06

1 0 0
                                    

"EAA," satu kelas menyoraki lino ketika cowok itu membaca puisi karangannya di depan kelas.

"terimakasih kotak bekal chan, berkatmu aku bisa belajar dengan tenang tanpa harus kelaparan."

lino bersimpuh dramatis.

cowok itu mengakhiri puisinya dengan membungkuk hormat, melambaikan tangan.

ala keluarga kerajaan.

membuat guru bahasa yang kini tengah mengambil nilai hanya bisa geleng kepala, tak habis pikir.

sementara chan, orang yang sedari tadi disebut-sebut namanya dalam puisi lino memasang raut wajah datar.

chan maklum dan sudah biasa dengan tingkah ajaib lino.

selepas pelajaran bahasa selesai semua murid berhamburan keluar kelas untuk pergi ke kantin.

sisa chan, lino dan beberapa anak perempuan yang membawa bekal makan siang.

seperti puisi yang dibuat oleh lino, chan memang jadi rajin membawa bekal akhir-akhir ini.

alasannya?

karna ia malas keluar kelas saat istrahat, ralat, chan takut bertemu pak jinyoung.

"chan, bagus ga puisi gue?" lino terkekeh. merasa bangga.

chan mengacungkan jempol.

iya-in biar cepet.

lino mencomot ayam suir bekal makan siang chan hari ini, "btw, ayang lo gak ngirimin surat?"

"ayang?"

"itu loh penggemar rahasia lo, apa namanya? s-se-secret admirer!"

chan tersadar, hari ini belum ada surat yang terkirim untuknya.

"emang kenapa? kok jadi lo yang nungguin surat gue?" balas chan curiga.

lino cengengesan, "gue nungguin makanan yang dia kirim."

[06]

dari ribuan bintang
yang menghiasi langit malam,
hanya kau-lah yang paling
terang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

for you • bangchanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang