H 1

2.5K 212 44
                                    

Happy reading

Sinar matahari yang hangat memasuki ruangan yang dominan berwarna abu putih, mengusik tidur seorang remaja yang memiliki paras tampan, putih, tinggi di usia nya yang ke 15 tahun.

Perlahan mata tersebut terbuka, membiasakan cahaya masuk ke dalam retina mata nya, merenggangkan tubuh nya dan mengumpulkan nyawa nya yang masih belum sepenuhnya terkumpul.

Mile remaja yang memiliki alis tebal itu berjalan ke arah kamar mandi untuk mencuci muka nya sebelum ibunda tercintanya memanggil diri nya untuk turun ke bawah melakukan rutinitas seperti biasa yaitu sarapan pagi.

Setelah mencuci wajah dan menggosok gigi, Mile keluar dari kamar dan turun ke bawah.

"Pagi bunda pagi papa" sapa Mile yang belum menyadari ada segumpal makhluk lain disana.

"Pagi sayang, cepat lah duduk dan nanti ajak Apo untuk bermain" balas Tul.

"Hah Apo?" Mile langsung mengedarkan pandangan dan benar disitu ada Apo, anak tetangganya yang bulat seperti onde-onde dan juga sangat cerewet.

"Celamat pagi" sapa bocah Lima tahun itu ke Mile yang hanya menatap nya dengan datar.

"Kenapa onde-onde hidup ini ada disini Bun?" Protes Mile.

"Sehun sama Kai harus ke Korea selama seminggu untuk mengurus rumah yang bakal mereka tempati disana dan tidak bisa membawa Apo jadi mereka menitipkan Apo selama seminggu disini" jelas Tul.

"Lah kok gitu sih Bun" balas Mile sambil mendengus, membuat max menggeleng kepala nya.

"Sttthhh gak usah banyak protes, lagian kamu kan libur jadi kamu bisa ajak Apo juga"final Tul dan tentu saja tidak bisa ditolak oleh Mile.

Skip

Sekarang tinggal Mile dan Apo di rumah, Max sudah pergi ke kantor sedangkan Tul pergi arisan.

"Lu kenapa kagak ikut orang tua lu sih?" Tanya Mile ke Apo yang Sedang asik memainkan boneka beruang milik nya.

" Denger gak sih?"

"Ugghhhh kak Mile cangat belicik!" Balas Apo dan memukul Mile dengan boneka beruang milik nya.

"Eh bocah berhenti gak!" Mile menangkis serangan yang di berikan oleh Apo.

"Ughhh menyebalkan" dengus Apo dan duduk di pangkuan Mile.

"Ngapain lu duduk di pangkuan gue? Bangun buruan lu tuh berat!"

"Po tidak belat, Po tuh lingan cepelti kapac"

"Serah lu dah bocah cadel"pasrah Mile dan memainkan ponselnya.

"Apa itu?"tanya Apo  dan menunjuk gambar yang ada di ponsel Mile dengan jari telunjuknya yang penuh air liur karena dia hisap tadi.

"KYAAAA BOCAHHH ONDE-ONDE PONSEL GUE!" Teriak Mile dengan penuh emosi, layar nya penuh dengan air liur Apo.

"Kak Mile beyiin Po ec klim dong"  Apo tidak peduli dan meminta es krim tanpa dosa ke Mile, ini kesempatan yang bagus pikir bocah Lima tahun itu karena saat ini tidak ada orang tua nya yang akan melarang diri nya memakan es krim yang banyak.

"Apa lu bilang? Beliin lu es krim? OGAHH!" Diri nya masih kesal dan onde-onde hidup ini meminta dibelikan es krim sangat tidak tahu diri pikir Mile.

"Ayolah kak beyiin Po ec klim, nanti Po kacih cun deh" tawar Apo dengan pose imut nya yang sial nya tidak mempan ke manusia datar seperti Mile.

Mile mengernyitkan mata nya, membayangkan diri nya di sun oleh bocah lima tahun dengan bibir yang penuh dengan air liur.

"Gak gak mau gue"tolak Mile, mata Apo mulai berkaca-kaca pertanda sebentar lagi akan menangis.

Satu

Dua

Tiga

"HUWAAAA KAK JAHAT HIKS GAK MAYU BEYIIN EC KLIM HIKS" tangis Apo pecah, suara tangisnya yang besar membuat telinga Mile sakit.

"BERHENTI!" Bentak Mile, buka nya berhenti Apo semakin menangis.

"HUWAAAA EC KLIMMMMMMM PO MAU EC KLIMMM"Mile panik, dirumah hanya ada diri nya, bagaimana cara nya agar bocah ini berhenti menangis, apa dia kubur saja bocah ini biar berhenti menangis?

"Iya iya gue beliin es krim tapi berhentilah menangis" sungguh ajaib, Apo langsung berhenti menangis dan menampilkan senyum Pepsodent nya.

"Makacih"

Cupp

Apo langsung mencium bibir Mile, yang di cium secara mendadak hanya terdiam, merespon kejadian yang terjadi.

"Ayo kita pelgi!!" Ucap Apo semangat, berdiri dari pangkuan Mile.

"Lembut banget" batin Mile dan tampa sadar memegang bibir nya yang dicium oleh Apo tadi, rasa nya sangat lembut dan mengapa sangat manis meskipun bibir tersebut hanya menempel, ingin rasa nya dia mengulum bibir mungil tersebut.

"Ehhh anjir pedofil gue" Mile segera kembali ke alam sadarnya, menjauhkan pikiran kotor nya tentang bibir mungil milik Apo.




TBC
Kepikiran aja mau buat cerita kek gini padahal cerita yang lain belum pada kelar  jadi mohon jangan dihujat :)

LeeHyuMin

Seven days [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang