Jaemin membuka matanya perlahan,ia baru tersadar dan seketika aroma obat-obatan berlomba masuk ke penciumannya.
Ia menatap sekeliling yang didominasi oleh warna putih,tidak ada siapapun disini dimana papa yuta? Apakah papa yuta sedang keluar?.
Jaemin bangun dari tidurnya untuk menuju ke kamar mandi,namun kakinya serasa lemas ia tak sanggup menopang tubuhnya sehingga ia hanya bisa terduduk lemah di samping brankar.
Cklek..
"Nana! Astaga Nana kenapa kau tak memanggil ya ampun apa kau terjatuh? Apa ada yang sakit? Kau mau kemana?toilet? Biar aku bantu"
Jaemin tengah pusing sekarang dan tiba-tiba seorang pemuda manis ntah datang darimana tiba-tiba menghampiringa, jaemin menjadi tambah pusing karena pria mungil tersebut terus mengoceh padanya. Apakah dia anak buah batu papa?.
"Toilet"ucap Jaemin dengan suara paraunya.
"Baiklah aku akan antar,tolong lain kali katakan jika kau ingin melakukan sesuatu atau ingin sesuatu!"
Jaemin semakin pusing mendengar ocehan pria manis ini.
"Aku akan menunggu diluar, beritahu aku jika kau sudah selesai" ucap pria manis itu padanya.
Jaemin memasuki kamar mandi tersebut,lalu membasuh wajahnya pada wastafel.
Ia terkejut mendapati pantulan dirinya di cermin,tunggu sejak kapan ia mengubah warna rambutnya? Lalu dimana bekas luka yang ada di pipinya? Kemana semua otot-ototnya? Apakah ia mengalami koma berkepanjangan lalu melewatkan beberapa hal? Apa?
Jaemin berlari keluar kamar mandi dengan tergesa sambil berteriak.
"Papaaaa!!papaaaaa!"teriaknya.
"Nana? Nana kenapaa"ucap pria manis yang ntah Jaemin tidak tau siapa dia.
"Ck..siapa nana? Kau siapa? Dimana papa!" Tanya Jaemin
"N..Nana,k..kau melupakan aku? Aku adalah sahabatmu" ucap pria manis itu
"Hah sejak kapan aku punya sahabat kau jangan berbohong dimana papa cepat panggil pak tua itu kesini, berani-beraninya dia mengubah warna rambutku" Jaemin marah tentu saja,image anak Yakuza yang kejam seketika hilang ketika mendapati perubahan pada dirinya.
Kulitnya sangat mulus astaga Jaemin ingin menangis rasanya.
"Aku akan memanggilkan dokter,kau duduk saja dulu" setelah mendudukkan Jaemin,pria manis itu keluar tergesa-gesa.
Sementara itu jaemin memandangi seluruh badannya,ia memijit ujung hidungnya merasa pusing degan semua ini.
Cklek..
Pintu ruangan terbuka menampilkan seorang yang Jaemin yakini adalah seorang dokter diikuti pria manis dan juga pria yang lumayan berisi di belakang.
"Selamat siang,boleh saya tau apa yang kau rasakan saat ini?"
"Pusing"jawab Jaemin ketua
"Lalu? Apa kau mengingat siapa dia?"pria itu menunjuk pria manis yang pertama kali ia temui saat bangun tadi.
Jaemin menggeleng,lalu dokter itu bertanya lagi dan menunjuk kepada pria gembul disamping pria manis, Jaemin jelas tak tau lalu ia menggeleng kuat. Sebenarnya dimana papanya? Kenapa ia tak dirawat di rumah sakit biasa? Rumah sakit ini tampak asing dimatanya apalagi dokter dan juga kedua pria ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANOTHER NA | NOMIN
FanfictionJaemin meyakini bahwa ia terjatuh ke jurang dan meninggal tapi tiba-tiba ia malah terbangun ditempat berbeda? Lapak BxB mohon yang homopobic jauh2