Cerita ini akan beralur mundur dimana bright dan win belum bertemu thanya dan sebelum menikah.
Happy reading
Pria kecil yang berumur 3 tahun itu melangkahkan kaki pertama kali ke sebuah rumah yang begitu besar. Bahkan rumah itu tak pantas di sebut rumah saking besarnya.
Karna tidak melihat saat berjalan akhirnya Win kecil pun terjatuh dan menangis. Tangisan win itu mengundang seorang anak laki-laki yang berusia 3 tahun lebih tua darinya yaitu bright.
"Hiks... Papa... Mama..." Isak tangis win kecil
Bright berjalan ke arah win dan membantu win berdiri.
"Lain kali kalau jalan itu liat-liat" omel brightWin kecil yang di omeli oleh orang yang tak di kenalnya itu semakin kencang menangis.
"Huwaaa.... Hiks.. Huwa...." Tangis win kecil
Bright yang kaget mendengar suara tangisannya win yang makin kencang panik, ia sekarang sedang mencoba menenangkan win kecil dengan cara mengusap pipi tembem win itu.
Ajaib! Win sudah tak menangis lagi, ia malah menatap bright lalu mencium pipi bright
"Telima kacih" ucap win pelet
Ke 4 orang dewasa itu hanya menonton tingkah laku 2 bocah saat itu di balik dinding kaca.
Hingga sebuah pikiran melintas di salah satu orang dewasa itu
"Bagaimana kita jodoh kan saja mereka bila sudah dewasa nanti?" Celetuk papa bright
Papa win dan ibunya langsung melihat ke arah papa bright dengan kaget.
"Maksudnya?"
"Iya, kita nikahkan saja mereka ketika dewasa nanti. Aku yakin mereka berdua akan hidup bahagia kelak jika bersama" jelas papa bright
Ketiga orang itu berpikir sejenak lalu mengangguk kan kepala tanda setuju dengan perjodohan itu.
***
10 tahun sudah berlalu, bright dan win sudah tumbuh dewasa. Bright saat ini tengah mempersiapkan ujian akhir untuk masuk ke sekolah menengah atas. Sedangkan win ia sedang mempersiapkan diri untuk menginjakkan kaki di SMP.
Dan saat ini win sedang berada di rumah bright karna ia berharap bright akan membantunya untuk menyelesaikan tugas dari senior win di SMP
"Tugas ini menyebalkan!" Omel win dengan wajah cemberut
"Seperti ini saja sudah mengeluh" ucap bright
Win menatap bright kesal, semenjak tadi bright terus menatap buku nya tanpa peduli win di sampingnya
Niatnya kesini biar cepet selesai eh taunya di cuekin! Batin win ngedumel
"Ngak usah ngedumel juga kali. Bentar lagi phi bantuin deh" ucap bright
Win kaget, bisa bisa bright tau kalau ia tengah bersungut di dalam hati.
"Bagaimana phi tau?" Ucap win penasaran
Bright melirik ke arah bright lalu menjentikkan jarinya ke dahi win.
"Arghh" ringis win saat dahinya di jentik
"Di lihat dari jidatmu saja phi tau apa yang ada di pikiran mu" ucap bright lalu kembali ke buku nya tanpa rasa bersalah.
Win mengangguk polos lalu berbaring di kasur king size milik bright.
KAMU SEDANG MEMBACA
HE IS MY MAN2 {brightwin}
Fanficini adalah lanjutan dari cerita He is my man yang pertama. cerita ini juga akan ad bumbu-bumbu dari kisahnya Mewgulf but, lebih banyak cerita tentang perjalanan cinta bright dan win. jadi pantengin terus ya *HE IS MY MAN 2*