04

2 0 0
                                    

"chan minggir lo!" rusuh lino.

lino baru saja selesai main bola. seragamnya basah kuyup penuh keringat.

otomatis chan yang sedang menggambar tugas seni budaya miliknya itu menyingkir, tak mau terkena keringat lino.

"asem banget muka lo," chan terbahak setelah melihat ekspresi lino. wajahnya merah padam dan alisnya berkerut.

tim bola lino pasti kalah.

"sialan banget emang anak kelas sebelah, mainnya rusuh." curhat temannya itu dengan bersungut-sungut.

tak ada yang bisa benar-benar menganggu lino kecuali dua hal.

bola dan kucing.

chan tau persis hal tersebut.

karna chan sedang baik iapun mengubah posisi kipas angin menghadap ke arah lino.

rambut lino berkibar kibar.

"berkah banget," celetuk lia.

salah satu primadona angkatan mereka. anak kelas sebelah yang memang hobi keliling kelas lain.

terkhusus kelas chan.

kenapa?

alasannya sederhana. karna sudah menjadi rahasia umum lia punya perasaan pada lino.

"berkah apaan?" jawab lino.

lia merona, "bisa ngeliat lo."

chan menahan tawa yang ingin meledak begitu saja karna reaksi temannya itu diluar dugaan.

lino koprol depan.

gak habis pikir!

"chan, ada surat buat lo nih," lia memberikan chan sebuah amplop yang chan yakin isinya merupakan surat yang biasanya ia terima.

surat dari penggemar rahasianya.

chan membuka amplop tersebut karna penasaran sementara disisi chan, lia dan lino ikut mengintip.

kepo juga mereka.

setelah dibuka alih-alih surat itu adalah surat yang biasa ia terima nyatanya itu adalah surat dari bu eunha untuk bangchan.

surat yang berisikan formulir pendaftaran lomba debat bahasa inggris.

chan menghela napas.

"hahaha yaelahhhh, batal dugun-dugun deh," ledek lino puas.

for you • bangchanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang