Beginning and End

8 3 0
                                    

Gemantara Adisaka, remaja yang tidak pernah mengekspos dirinya di media sosial. Remaja yang akrab disapa Gema tinggal sendiri di salah satu perumahan sederhana tentu saja dengan harga fantastis. Interior rumah Gema didominasi oleh kayu, walaupun begitu kesan modern sangat kental. Segala kecanggihan teknologi masa kini ada di rumah Gema, bahkan Gema tidak memiliki pelayan untuk membersihkan rumahnya. Semuanya digerakkan oleh kecanggihan teknologi.

"Gema, Arjun mau duel sama elo"

Gema menatap Eros datar, remaja itu bangkit dari kursinya. Tatapannya masih datar tak menunjukkan ekspresi apapun.

"Dimana?"

"Dibelakang sekolah. Lo mau bolos?" Eros menatap jam dinding yang ada di kelas.

Gema menggeleng, "Pulang sekolah, setelah ini masih ulangan." Eros berlari keluar kelas sebelum bel masuk berbunyi, ia akan menyampaikan pesan dari Gema.

Eros adalah teman Gema. Mereka sudah berteman sejak kelas 2 SMP hingga sekarang mereka akan lulus SMA. Eros tidak pernah bertanya mengenai keluarga Gema sejak mereka dekat. Eros sadar jika Gema bukan sembarang orang, daripada membuat sahabatnya marah lebih baik Eros diam bukan. Lagipula itu privasi Gema, Eros tidak perlu tahu jika Gema tak ingin membicarakan hal tersebut.

Gema bukan siswa yang suka berbuat onar, juga bukan siswa teladan. Dia hanya siswa biasa, kadang pakaian rapi terkadang cosplay jadi berandalan. Bagi Gema menjadi siswa biang onar sangat merepotkan. Harus diceramahi oleh kesiswaan, selalu dipantau guru. Lebih baik menjadi siswa netral, tidak banyak ulah.

Nilai Gema juga standar, walaupun disaat ulangan nilainya bagus semua ia dianggap terlalu pasif saat pelajaran. Tidak menjawab pertanyaan guru, atau bahkan merespon guru maka dari itu nilainya standar. Jikalau ia merespon itu karena sedang dalam mood yang bagus.

"Arjun setuju, pulang sekolah di gedung belakang. Katanya dia punya kejutan,"

"Ngeri gua bayanginnya, jangan jangan dia suka elo? Iwh, ngeri" Eros menaikan bahu

"Ngaco, paling cuma anceman kecil."

Gema masih tenang sembari bermain game di ponsel.

+++

Tidak terasa bel pulang sudah berbunyi Gema dan Eros keluar paling akhir karena ada piket kelas. Lagi pula gedung belakang masih ramai orang melintas. Tidak mungkin siswa anti membuat masalah seperti Gema pergi kesana dan langsung duel kan.

Sesampainya mereka di gedung belakang Arjun sudah menunggu bersama kedua antek-anteknya. Remaja itu tersenyum sinis sembari menghampiri Gema.

"We'll, gua kira lo takut"

Gema menatap Arjun datar.

"Gausah banyak omong." Gema mendesis mulai jengah dengan Arjun.

"Haha, oke-oke, sebelumnya gua mau kasih elo penawaran," alis Gema dan Eros terangkat.

"Mau gabung bareng kita? Atau, gua sebar fakta mengejutkan mengenai elo. Kalau elo anak tunggal Prasetya yang disembunyikan dari publik?"

Gema terkekeh kecil, "I don't care, man. Gua kira tentang apa, ternyata cuma ini doang, hah... hahaha"

Eros terkejut? Tentu tidak, Gema lebih dulu memberitahu fakta ini kepada Eros bahkan sampai darkside Gema-pun Eros sudah tahu.

"Anjing" umpat Arjun pelan.

"Lo mau tahu yang lebih dalam lagi nggak?"

Shut [Short Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang