SORRY HEART

4.6K 183 9
                                    

"Aku tidak mabuk, aku juga tidak akan menyesali nya. Jadi kumohon jangan menolak ku"

"Sedari dulu, sekalipun aku tidak pernah menolakmu Jaemin" Renjun memicing lalu meraih dagu Jaemin untuk melumat bibir manisnya.

Sudah lama ia mendambakan hari ini, hari dimana Jaemin jatuh padanya. Hari dimana ia memiliki Jaemin hanya satu jengkal di hadapannya. Kilat matanya berubah menjadi beringas.

Kecupan itu lalu mulai menjadi lumatan-lumatan yang menuntut, ia meraih tengkuk Jaemin untuk memperdalam ciumannya. Sedang Jaemin, diam menerima hingga perlahan tangannya ikut merangkul bahu Renjun.

Dengan nafsu juga Renjun menurunkan ciumannya, menyapu seluruh wajahnya hingga dagu dan leher memberi rangsangan ke seluruh tempat sensitif wanita yang Renjun ketahui hingga Jaemin berubah memerah dan mulai terangsang.

Satu tangannya berpindah menurunkan lengan baju Jaemin serta menarik turun bra hingga payudara kencang itu terbebas dan dengan leluasa Renjun pegang untuk pertama kalinya.

Rasanya menyenangkan, apalagi mendengar lenguhan Jaemin yang terdengar sexy. Menambah libido nya untuk berbuat lebih jauh.

Dibaliknya tubuh Jaemin untuk membelakangi nya, lalu dengan leluasa ia memainkan dada Jaemin dengan kedua tangannya sambil bibirnya terus menyesapi leher jenjang sahabat yang ia cintai ini.

Jaemin kacau, benar-benar kacau sampai ia menyerah pasrah akan apa yang Renjun lakukan padanya, nafsu yang pertama kali tersampaikan ini sungguh luar biasa.

"Oh Renjun ah" desahan kembali lolos saat Renjun dengan kencangnya meremas kedua dadanya.

Tanpa bisa menahan lagi, Renjun membawa Jaemin ke kasur dan menindihnya. Pakaian Jaemin sudah tanggal dan tersisa bra yang masih menggantung dibawah dadanya.

"Kau tidak akan menyesali ini kan Jaemin?" tanya Renjun berbisik ditelinga Jaemin.

Tanpa jawaban, Renjun yang sudah membuat Jaemin basah lalu dengan perlahan memasukan penisnya ke lubang vagina Jaemin untuk pertama kalinya.

"Akkhhhh" pekikan Jaemin menandakan bahwa benar Renjun adalah yang pertama dan Jeno sekalipun tidak pernah menyentuhnya. Seringainya kembali tercetak jelas dibibir Renjun yang licik.

"Relax baby" Sambil terus mendorong pinggulnya, ia menciumi Jaemin dan membuat gadis ini lebih tenang.

"Ohhh shiitt" umpatan nikmat Renjun terdengar begitu penisnya sudah masuk sempurna, tanpa sadar juga ia tertawa. Padahal Jaemin tengah menangis menahan sakit.

"Terimakasih Na Jaemin" kikik Renjun mencium pipi Jaemin saat merasa sesuatu mengalir didalam sana.

Jaemin betul-betul masih perawan, dan Renjun lah yang pertama merasakan nya. Padahal ia sudah merasa sakit hati saat Jaemin bertunangan dengan Jeno, namun berkat rencana nya yang sempurna. Ia tak menyangka secepat ini ia mendapatkan Jaemin.

Setelah memberi waktu untuk Jaemin menyesuaikan diri, Renjun pun bergerak perlahan. Memegangi kedua tangan Jaemin agar tetap diatas, karena ia suka melihat kondisi Jaemin yang tak berdaya dibawah nya ini.

Satu jam berlalu, Renjun masihlah dengan dominan menggenjot Jaemin. Ia masih belum mengijinkan Jaemin menyentuhnya. Padahal kini kedua lengan itu sudah memerah karena cengkraman Renjun. Namun gadis itu hanya pasrah dibawah sambil mendesah.

"Coba buka lebar lagi pahamu" pinta Renjun dengan nada dinginnya.

Jaemin mencoba menuruti perintah Renjun, namun ia kembali dibuat memekik karena begitu ia membuka pahanya Renjun malah telak mendorongnya, hingga sesuatu akan keluar dari bawah sana.

12:30Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang