20.Terjebak

291 72 23
                                    

Selamat Membaca❤
Terima kasih atas vote dan komentarnya🥰

- 𝐋𝐈𝐄𝐒 𝐎𝐅 𝐋𝐈𝐄𝐒 -

Semua orang berduka hari ini, kabar mengenai Kim Umji sudah menyebar di mana-mana. Seluruh murid juga tampak ikut melayat ke rumah duka, bahkan beberapa guru pun berdatangan karena mengenal Umji. Jelas, murid berpendidikan dengan IQ yang tinggi, dia dikenal guru juga murid di sekolah. Nahas, nasibnya tak seindah itu.

Sinb memandang pilu ke arah album foto yang menampilkan senyuman manis seorang Kim Umji, dengan sorotnya yang sangat lembut, pun dengan keindahan di seluruh wajahnya. Dia tampak cantik di sana, tetapi itu merupakan foto terakhirnya sebagai seorang murid sekolah. Tidak ada yang bisa memprediksi kematian seseorang.

Rasa bersalah memenuhi dirinya sekarang, tetapi dia tak bisa berbuat apapun selain menerima seluruh hukuman yang akan datang kelak. Iya, dia yang melakukan kesalahan hari ini tetapi belum mendapatkan balasan setimpal, maka kelak akan mendapatkannya. Begitukan?

"Aku pulang, Umji."

Sinb merupakan murid terakhir yang berpamitan kepada Umji, kini dia tak mempunyai teman untuk diajak pergi ke mana-mana. Jauh sebelum dirinya disuruh bertindak, ia mempunyai teman di sampingnya, tetapi dia tidak menyesali kehilangan mereka.

"Kamu mau ke mana?"

"I-ibu Kim?"

"Ikut denganku."

"Ya."

Tanpa rasa curiga Sinb mengekori Kim Seola, membawanya masuk ke sebuah ruangan yang dijamu oleh banyak makanan lezat. Sinb tidak pernah berpikir dirinya akan mendapatkan jamuan sebanyak ini, dengan tampilan makanan yang lezat-lezat pula.

"Duduklah."

"Ya."

Sinb mendudukan dirinya, berseberangan dengan Seola yang nampak tak bergairah karena telah kehilangan belahan jiwanya. Sebenarnya dia tidak sendirian, suaminya sekarang sedang menyambut kedatangan tamu lainnya, serta menunggu putrinya di peti mati berbunga itu. Menyedihkan.

"Makanlah."

"Tapi, kenapa Ibu Kim harus repot-repot begini?" tanya Sinb. "Maksud aku, ini berlebihan."

Seola tersenyum. "Tidak, Umji mengatakan kepadaku bahwa Nam Sinb adalah teman sejatinya."

"Y-ya?"

"Iya, putriku juga mengatakan bahwa dia senang sekali bisa mempunyai teman seperti kamu."

Sinb menelan salivanya dengan susah payah, dia terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Seola. Bagaimana bisa?

"Ayo, nikmati jamuan ini," kata Seola. "Aku sudah membuatkan ruangan ini khusus untuk kamu, Nam Sinb."

Lies of LiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang