18 - Who Are You

108 11 29
                                    

Jinan lahir di Guangzhou, China dengan nama Ryu Jia Li. Yang berarti cantik karena ia terlahir dengan kulit seputih giok dan pipi semerah mawar. Begitu cantik dan menakjubkan.

Ibunya Song Qian adalah akuntan biasa di kantor kecil sebelum bertemu ayahnya dan menikah.

Ayahnya, Ryu Jun Yeol adalah putra tertua dari keluarga politikus Korea yang tengah berlibur ke Guangzhou ketika bertemu Song Qian.

Kisah cinta mereka berjalan dengan mulus bak opera sabun di televisi. Begitu menggebu-gebu dan penuh romansa masa muda.

Namun keluarga Ryu menolak Qian sebagai menantu karena telah memilih wanita dari keluarga lain. Sehingga pasangan muda ini berang dan tak terima hingga memutuskan menikah tanpa persetujuan orang tua.

Tahun pertama berjalan begitu baik. Bahkan Qian telah mengandung anak pertama mereka. Tak terlukiskan bagaimana bahagianya mereka yang akan segera menambah anggota keluarga. Kemudian lahirlah putri kecil mereka yang diberi nama Jia Li.

Tahun berganti dan Jia Li mulai tumbuh. Dari bayi kecil hingga kini mulai belajar berjalan.

Namun Guangzhou adalah kota dengan biaya hidup mahal. Apalagi kini ada tiga mulut yang harus diberi makan.

Jun Yeol yang belum menyelesaikan pendidikan sarjananya mulai kesulitan memenuhi tugas dan tanggung jawab mencari nafkah.

Jadi diam-diam ia menghubungi sepupunya di Korea untuk menanyakan pekerjaan.

Tidak disangka kabar bahwa ayahnya menginginkannya kembali sampai padanya. Jadi Ryu Jun Yeol begitu bersemangat memboyong keluarga kecilnya kembali ke Korea.

Namun keluarga Ryu masih tetap menolak kehadiran Qian dan Jia Li sebagai anggota keluarga baru.

Jadi Jun Yeol membawa mereka keluar dari Seoul, ke Illsan dan menyewakan apartemen kecil untuk istri dan putrinya. Sedangkan ia sendirian kembali ke rumah keluarga Ryu.

Jia Li kecil begitu pemalu dan tidak dapat berbicara bahasa Korea. Begitu pula Qian. Jadi mereka agak kesulitan dalam komunikasi dengan orang-orang sekitar. Namum syukurlah tetangga mereka adalah ayah satu anak dengan pekerjaan sebagai guru bahasa mandarin di sebuah sekolah menengah atas.

Anak laki-laki bernama Cho Seungyoun yang beberapa tahun lebih tua dari Jia Li banyak membantu keluarga Qian dalam kehidupan sehari-hari. Terutama dalam hal komunikasi.

Bahkan ia menjadi teman satu-satunya Jia Li selama bertahun-tahun..

"A-Li mau eskrim? Gege beli dua rasa pisang."

"Gege, A-Li mau satu."

Begitulah mereka setiap hari. Begitu akur layaknya kakak adik yang manis.

Seungyoun bahkan dengan berani menyarankan Song Qian untuk mendaftarkan Jia Li ke yayasan tempat ia bersekolah.

Jia Li yang cantik dan pemalu selalu berlari ke Seungyoun begitu pula sebaliknya. Seungyoun sebagai laki-laki kemudian mengambil inisiatif untuk selalu melindungi Jia Li karena gadis kecil ini benar-benar tidak pandai bersosialisasi dan selalu menjadi sasaran perundungan kakak kelas yang iri akan kecantikannya.

Hingga suatu hari, Seungyoun yang baru kembali dari rumah nenek bersama ayahnya dikejutkan dengan keramaian dari rumah Jia Li. Nyonya Song Qian ditemukan meninggal dengan luka tembak di kepala, dan putri kecilnya telah diamankan pihak kepolisian setelah semalaman terkunci di dalam ruangan, menangis hingga dehidrasi.

Itu adalah ingatan Seungyoun tentang tetangganya. Karena sejak hari itu, Jia Li tidak lagi ditemukan dimanapun. Orang-orang dewasa yang ditemuinya saat itu hanya mengatakan seorang dermawan telah mengambil hak asuh gadis malang tersebut.

Red StringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang