•••••••••••••••🌾🌾🌾•••••••••••••"Untukmu yang sedang ku tunggu.. ku harap kamu masih seperti kamu yang dulu, tak berubah dan selalu menjagaku"
_Diandra Safaluna_•••••••••••••••••🦋••🦋•••••••••••••
❤ SELAMAT MEMBACA ❤
•••••••••••••••••🦋••🦋•••••••••••••••
Kebahagiaan terpancar jelas dari wajah Diandra Safaluna atau yang sering di sapa Ara..
Menurutnya, ini adalah hari kebahagiannya, karena ia akan bergegas menuju ke bandara menemui sahabat kecilnya.. membawanya ke jakarta untuk waktu yang lama.. ✈
"Aaaa gak sabar mau liat Aksha, gak kebayang pas jumpa nanti, pasti dia masih pendek kayak dulu hahaha, tante Mira nyuruh aku ngejagain Aksha.. pasti dia masih cengeng, ku pastiin dia aman kalau sama aku di sekolah nanti hahaha" Gila Ara di depan cermin, memikirkan hal-hal absurd yang dapat menyombongkan dirinya di depan Aksha.Ara melihat dirinya di pantulan cermin, ia tampil imut dengan tema 'cewek kue' sweater biru muda di balut dengan overal putih gading panjang, membuat tubuhnya tampak berisi, ia kenakan jepit rambut blue di atas poni nya 'sempurna'.
"Araaa cepat, nanti Aksha nungguin kita lohh" Teriak Ayah Ara dari ruang tamu, HERRY RUSMAWAN atau sering di sapa WAWAN. Kalau sudah tentang Aksha anak sahabatnya, pasti Ayah Ara paling antusias.
"Iya Ayah" jawab Ara, setelahnya ia bergegas mengambil tas putih dari atas tempat tidurnya dengan sedikit berlari Ara menghampiri sang Ayah yang sudah menanti dirinya.
"Bunda, Ara sama Ayah pamit yahhh" Pamit Ara pada Bundanya, tak lupa Ara mencium punggung tangan Bunda.
"Iyaa hati-hati Ayah yahh" Ucap Bunda setelah Ayah melepaskan ciumannya pada keningnya.
"Iya bunda, Ayah sama Ara pamit" Ucap Ayah Ara dengan membawa kunci mobil sembari berjalan keluar rumah diikuti oleh Ara dari belakang.
Ara menaiki mobil Avanza hitam milik Ayahnya, Ayah Ara yang sedang menyetir tampak elegan dengan setelan kemeja biru muda dengan balutan jas navy tak lupa kacamata hitam menghiasi wajahnya yang terlihat lebih gagah.
"Ayah ayahh.." Panggil Ara dengan nada menggemaskan pada Ayahnya.
"Iya Araa" jawab Ayah mengikuti nada bicara Ara.
"Ara cantik gak?" Tanya Ara pada Ayahnya.
"Cantik dong, kan anak Ayah" Jawab Wawan melirik Ara yang menatapnya dengan polos.
"Ayahhh, Ara udah besar... udah gak bisa Ayah gendong lagi" Ucap Ara pada Ayahnya, Wawan yang masih fokus menyetir langsung mengelus pucuk kepala Ara dengan lembut.
"Walaupun umur Ara udah 15 tahun, tapi di mata Ayah, Ara masih Ara yang kecil, Ara yang pengen tau segalanya, karena Ara gak pernah berubah badannya, kecilll aja" Canda Wawan pada Ara, di balik senyumnya, Wawan merasa sedih atas ketidak hadiran dirinya menyaksikan gadis kecilnya tumbuh remaja.
"Ishh Ayahhh.. Ara udah kakak-kakak tauuu" Kesal Ara pada Ayahnya, tak lupa ia pasang muka masam dengan memanyunkan bibirnya ke depan.
"Hahaha, becanda sayang" Ucap Wawan dengan kekehan.
Di sepanjang jalan, Ara tak henti hentinya mengoceh,, tapi Wawan tetap menjawab segala pertanyaan random yang di berikan oleh anaknya.
••••••••••••••••☆☆☆••••••••••••••
Kini mobil Ara telah berbelok ke arah parkiran. Rusmawan dengan lihai menjajarkan mobilnya dengan rapih bersama mobil-mobil yang lain..
Ara mengembangkan senyumannya saat ia menghirup udara di bandara SOEKARNO-HATTA.
Dengan lompatan kecil Ara memasuki bangunan Airport dengan perasaan bahagia...
17 menit kemudian..
"Ayahhh... mana Aksha? Kok dari tadi gak kelihatan?" Tanya Ara dengan desahan kecil, pertanda dia lelah.
"Kaki Ara sakit" sambungnya lagi sembari mengelus tumit kakinya.
"Makannya duduk, terlalu bersemangat juga gak bagus" Jawab Rusmawan sedikit kesal melihat Ara yang dari tadi clingukan seperti anak kambing yang kehilangan induknya.
"Lama~, kita tinggal aja lah Yah...
Ara capekkk" Eluh Ara sembari menekuk mukanya."Siapa yang mau di tinggal?" Ucap Laki laki berparas tampan, tubuh tinggi dengan kaos di balut dengan kemeja kota-kota hitam_abu-abu, dengan celana jeans hitam membuatnya terkesan keren, bahkan ia tidak mencerminkan anak SMA, lebih tepatnya seperti sudah Dewasa .
Ara membulatkan mulutnya lebar, matanya membesar sempurna, tak menduga bahwa Aksha yang kecil bisa tumbuh sebesar ini.
•••••••••••••••♡♡♡••••••••••••••••
Terimakasih sudah mampir ke cerita aku kak, jangan bosen yahh singgah di cerita aku 🤗❤
Jangan lupa vote nya hehe ⭐
•••••••••••••••☆☆☆☆••••••••••••••
KAMU SEDANG MEMBACA
Ara Untuk Aksha
Dla nastolatkówApa yang membuatmu bahagia saat kau merasa sedih? Bahkan untuk mengembalikan lengkungan senyum mu, kau harus melawan rasa sakit yang sedang kau terima, kau berusaha mengingat hal baik ataupun kau harus menipu dirimu dalam cerita yang kau ciptakan se...