"ayo buka dulu mulutnya, yang lain udah pada habis tuh. Dobby gamau mam?" Tanya hyunsuk pusing karena daritadi doyoung hanya menonton kartun dan tak menghabiskan makanan didepannya. Padahal yang lain sudah selesai tapi doyoung masih belum makan satu suap pun
Doyoung menutup mulutnya dan menghindari dari sendok yang dipegang oleh papanya
"Kenapa gamau hm?" Tanya hyunsuk
"Dobby pusing papa" jawab doyoung sambil mengusap pelipisnya
Hyunsuk segera mengambil termometer untuk mengecek suhu tubuh doyoung, ketika anaknya pusing ia takut anaknya demam. Karena biasanya jika yang satu demam, beberapa juga ikut demam
Hyunsuk mengapitkan termometer yang ia ambil tadi diantara ketiak doyoung dan melihat jika suhu tubuh doyoung normal tidak lebih tidak kurang
Hyunsuk berpikir mungkin jarak mata doyoung dengan tv terlalu dekat sampai membuat doyoung pusing
"Kalau gitu dobby nontonnya agak mundur dulu ya, terus kita habisin makanan dobby biar bisa minum obat terus sembuh deh" bujuk Hyunsuk sambil memindahkan posisi duduk doyoung menjadi lebih jauh dari tv
Doyoung menggelengkan kepalanya lagi, ia tak mau makan dan lagi lagi menutup mulutnya menggunakan tangan kecilnya
"Kalau dobby ga makan nanti dobby tambah pusing. Kalau dobby makan nanti pusingnya ilang" kata hyunsuk masih berusaha agar doyoung mau makan
"Sakit" cicit doyoung
"Mana coba liatin ke papa mana yang sakit?" Tanya hyunsuk lembut
"Ini papa" jawab doyoung sambil menunjuk ke arah mulutnya
"Dobby sakit gigi?" Tanya hyunsuk akhirnya mengerti kenapa doyoung tak mau makan
"Sakitnya banyak papa" kata doyoung dengan bibirnya yang mulai melengkung ke bawah
Hyunsuk mengerti, walaupun yang sakit hanya satu tapi rasa sakitnya akan menyebar didalam mulut. Hyunsuk menjadi kasihan melihat anaknya sakit gigi
"Yaudah papa bikinin bubur ya biar makannya ga sakit, habis itu minum obat biar ga demam" bujuk Hyunsuk
"Sakit papa" jawab doyoung sambil menggelengkan kepalanya
"Kalau makan bubur ga sakit" kata hyunsuk merasa kasihan pada anak gemasnya yang satu ini.
"Iya papa" jawab doyoung akhirnya terbujuk, sangat mudah bagi hyunsuk untuk membujuk doyoung.
Di ruang main, jihoon sedang bermain bersama anak-anaknya yang lain. Lebih tepatnya ia hanya bermain dengan junghwan dan mashiho karena yang lainnya sibuk dengan dunianya masing-masing
"Junghwanie udah bisa ngomong daddy" kata mashiho semangat
"Ngomong apa coba daddy denger" kata jihoon tak sabar
"Junghwanie, hyung boleh pinjem ini gak?" Tanya mashiho sambil mengambil bebek mainan yang sedang dipegang junghwan
"Boeh" jawab junghwan
"Loh? Dia bilang boleh?" Tanya jihoon terkejut, ia tak tahu tentang ini. Biasanya jihoon diberitahu oleh hyunsuk jika anaknya mulai bisa melakukan ini atau itu
"Iya, gemes" jawab mashiho senang
"Daddy boeh pinjem ga?" Tanya jihoon meniru junghwan
"Ga boeh" jawab junghwan sambil menarik mainan yang direbut daddy-nya
"Kenapa ga boeh?" Tanya jihoon
"Jeyek" jawab junghwan
Jihoon terkejut dengan jawaban junghwan, ia kecewa karena wajah tampannya ini disebut jelek oleh anak kesayangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
🏠 TREASURE HOUSE 🏠
FanfictionBagaimana jadinya jika satu rumah isi keributan semua?kalian dapat membayangkannya dengan mengunjungi treasure house yang berisi keluarga kecil jihoon dan hyunsuk beserta 10 anak-anaknya yang 'manis' Ps.there is hoonsuk sweet moments >.< Selamat mem...