Saat itu pukul 09.00 WIB, seorang pemuda yang dikenal dengan nama Bobi sedang mengikuti kelas online yang membuatnya menjadi sangat bosan. Dalam kebosanan itu, ia mencari cara untuk menghibur dirinya, kemudian ia memutar sebuah lagu dari playlist yang tidak pernah bosan ia dengar.
09.30..Tepat ketika kelas berganti, Bobi berinisiatif untuk pergi keluar dan lebih baik mencari hal-hal untuk menghiburnya. Karena Bobi adalah anak yang sangat menyukai perbincangan, ia memutuskan untuk pergi ke suatu warkop, tempatnya tidak jauh dan tidak dekat dari tempat ia tinggal. Kemudian ia nyalakan lah motor matic nya itu, dan Ayahnya kemudian bertanya.
"Mau kemana? bukannya lagi sekolah online?"
"Mau ngerjain di rumah temen Yah, bosen sendirian mah"
"Oh yaudah atuh, jangan ke sorean pulangnya."
Bobi gak bohong ke Ayahnya, dia justru berkata jujur, karena warkop itu adalah milik temannya, maksudnya milik orang tua temannya itu. Ia berangkat menuju tempat yang ia tuju, dengan sebuah buku novel dan wajah yang berseri meski Bobi tidak sempat mandi, tapi ia bersemangat betul untuk mengetahui orang seperti apa yang akan ia temui hari ini di warkop. Sesampainya ia di sana, rupanya masih sepi "Orang pada kemana ya, bukannya ngopi malah pada sekolah, dasar aneh." Ia simpan buku novelnya dan memesan secangkir kopi hitam yang tidak diaduk, dan ia mengeluarkan handphone miliknya untuk mengabari teman-temannya. Sambil menunggu kopi dan temannya, ia membaca buku novelnya yang berjudul The Stranger. Tak lama kemudian datang lah seorang penjaga warung yang kemudian ia bertanya kepada Bobi mungkin untuk berbasa-basi."Sendirian aja? temen temennya pada kemana?"
"Gatau juga Teh, mungkin masih pada kelas"
"Oh kamu ga ada kelas? atau jangan-jangan kamu bolos?!"
"Eh si Teteh mah, mana ada aku bolossss aww" Bobi menjawab dengan nada dari lagu Rizky Febian yang berjudul cuek.
"Gini Teh, sekarang kan lagi jam istirahat, nah..jadi wajar aja kalo saya ke kantin"
"Ah kamu mah bisa aja ngeles-nya."
Terdengar suara kendaraan yang setiap waktu selalu saja datang dan pergi, tanpa memberi salam atau bahkan ucapan selamat atas waktu istirahatnya. Ketika ia tenggelam dalam kalimat dari buku novel yang dibawa nya, tiba-tiba ada seseorang yang menyapa nya, ia terlihat sedang turun dari motor nya itu, dan kemudian duduk lah dia di depannya. Di sebuah meja persegi panjang yang terbuat dari besi dan jika tersenggol maka niscaya segala hal yang ada di atasnya akan terguncang dan menyebabkan pertumpahan air, minuman, kopi dan juga asbak.
"Dah lama Bob?" Harry bertanya
"Udah euy, liat aja tu buktinya, si Teteh jadi tua gitu wajahnya"
"Hush- Ai kamu Bobi! jangan gitu ah Tuhan gasuka"
"Iya gapapa atuh, kan aku tuhannya, mana mungkin aku murka terhadap diriku ini"
"ckkk lieur sugan mah maneh Bob"(dasar gila kamu Bob)
"Dah lah, meningan pesen kopi. Teehhh, kopi susu satu, kopi nya di gelaas, susunya diliaaaat, eh jangan deng Teh, satuin aja, bisi gak fokus."
Karna temannya telah datang, Bobi pun menutup buku novelnya itu, dan menyimpannya di samping handphone, rokok, dan bensinnya. Ia kemudian membakar tembakau yang telah dikemas itu yang kemudian ia hisap dan mereka pun membuka percakapan yang terdengar gila bagi orang normal, tapi bagi orang jenius, dianggap tidak waras. Ya gimana, kalo kita jenius mah kita juga gaakan ada di warkop, tapi karena rasa keingin tahuan kita, akhirnya kita turun untuk mencari tau. Mereka sudah duduk sekitar 10 menit, dan mereka masih memperdebatkan mengenai kenapa Elon Musk ingin memindahkan umat manusia ke planet Mars.
"Ya kalo menurut urang ya Ry, ngapain kita harus riweuh pipiluen (ribet ikut-ikutan). Toh kita kan bukan siapa siapa, buat ngopi aja kita masih ngitung dulu duit yang mau dibawa. Udahlah itu mah biar jadi urusan orang-orang kanan, kan kita mah non-block atuh Ry, lagian di Mars mah da gaada warkop atuh, sok kamu bayangin, ntar kita mau nongkrong dimana?. Udah, gausah nabung-nabung buat ke Mars, ngapain?! mening nabung buat ke Mekah, kan puguh puguh berkah"
"Ya tapi kan seru Bob, siapa tau di sana bisa ketemu jodoh, kan keren ldr an Bumi-Mars"
"Kamu mah gaakan bisa ldr an Ry, beneran urang mah"Ketika waktu menunjukan hampir pukul 10.30, Azhar datang untuk ikut serta dalam obrolan hari ini. "Gaada kelas euy kalian?" Ia bertanya sambil berjalan untuk meraih kursi dan kemudian ia duduk dengan santai. "Ada di sekolah Har, kan ini mah warung atuh"
"hehee, iya juga ya, btw apa kabar brooo, sarehaaatt???"
"Ya gitu we lah Har, da kita mah sehat ga sehat harus sehat, biar bisa nyari uang buat ke Mars" Bobi mencoba untuk menyambung topik yang hampir dilupakan
"Lah, maneh mau ke Mars Bob? ngobrol atuh meni jempling (diem diem aja)"
"Tuh si Harry Har, mana ada urang mau ke Mars, ga berguna kan Har?bener te??!"
"Ya...gimana ya, gw percaya sih bahwa Mars suatu hari akan menjadi planet kita, dan suatu hari Bumi pasti akan hancur"
"Iiiyaaa, gw juga tau Har, tapi kan itu masih lama, buat apa juga kita ngurusin hal begituan, kita bukan siapa siapa, emang Bapak lu Anggota Elite global?! kan lain, jadi emang gaada kesempatan, aku mah lebih baik mati dan membusuk di tanah bumi yang udah disemen ini daripada harus mati konyol karena akhirnya alien bakal sadar dan akan ada perang antar planet, terus gw mati sebagai penjajah?! gw sih engga ya." Bobi menjawab dengan intonasi yang cukup serius "Gini ya, Mang Elon kan pernah bilang, bahwa Mars itu sama kek Bumi, punya awan sama angin, bahkan Mars punya laut, cuma permukaanya ketutupan es aja, makanya ga keliatan lautnya, dan saat ini mereka lagi menghangatkan si es itu agar cair, dan ketika cairrr, semuanya bakal keliatan, betapa indahnya planet itu." "Tapi lu tau kan Har, seberapa dingin Mars?! suhunya aja sampe -65 derajat celcius loh, belum lagi jarak antara Mars dan Matahari aja 227,9 juta km""Ya gapapa dong, lu mau deket sama Matahari Bob? gw sih engga ya, panas banget"
Di tengah perdebatan antara Azhar dan Bobi, ada Harry yang nampaknya menikmati apa yang sedang mereka bicarakan
KAMU SEDANG MEMBACA
Warkop Society
Short StoryDiary Bobi yang sering duduk untuk berdiskusi dengan cairan yang menyebabkan asam lambung dan zat kimia yang menenangkan dan menyebabkan kanker