Chapter 4

12 2 2
                                    

Hawokk ak kambekk tyaagies3 jujunghwanie u pda psti kangen kan ehek, gua gtw akun cinta yg mna anjer:)

SEKIPP



















Keesokan harinya Adri terbangun dari tidurnya akibat sinar matahari yang masuk dari jendela kamar. Ia menengok ke arah wajah Fajar. Cantik. Itu yang ada di pikiran Adri

"Gemes banget tahan tahan jangan kelepasan, aarghh ga kuat". Ucap Adri lalu dia mengecup seluruh permukaan wajah Fajar sesekali dia menggigit pelan pipi gembil Fajar.

Fajar merasakan ada sesuatu yang menyentuh wajahnya. Saat Fajar membuka matanya ternyata itu ulah 'teman' nya.

"Lu ngapain anjing woe bau jigong tau ga". Kesap Fajar sambil mendorong pundak Adri lalu pergi ke kamar mandi dengan wajah yang terlihat cemberut. Tapi di penglihatan Adri wajah itu sangat menggemaskan.

Selesai Fajar keluar dari kamar mandi Adri langsung memeluk tubuh mungil itu dengan erat. Fajar tersentak kaget lalu menoyor pelan kepala temannya ini.

"Kenapaaa?". Tanya Fajar

"Bunda katanya kangen sama kamu tuh, mau ke rumah bunda engga?". Tanya Adri sambil melepas pelukannya karena Fajar terus menyubit tangannya.

"Ya udah ayo, aku kangen juga sama bunda". Jawab Fajar



Mari kita biarkan 2 manusia itu kita ke Intan yang sedang berkumpul karena acara perjodohan akan di mulai. Keluarga Intan dan seorang laki laki yang akan di jodohkan dengan Intan.

"Jadi bagaimana? Apakah Intan mau dan sudah menerima anak saya?". Tanya Ayah dari seorang laki laki itu sambil melihat ke arah Intan.

"Yaa aku sih mau mau aja karena ya mau nolak juga percuma pasti bakal tetep nikah sama anak om". Jawab Intan yang langsung mendapatkan cubitan maut ibu nya. Tapi menurut Intan dia ga salahkan padahal dia menjawab apa ada nya.

"Aduh maaf ya anak saya emang dulu nya ga pernah di imunisasi jadi rada rada". Jawab Ibu Intan yang sedang menatap Intan tajam.

"Hahaha gapapa bu saya maklumin itu, oh iya supaya memperdekat hubungan Intan dan anak saya kalian pergi berdua bagaimana?". Tanya Ibu dari seorang laki laki itu sambil menatap penuh harap.

"Ide bagus tuh, ya udah kita pergi dulu ya. Seneng seneng sama dia jangan kamu kasarin." Ucap ibu Intan lalu menarik tangan suami nya untuk pergi dengan di ikuti oleh kedua orang tua dari laki laki itu.

Sekarang hanya tersisa Intan dan laki laki itu. Hening tidak ada suara.

"Gua mau cabut aje, jangan bilang kalo gua pergi ninggalin lo ke ortu gua. Paham?". Ucap Intan lalu pergi begitu saja.

Laki laki itu hanya bisa mengehela nafas panjang.
























Pendek dulu ya ayy ak ngantuk tpi pgn up aja gitu biar ga di kira ga aktif. Okh bye siyu muahh. Jangan lupa voment yagesya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Temen Aja?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang