18

1.5K 234 6
                                    

"Kau pasti tahu sesuatu Remus!" Gertak Lanielle karena gurunya itu sama sekali tidak ingin mengatakan apa-apa.

Remus hanya terdiam sambil merapikan buku-buku yang tadi ia gunakan untuk mengajar.

"Kau pasti percaya padanya, iya kan?" Tanya Lanielle sekali lagi membuat Remus melirik sebentar.

"Aku percaya pada Sirius, Lane. Hanya itu yang akan ku katakan kepadamu." Jawab Remus membuat Lanielle mendecih kesal.

Suara pintu diketuk, membuat Lanielle dan Remus refleks menoleh. Seseorang hendak membuka pintu ruangan Remus.

"Oh shit! Remus, katakan aku tidak disini!"

Lanielle bersembunyi di bawah meja kerja Remus sementara pria itu beranjak keluar.

"Hello Professor Lupin!" Sapa Fred dan George bersamaan.

"Halo juga Fred, George, apa yang kalian lakukan didepan kantorku?"

"Kami mencari seseorang tentu saja! Apa dia ada didalam?" Tanya Fred sambil mencoba mengintip kedalam ruangan Remus.

Remus tersenyum, jadi ini kenapa Lanielle bersembunyi pikirnya. Ia menghela nafas dan tertawa kecil.

"Bocah itu ada didalam, bersembunyi dari kalian. Jangan lupa tutup pintunya setelah kalian menangkapnya, aku akan pergi." Bisik Remus pada Fred membuat wajah Fred tersenyum bahagia.

Fred meringis dan mengisyaratkan George untuk masuk perlahan. Sebisa mungkin tidak berisik. Sedangkan Remus sudah pergi entah kemana.

Lanielle terdiam, ia hanya mendengar suara langkah kaki. Ia kira itu Remus.

"Remus, apakah mereka sudah pergi?" Tanya Lanielle pelan.

1 menit..

2 menit..

3 menit..

"Remus, kau kebiasaan sekali tidak mau menjawabku.."

Masih tidak ada jawaban, Lanielle jengkel dan keluar dari meja kerja Remus.

"Jawab aku Remus-" Nafasnya tercekat melihat si kembar Weasley sudah ada di depannya sambil menyilangkan tangan mereka.

"Hai Fred, Hai George. Hehe."

Lanielle berusaha berlari, tapi usahanya nihil karena Fred menarik jubahnya dan tertawa jahat.

"Mau kemana sayang? Aku sudah mencarimu kemana-mana tadi, kau malah bersembunyi disini seperti kelinci. Tidakkah kau merindukanku?" Tanya Fred tepat disamping telinga Lanielle membuat wajah Lanielle memerah seketika.

"Kau tidak bisa lari kemana-mana Lane! Kami sudah menangkapmu!" Ujar George yang kemudian menggenggam tangan Lanielle.

Fred juga menggenggam tangannya, membuat gadis itu akhirnya pasrah karena si kembar mengapitnya hingga ia tidak punya kesempatan untuk kabur.

"Oh ayolah! Aku bukan anak kecil lagi. Lepaskan aku!"

"Tidak, tidak dan tidak. Kau harus dihukum karena selalu menghilang dariku akhir-akhir ini! Baiknya kita apakan dia George?" Tanya Fred sambil tersenyum jahil.

Jawaban George membuat Lanielle membulatkan kedua matanya. Gadis itu meratapi nasib dan hanya bisa merengek kepada kedua laki-laki itu untuk melepaskannya.
.
.
.

"TIDAAAAAK. FRED TURUNKAN AKUUUU." Lanielle berteriak sambil menutup matanya, ia tidak berani membuka matanya karena kedua bocah Weasley itu menggantungnya di pohon yang cukup tinggi.

Fred juga mengambil Wand-nya membuatnya benar-benar menyesal karena tidak memperhatikan laki-laki itu akhir-akhir ini.

"SOMEONE HELP ME!" Teriak Lanielle membuat orang-orang yang lewat tertawa melihatnya.

Fred dan George tertawa sambil melakukan High Five. Lanielle berharap ada keajaiban siapa saja bisa menurunkannya dari sana. Tapi mustahil, orang-orang tidak ingin terlibat kenakalan si kembar Weasley.

Lanielle mengatur nafasnya, lalu menatap George dengan Puppy eyes yang dibuat-buat agar George sedikit mengasihaninya.

"George... Aku takut ketinggian, tidak bisakah kau menurunkanku?"

George lebih berperasaan dibanding Fred, George menepuk bahu Fred, ia mulai merasa kasihan dengan gadis yang sedang tergantung diatas sana.

"Kurasa sudah cukup Freddie, dia sudah sangat ketakutan, aku akan menurunkannya." Baru saja George akan mengayunkan Wand-nya, Fred menahan tangan George.

Raut wajahnya yang tadi terlihat bersenang-senang menjadi sedikit lebih serius. Ia mendekat ke pohon dimana Lanielle terjebak diatas sana.

"Sudah jera hm?" Tanyanya pelan sambil tersenyum licik.

Lanielle mengangguk cepat, sebisa mungkin ia ingin turun darisana.

"Tidakkah kau harus mengatakan sesuatu kepadaku Nelle?"

Lanielle terlihat berpikir, lalu menghela nafasnya panjang.

"Aku minta maaf Frederick.. Kumohon turunkan aku dari sini, aku menyadari kesalahanku. Aku tidak akan mengabaikanmu lagi.. "

"Kalau begitu lompat!" Seru Fred membuat Lanielle mengerjapkan matanya speechless.

"Apa kau gila?!"

"Aku akan menangkapmu! Aku berjanji akan menangkapmu!" Teriak Fred membuat jantung Lanielle berdegup kencang. Bukan, bukan karena ia senang melainkan karena adrenalinnya merasa terpacu.

Lanielle melihat Fred dan George dibawah sana sudah bersiap untuk menangkapnya.

"Kalau aku mati hari ini, aku bersumpah Fred tidak akan menikah seumur hidupnya." Gumam Lanielle sambil melepaskan ujung jubahnya yang tergantung disalah satu ranting besar.

Lanielle menutup matanya saat jubahnya sudah mulai terlepas dari ranting. Ia terjun bebas dari sana.

Brukk

Lanielle mendarat terbaring ke atas sesuatu yang empuk, ia pikir ia menimpa Fred atau George. Lanielle memeluknya ketakutan sekaligus bersyukur karena telah selamat.

"AW!" Seseorang meringis kesakitan tepat disamping telinganya. Lanielle membuka matanya, menyadari itu bukan suara Fred ataupun George.

"You're so heavy Roswell!"

Lanielle menyadari orang yang ia tindih dan sedang ia peluk sekarang bukanlah salah satu dari si kembar Weasley. Wajahnya memucat melihat rambut berwarna blonde.

"Malfoy?!" Lanielle segera berdiri secepat yang ia bisa.

Sedangkan Fred dan George menganga melihat pemandangan didepan mereka.

2 menit lalu, saat Lanielle melepas jubahnya yang tergantung, Draco melihatnya. Entah apa yang ada di pikiran Draco, dia segera berlari menggeser si kembar Weasley dan menengadahkan tangannya.

Kelanjutannya sudah bisa diprediksi, Lanielle jatuh menimpa Draco, mereka berdua terbaring di tanah disaksikan oleh murid-murid Hogwarts yang berlalu lalang.

Lanielle bingung apa yang harus ia lakukan, ia mengulurkan tangannya. Draco meraihnya. Draco membersihkan jubahnya dari tanah. Bocah Blonde itu dan Lanielle bertatapan sejenak, sebelum Draco beranjak pergi tanpa mengatakan apa-apa.

"Holy shit! Malfoy mengambil kesempatanku!"

Dear FrederickTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang