bau obat, minyak kayu putih, tirai pink, tempat yang ngga asing ini, iya ini UKS.
Reina melihat sekeliling ruangan ini, fix ini di UKS. kenapa ia bisa disini?
"udah bangun lo?" , Reina yang baru saja sadar tiba-tiba dikagetkan dengan suara berat ditempat ini padahal ia sendirian, tentu saja ia takut.
"heh siapa itu? Astgfirullah alladzim, Allah hummabariklana fima razaktana wakina azzabanar. Amiin" dengan yakin Reina langsung berdoa
"itu doa makan ege", sesosok pria tampan yang turun dari kayangan berdiri tepat didepannya
"masyaallah, gue udah disurga kah? mas nya cakep banget" ucap Reina terpesona dengan ketampanan mahluk satu ini
"apaan dah, ini gue. Pas lo pingsan kepala lo kejedot apa gimana dah?" Reina langsung mengucek matanya, oh ternyata Rio.
"ah gue kira udah disurga gue" Reina kembali rebahan, tiba-tiba kepalanya pusing lagi.
"ga jelas omongan lo, nih roti. Makanya kalo pagi tu sarapan, udah tau hari ini upacara kagak sarapan lo" Rio melempar kantong kresek hitam tepat dimuka Reina
"buset mas, lagi sakit nih gue" Reina membuka kantong kresek itu dan langsung melahap roti dari Rio. Reina tidak ingat jika ternyata tadi ia pingsan saat upacara.
"ini gue ngga dikasih minum yo?" tanya Reina dengan mulut penuh roti nya, Rio hanya menggelengkan kepala. Di ambilnya segelas Teh hangat dimeja. Reina langsung mengambil gelas Teh tersebut dan meminumnya
"ih kok hambar gini, ngga ada gula emangnya?" tanya Reina sembari menyodorkan gelas tersebut, Rio yang mendengarnya hampir naik pitam. sudah dikasih hati minta mobil.
"btw, ini jam berapa?" tanya Reina
"istirahat jam pertama"-ucap Rio santai, sedangkan Reina melotot dengarnya.
"lo kayanya tidur deh, bukan pingsan"-sekali lagi, ucap Rio santai.
"lah kok ngg ada yang bangunin gue, kalo gue kenapa-kenapa gimana. Trus kalo seandainya ternyata gue punya penyakit serius gimana?" ucap reina lebay
"lo makin ngaco deh, gue udah bilang ke panjaga UKS. bair lo istirahat aja. lagian lo ngorok kok tadi"-iya, Rio sebenarnya sudah melihat Reina pagi tadi tapi ternyata anak ini sedang tertidur pulas.
"emang lo nya aja yang teler-an. Ayo keluar kalo udah sadar". mereka berdua meninggalkan UKS dan berjalan kearah kelas mereka. Reina dan Rio adalah teman dekat sejak kecil, semua teman nya tahu mereka bersahabat.
kelas 11 ipa 2 adalah kelas mereka saat ini.
"udah sadar lo Rei?" tanya Bimo, teman sekelas Rei
"sadar apaan, yang ada baru bangun" jawab Rio, Reina hanya bisa nyengir cengengesan.
Reina langsung menghampiri Laras, teman sebangkunya.
"Laras Wati yang paling cantik sejagat raya, tadi ada tugas ngga dari pak Beni?" tanya Reina dengan tangan yang memeluk Laras
"hmm, ada. Nih buruan salin punya gue" laras langsung menyodorkan buku tugas nya kepada Reina. tak perlu basa basi, tentu Reina langsung menyalinnya.
Rio yang melihat kejadian ini hanya bisa geleng-geleng kepala, Rio sangat bersyukur Reina ketemu laras, Jadi Reina ngga perlu lagi nyalin jawaban dari Rio melainkan punya laras.
Triingg..Tringg...
bel masuk tanda pelajaran berikutnya sudah berbunyi, Pak Mus selaku guru Biologi kini telah duduk didepan murid IPA 2. dengan kumis unik dan rambut klimis nya, beliau menerangkan materi pelajaran.
"udah pada ngerti kan?" tanya pak Mus
"udah pak" jawab siswa serentak
"ya sudah kalo gitu bapak yang tanya" sambung pak mus, serentak semua siswa menghela nafas, ada yang membuang muka, ada yang sibuk menulis, ada yang sibuk menghitung jumlah hutang negara.
"kamu, Reina" Pak mus menunjuk reina
"sebutkan zat sisa yang dihasilkan oleh organ ekresi hati?" tanya Pak Mus, Reina menyikut Laras dengan sikutnya. Maksud hati ingin meminta jawaban dari nya, namun Laras hanya diam saja
"apa jawabannya Reina?" tanya pak Mus sekali lagi
"hmm anu pakk.."
"zat sisa berupa perasaan yang ditinggal pas sayang-sayang nya pak" jawab Aril tiba-tiba,
semua murid tertawa mendengarnya tapi tidak dengan Pak Mus.
"udah, diem semua. Kamu ini, tahu ngga nilai ulangan mu itu kecil. saya ngga mau tahu, ualangan besok kalau nilai mu ngga naik juga, kalian bakal di ajar sama Bu Deni." Ancam Pak Mus, sontak semua yang mendengarnya jadi ketakutan mereka mulai berbisik satu sama lain. hal ini sebab Bu Deni adalah guru yang terkenal Killer, jauh lebih killer dari Pak Mus.
"dan kamu juga Reina, tingkatkan nilai mu", tepat saat itu jam bel pulang berbunyi.
Reina hanya bisa mengangguk mendengarnya. sesaat sebelum mereka keluar dari kelas, Azril ketua kelas mereka memberi aba-aba untuk tetap didalam kelas.
"okee, jadi gini everbody. gue dapet usulan ari yang lainnya, demi kenyamanan dan keamanan kita bersama, kita ngga mau kan di ajar Bu Deni. Jadi gue mau, Lo Aril. dan Lo, Reina tolong kalian berdua mulai sekarang belajar sama Rico. " jelas Azril. Rico adalah salah satu murid terpintar dikelas mereka setelah Laras,dan Rio.
Reina yang mendengarnya menghela napas panjang, "ih ngga adil banget. emang yang bgeo disini cuma gue?" tanya Reina, ia merasa tidak adil seolah ini salah nya.
"iya, cuma elo" jawab Bimo, Reina yang mendengarnya langsung melotot ke arah Bimo.
"tapi ada Azril kok, bukan gue doang." Bela Reina
"terus lo seneng karna ada temen nya?" sambung Rio.
"udah, Reina biar tanggung jawab gue" ucap Rio ke Azril, Azril hanya mengacungkan jempolnya.
"udah ayo pulang" ajak Rio, Reina mengikuti Rio dengan bahu menurun. seolah ia telah diberi beban yang amat sangat berat. RIo tidak tahan melihatnya,
"ayo gue traktir es krim" ajak Rio, Reina yang mendengarnya langsung bersemangat kembali. senyum nya mengembang lebar seperti anak kecil, Reina mengangguk-an kepala nya berkali-kali. Mereka berdua makan es krim di minimarket dekat sekolah, beberapa kali suara tawa keluar dari keduanya. Sore yang indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teh Hangat UKS
Short StorySiap bernostalgia bersama Reina dan Rico? Pertemanan, kisah cinta, serta keseruan selama masa putih abu-abu adalah hal yang selalu dirindukan oleh sebagian orang. Cerita ini akan membawa mu kembali mengenang kisah putih abu-mu bersama dengan Reina d...