Chapter 2

18.5K 1K 23
                                    

Sehun POV

Setelah pertunangan tak terduga kemarin malam, aku semakin memperhatikan gadis cantik nan angkuh itu. Yap, sebenarnya aku sudah mengetahui tentang perjodohan ini sebulan yang lalu, sebelum akhirnya aku dipertemukan langsung dengan gadis itu dan keluarganya. Saat aku masih di Amerika, appa dan eomma-ku gencar sekali memberitahuku mengenai gadis itu. Anak gadis dari teman baik appa-ku. Aku sudah melihatnya dari foto-foto yang diberikan oleh eomma. Cantik, ya itu adalah kesan pertamaku. Setidaknya aku tidak akan menyesal dengan perjodohan ini, karena aku dijodohkan dengan gadis yang cantik.

Menolak perjodohan? Tidak. Itu tidak mungkin. Aku bukan seorang anak yang ssuka membantah kedua orangtuaku. Sebagaimanapun menyebalkannya, sebagaimanapun kekonyolan mereka, aku sangat menghormati mereka berdua. Mau tak mau akupun harus mengikuti rencana kedua orangtuaku ini. Aku tau, mereka melakukan ini untuk kebaikanku dan lagipula mereka tak mungkin asal memilih gadis untuk disandingkan bersamaku.

Setelah hari kemarin, aku mengetahui gadis itu, Monic. Gadis yang sangat angkuh dan dingin. Gadis populer disekolahku, banyak namja yang bertekuk lutut padanya, namun dia menyikapinya dengan baik dan tidak terlihat ia adalah gadis yang mudah ditaklukan. Itu yang membuatku semakin penasaran padanya, membuatku semakin ingin memilikinya seutuhnya. Setidaknya, cincin ini adalah pengikat. Aku memiliki andil dalam hal ini.

Aku berjalan menyusuri koridor yang menuju kelasku dengan membawa buku-buku tebal ditanganku. Ya, sudah kalian ketahui aku adalah si Nerd yang menyebalkan, begitulah yang dikatakan Monic. Aku tidak menyangkal, aku mengakuinya bahwa aku memang berpenampilan norak, dengan kaca mata besar, rambut coklatku yang sengaja kubelah tengah dan sedikit terlihat basah, dan juga kancing seragamku yang ku kancingkan hingga leher. Benar-benar terlihat seperti kutu buku yang norak. Well, aku merasa nyaman dengan penampilanku seperti ini. Karena dengan penampilan seperti ini, aku bisa mengetahui mana yang benar-benar tulus dan tidak. Aku tak perlu menunjukkan wajah tampan dan kekayaanku, jika itu hanya menunjukkan orang-orang yang palsu dihadapanku.

"Hei, Nerd. Hahahaha" aku menghentikan langkahku dan memalingkan wajahku dengan malas mencari sumber suara yang sangat familiar bagiku, suara bass yang dimiliki oleh namja yang tingginya hampir menyamaiku, Park Chanyeol

"Kau terlihat lucu berpenampilan seperti ini, Sehun" ucapnya kembali terkekeh ketika menatapku. Ia merangkulku sambil terus tertawa menertawai penampilanku. Aku cepat-cepat melepaskan rangkulan Chanyeol padaku membuatnya terdiam dan menatapku aneh

"Sudah kubilang bukan, jaga jarak." Ucapku ketus. Ia mengerutkan dahinya menatapku "Memangnya apa yang salah? Kau ini kan sahabatku, anggota grup EXO juga" ucapnya. Terkadang rasanya kebiasaan pelupanya itu melebihi Lay sahabatku di China. Benar-benar membuatku ingin memukulnya sekarang juga.

Yap.. aku adalah salah satu anggota grup EXO. Grup yang terkenal dengan para namja yang tampan dan juga memiliki harta kekayaan yang melimpah. Yang beranggotakan 5orang. Suho, Baekhyun, Kris, Chanyeol dan tentu saja aku. Orang-orang hanya mengetahui bahwa grup EXO memiliki 4 orang anggota saja, tidak ada yang tahu jika aku adalah salah satunya, itu sengaja aku tutupi karena aku yang menginginkannya. Itulah alasan kenapa saat aku bertabrakan hari kemarin dengan Monic, Baekhyun hanya menatapku dan berlalu begitu saja. Alasan kenapa Chanyeol dan Suho diam tak berkutik saat aku tak sengaja menumpahkan minuman pada seragam Monic.

"Bodoh!" gerutuku. Ia kembali menatapku dengan tatapan terkejut ketika kata itu baru saja meluncur dengan mulusnya dari bibirku "Kau mengataiku bodoh Oh Sehun?!" aku menghela nafasku kasar dan menatapnya dengan malas

"Kau tidak lihat bagaimana penampilanku sekarang? Itu artinya kau harus menjaga jarak denganku. Kau, Suho, Baekhyun dan Kris. Tidak ada namja populer berdekatan dengan namja kutu buku seperti ku. Yang lain saja mengingat ini, kenapa kau tidak mengingatnya? Pabboya!" gerutuku

My Nerd Boy [EXO SEHUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang