku terus memegang pegangan kursi dengan sangat erat. Kaki menapak lantai pesawat mencoba menahan tubuhku dari gerakan pesawat yang tiba-tiba. Gadis di sebelah meremas tanganku dengan kuat. Dia membutuhkanku, sebanyak aku membutuhkan dirinya.
Kantong udara keluar dari kabin atas. Aku mencoba menariknya, tapi getaran pesawat membuatku hilang keseimbangan. Gadis di sebelahku tampak kesulitan menggapai kantong oksigennya. Aku sedikit mendongak. Setelah dua kali percobaan, aku berhasil meraihnya. Setelah meraih dan memasangkannya di kepalaku, secepatnya aku membantu gadis di sebelahku mengenakan kantong udara miliknya.
Derakan pintu kabin terdengar, benda-benda berjatuhan. Suara pecahan gelas dan piring terdengar dari area belakang. Mesin pesawat terdengar bergemuruh seperti alarm kematian bagi kami. YA TUHAN! Aku belum siap untuk mati!
MAYDAY MAYDAY!
Aku mendengar teriakan awak pesawat menyuruh kami untuk tenang, dan mencari tempat untuk berpegangan serta berdoa. Yang benar saja! Sungguh itu tidak banyak membantu! Siapa yang bisa tenang disaat seperti ini? Kepalaku terasa sakit, nyeri yang sangat hebat menari di dalam kepalaku.
PREPARE FOR IMPACT!
Apakah waktuku telah tiba?
BOOM!
━━━━━━━
SEOUL INTERNATIONAL HIGH SCHOOL
Seoul International High School atau yang sering dikenal dengan nama SEISCH. Salah satu sekolah international terbaik yang dimiliki Korea Selatan. Sekolah international ini berada di kawasan elite, Gangnam. Selain menggunakan bahasa Inggris, sekolah ini juga menjadikan bahasa Korea sebagai bahasa wajib agar para student tidak melupakan jati diri mereka sebagai warga negeri ginseng. Kebanyakan student asing juga mahir berbahasa korea karena telah tinggal cukup lama di negara ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTIFUL LIAR [ JENLISA | GXG ] ✔
Fanfiction[ AREA 🔞 GXG ] Memberikan satu kebohongan hampir selalu membutuhkan kebohongan lain. Sebelum menyadarinya, dia akan terjebak dalam kebohongan itu sendiri.