Chapter 10

114 12 3
                                    

"Jaehyun,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jaehyun,"

"Jaehyun, aku mohon bangunlah."

"Berapa lama lagi kau akan seperti itu, Taeyong? Sudah ku bilang dia hanya pingsan."

"Tapi..."

"Disini tidak ada tanaman yang bisa aku pakai untuk membuat ramuan yang bisa membangunkannya. Kita hanya bisa menunggu, Taeyong."

"Kau yakin dia akan baik-baik saja?"

'Taeyong?'

"Aku yakin."

'Yuta?'

'Bukankah mereka...'

Jaehyun yang terbaring dipangkuan Taeyong mulai bergerak gelisah. Ia berusaha membuka matanya. Akan tetapi hal itu teramat sangat sulit dilakukan.

"Jaehyun!?"

Vampire cantik yang menyadari pergerakannya itu tentu saja terkejut . Ia segera menepuk-nepuk pelan pipi putih Jaehyun,mencoba membuatnya sadar. Raut khawatir diwajahnya terlihat semakin kentara.

"Dimana ini?"

Jaehyun mengernyit, menyipitkan mata karena cahaya sang bulan yang dirasanya terlampau silau. Tubuhnya terasa lemas dan sakit dibeberapa bagian, terutama dibagian dadanya.

Saat melewati kabut kelabu tebal tadi, tiba-tiba manusia itu melepaskan genggamannya dari tangan Taeyong, lalu menghilang entah kemana. Yuta dan dirinya sangat panik. Yang bisa mereka lakukan hanyalah memanggil nama Jaehyun sekeras mungkin. Ia tidak memiliki bau, sulit untuk Yuta temukan. Sedangkan jika berpencar itu sangatlah beresiko.

Disaat kedua vampire itu hampir kehabisan suara, hal aneh tiba-tiba terjadi. Kabut tebal berwarna abu gelap disekeliling mereka bergerak acak dengan sangat cepat. Perlahan kabut itu menipis dan lalu menghilang, memperlihatkan sosok Jaehyun yang tergeletak dibawah deretan pohon pinus, tak sadarkan diri.

"Kau pingsan selama berjam-jam, jadi kita masih ditempat yang sama. Grisé Valley."

Mata Jaehyun kini terbuka sempurna. Bukan karena mendengar Yuta yang secara tidak langsung menyinggung dirinya yang menghambat perjalanan, melainkan karena beberapa tetes air mata yang jatuh tepat mengenai wajahnya.

"Dasar bodoh."

Jaehyun yang masih terbaring otomatis menolehkan sedikit kepalanya. Kedua netranya mendapati sepasang mata indah berkaca-kaca milik vampire cantik yang tengah menatapnya tajam.

"Bagaimana bisa kau menghilang didalam kabut? Bagaimana bisa kau tidak sadarkan diri ditempat seperti ini,hah !?"

"Maaf, aku-"

"Jantungmu. Detak jantungmu bahkan sempat berhenti."

Jaehyun tercengang mendengar penuturan yang keluar dari bibir tipis itu. Ia segera menyentuh dadanya, menghela nafas lega sekaligus merasa heran saat tidak ia dapati ada luka ataupun robekan seperti dalam ingatannya. Hanya ada rasa sakit yang belum kunjung hilang sedari awal ia bangun tadi.

ANORMAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang